Dulu

2.1K 435 201
                                    

Sebulan sudah pasca kecelakaan yang di alami yuri dan yujin. Yujin udah keluar dari rumah sakit, yuri masih di rawat karna harus melakukkan terapi panjang.

Semua teman teman bergantian menjaga yuri. Yuri perlahan mulai menerima yena karna yena selalu datang mengunjunginya. Ternyata yuri sempat menaruh hati pada yujin yang sangat perhatian, namun perasaan itu belum jauh sehingga sekarang dia menganggap yujin layaknya teman kecil seperti yang pernah yujin jelaskan.

Sekarang yujin dan yuri sedang ngobrol di bangku taman rumah sakit, menghirup udara segar sore hari yang tak terik.

Disebrang sana yang agak jauh yujin dan yuri dapat melihat malaikat dan bidadari duduk bersanding sedang ngobrol sambil sesekali tertawa.

"Pacar lo yang mana?" Tanya yuri melihat ke arah minju dan chaewon.

"Menurut lo yang mana?" Tanya yujin ingin tahu pendapat yuri yang kebetulan lupa segalanya.

"Hmm, dua duanya deket sama lo. Chaewon terlihat tulus ngrawat lo selama di sini. Minju sering merhatiin lo dalam diam" ucap yuri.

"Dalam diam gimana?" Tanya yujin.

"Iya gue sering liat dia malem malem datang ke rumah sakit buat liat lo ada yang jagain ngga. Kalo pun ada, dia pasti tidur di ruang tunggu demi lo" kata yuri.

Yujin sedikit kaget mendengar yuri. Sebegitukah minju perhatian sama yujin.

Minju memang menunggu yujin saat malam ntah di dalam ruang inap yujin atau bahkan di luar. Minju sangat mengkhawatirkan yujin walau luka yujin tak begitu parah. Mantan yang masih perhatian.

"Jadi, gue simpulkan chaewon itu pacar lo dan minju itu selingkuhan lo" ucap yuri.

Yujin tertawa pelan mendengar kesimpulan yuri, "kok selingkuhan?"

"Gue juga sering liat lo curi curi pandang ke minju, padahal chaewon ada di sebelah lo" kata yuri.

Ya, tepat sekali. Yujin memperhatikan minju di belakang chaewon. Jahat memang, tapi matanya selalu auto fokus ke bidadari.

"Lebih baik lo pilih salah satu yang bisa buat lo bahagia" ucap yuri.

Benar kata yuri untuk pilih salah satu. Tapi yujin masih bimbang dengan hatinya, menyakiti malaikat yang baik itu tak mungkin dia lakukan. Tapi meninggalkan bidadari juga mungkin bisa membuatnya menyesal. Ah ujin udah kayak readers yang bimbang aja naik kapal mana.

"Iyaaa, jangan maruk!" Kata yena yang ntah datang dari mana tiba tiba merangkul bahu yujin.

"Yawlaa kaget hamba!" Kata yujin menoyor kepala yena.

"Bener kata bebeb gue" kata yena berjongkok menyamakan tinggi dengan yuri dan menatap yuri penuh cinta.

"Kayak gue udah milih beb joyul buat kentrentaman hidup gue" kata yena memberi senyum pada yuri yang membuat yuri ngblush karna tatapan sang bebek.

"Gausah sok romantis lo bek!" Ucap yujin jengah.

"Cepet lo pilih, biar selese ni series. Cape gue jadi cast kaga di bayar" kata yena.

"Kalo gue pilih sekarang, ntar cepet tamat bego!" Ucap yujin.

"Eh bege! Malah diskusi bangsyat!" Kata author

"Bek, bener kata lo kalo chaewon terlalu baik buat gue" kata yujin.

"Terus lo mau bikin itu alasan buat mutusin? Klasik lo bego!" Ucap yena.

"Ah tau deh!" Ucap yujin yang mengacak pelan rambutnya.

Yang mereka gosipin dari tadi berjalan mendekat. Ya, malaikat dan bidadari datang mendekati yuri, yujin dan yena.

"Hai yurii" sapa minju ramah.

"Hai juga" jawab yuri.

"Gimana, lo udah ingat apa?" Tanya minju.

"Ingat yujin ini monyet yang gue pelihara dari kecil" ucap yuri tanpa dosa.

"Woi kurang ajar" kata yujin.

"Apa lo?!" Sergah yuri.

"Ebuset tolong rem lo di service ya!" Ucap yujin nggas.

"Kenapa gue malah inget lo pertama sih, males dah gue!" Kata yuri sudah kembali nggas.

"Ya berarti gue paling penting di idup lo" celetuk yujin membuat kepalanya di pukul oleh yena.

"Jangan ngerdus lo bangke!" Kata yena dengan bibir bebek yang membuat semuanya tertawa.

Yujin memperhatikan tawa minju yang enak di lihat dan di dengar. Siapa saja yang melihat tawa minju pasti akan ikut tertular.

"Kalian ini ga pernah berubah dari dulu" ucap minju di sela tawanya.

Deg

Membuat semua sontak terdiam kecuali yuri yang tak tau apa apa. Minju pun ikut terdiam dan sedikit merutuki ucapan yang baru saja ia keluarkan. Kata dari dulu mereka terdiam, karna chaewon masih belum  tau kalau mereka semua berada di 1 SMA yang sama.

Yujin, yena, minju yang mengerti keadaan saling tatap panik, sedangkan chaewon menatap ketiganya bingung.

"Yujin, aku mau bicara" ucap chaewon.

Mmpus










--------

Mpus ujin





PRÈCIOUS [S3] || Jinjoo / ChaejinDär berättelser lever. Upptäck nu