Kenapa

2.1K 416 81
                                    

Masih flashback




Siang hari yang cerah saat jam sekolah telah bubar. Duduklah 2 insan yang tengah di mabuk cinta di ruang musik.

Kalo udah ada kata ruang musik, udah pasti identik dengan yuri. Ya, yena lagi nemenin yuri di ruang musik ini karna teman teman yena yang lain tengah main basket di lapangan indoor.

"Beb joyul"

"Ya?"

"Kita jangan kayak yujin ya"

"Kenapa tu monyet?" Tanya yuri.

"Maksudnya yujin sama minju kan putus, ya kita jangan begitu" ucap yena.

"Iya kasian minju sama yujin" kata yuri.

"Kenapa sih mereka putus?" Tanya yena yang memang belum tahu apa alasan sebenarnya.

"Soalnya minju udah dijodohin"

"Udah gitu doang?"

"Iya, emang kenapa?" Tanya yuri.

"Kenapa harus putus sekarang. Kan minju ngga nikah sekarang juga"

"Hmm, sebenarnya sih kalo aku liat minju juga ngga ikhlas putus sama yujin. Kayak ada sesuatu hal, tapi minju gak pernah cerita" kata yuri.

"Kamu gak pernah nanyain perasaan minju abis putus sama yujin?" Tanya yena yang penasaran apakah sikap patah hati minju sama dengan sikap patah hati yujin yang hampir depresi.

"Dulu awal putus aku sama sakura dateng ke rumah minju. Minju juga nangis, tisu bertebaran di kamarnya" kata yuri menjelaskan pada yena.


Flashback dalam flashback dari sudut pandang minju. Semoga kalian paham :((




Sakura dan yuri datang ke rumah minju saat 2 hari setelah minju putus dengan yujin. Sebenarnya sakura dan yuri tidak tau kalau mereka putus, hanya pas sakura menelfon. Suara minju sudah terisak, jadilah mereka di sini menemui minju.

"Astaga minju" kata sakura mendekat minju.

Minju tengah duduk dilantai bersender pada kasurnya, meringkuk dengan memeluk lutut serta bahu yang bergetar. Miris, naas, begitulah keadaan minju.

"Kenapaa?" Tanya sakura memeluk minju.

"Gu...gue putus" ucap minju semakin terisak mengatakan kata putus.

"Putus? Lo di apain sama yujin? Sini biar gue yang labrak tu monyet!" Ucap yuri berapi api melihat keadaan sang sahabat seperti ini.

"B..ukan sa..lah yu..jin" kata minju terbata.

"Air yuri tolong" kata sakura menyuruh yuri mengambil air di dekat kepala kasur minju.

"Minum dulu" ucap sakura halus memberi minju minum. Emang calon dokter masa depan mbanya.

Sakura mengelus elus punggung minju lembut, mencoba menenangkannya. Yuri membenarkan rambut minju yang tampak kacau.

Sakura menyuruh minju menarik dan membuang nafas sampai sesugukannya berkurang, setelah di yakin tenang, sakura mulai bertanya.

"Lo ada apa sama yujin?" Tanya sakura.

"Gue mutusin dia" jawab minju.

"Kenapa?"

"Gue dijodin"

"Kita tau, kalo nikah pun masih lama ju. Kenapa lo malah putus sekarang" kata sakura.

"Gue cuma gamau nyakitin yujin lebih jauh lagi"

"Tapi dengan cara kayak gini kalian cuma nyakitin diri masing masing ju" ucap sakura.

"Lo tau yujin ngga akan nyerah buat lo, kalo lo menutup diri secepat ini gimana yujin mau yakinin orang tua lo" kata yuri ikut menimpali.

Minju kembali berurai air mata. Ingatannya kembali pada kesungguhan yujin saat mendekatinya dulu.

Yujin orang yang baik, menyayangi minju lebih dari apa pun dan akan selalu menjaga minju dari hal hal kecil.

Minju mengingat yujin yang 2 kali berkelahi karna seseorang telah kurang ajar membawa bawa nama minju. Minju kagum dengan yujin yang sangat menghormatinya.

Kencan 2 hari silam di taman bunga itu sudah di rencanakan minju dengan matang apa yang harus dia lakukan pada kencan terakhirnya dengan yujin. Semua hal yang minju lakukan di taman itu ingin memberi yujin sedikit kenangan manis dari dirinya.

Tapi malah minju yang merasakan kenangan yang amat manis dari yujin. Ia sudah merencanakan saat pulang dari kencan akan menyudahi hubungan mereka.

Saat yujin menarik tangannya dan menciumnya di depan rumah itu sesungguhnya minju telah menahan tangisnya. Menahan kesedihan yang ingin jatuh bersamaan dengan hatinya yang terasa akan jatuh dari cangkang.

Saat itu minju menikmati setiap hal yang dilakukkan yujin. Bahkan dia ingin menghentikan waktu kalau bisa karna berpisah dengan yujin nanti pasti akan membuat dunianya terbalik.

Di akhir ciuman kemarin, minju memberi lagi kecupan ringan di bibir yujin tanda perpisahan sekalian terakhir kali dia merasakan kelembutan yujin.

Yujin seperti narkoba bagi minju. Minju terlalu candu berada di dekat yujin, tapi dia sudah memilih untuk mengakhiri semuanya. Maka dia harus kuat dengan apa yang dia pilih demi kebaikan yujin.












-------

Kencang sekali ku nulis :((



PRÈCIOUS [S3] || Jinjoo / ChaejinWhere stories live. Discover now