Pukul

2.1K 411 148
                                    

Yujin dan minju berada di ruang rawat. Minju menemani yujin yang jaitan di kepalanya kembali robek. Sungguh minju tak kuat melihat dokter menjahit kepala orang di depan matanya.

Tapi karna itu yujin, minju mati matian mencoba kuat menemani yujin. Yujin tampak terus meringis kesakitan karan jaitan robek harus di lepas dan kembali di jahit lagi.

Minju memegang tangan yujin mencoba memberi kekuatan yang dia punya. Yujin yang kesakitan pun tanpa sadar memegang tangan minju sangat erat di setiap kali dia meringis sakit.

"Gapapaa, bentar lagi udah beres kok" ucap minju mengelus punggung tangan yujin yang memegang satu tangan minju cukup kuat.

Tak lama dokter selesai melakukkan tindakan medis pada kepala yujin. Sekarang baru yujin merasa seluruh tubuhnya sakit. Tapi dia masih mengkhawatir kan yuri.

Dokter meninggalkan yujin dan minju di ruangan tersebut.

"Kenapa lo masih bandel sih? Lo juga luka yujin" kata minju membuka suara.

"Tapi yuri lebih parah kak"

"Gue tau, tapi yuri lagi di tangani sekarang. Dan lo malah biarin diri lo sendiri, malah lo yang bisa sekarat nanti!" Kesabaran minju habis di buat yujin, bukan emosi gimana. Tapi emosi karna mengkhawatirkan yujin.

Yujin tersenyum miring mendengar minju begitu perhatian padanya.

"Makasih kak, ntah kenapa kalo gue terluka lo pasti ada" ucap yujin.

"Jangan terluka, yuding" ucap minju yang sudah menangis. Tak kuat membendung air mata lagi.

Yujin melihat minju meneteskan air mata. Rasanya ia ingin mengulurkan tangan untuk minju tapi yujin menahan diri.

"Gue ngga ngerti sama lo kak, dulu lo minta gue berhenti dekatin lo"

"Ma..af" ucap minju mengeluarkan tangis perih.

Kali ini yujin tak dapat menahan tangannya, ia mengulurkan tangan menghapus air mata minju yang jatuh.

"Bidadari ga pernah salah" kata kata yang sangat minju rindukan dari yujin yang tak pernah menyalahkan minju.

"Gue kangen" ucap minju lalu memeluk yujin.

Minju tak bisa menahan lagi rasa rindunya pada yujin. Minju tak peduli jika seseorang akan melihat minju memeluk yujin.

Yujin tak membalas pelukan bidadari. Ia hanya membiarkan minju nangis di dada yujin. Tapi yujin masih merasakan sakit di bahunya. Bahunya sangat sakit sekarang tapi dia masih membiar minju dalam pelukannya.

Minju melepaskan pelukannya pada yujin. Minju tau yujin tak membalas pelukannya, membuat minju merasa sakit.

"Sorry" kata minju menghapus air matanya.

"Udah gue bilang gausah minta maaf, bidad--"

Chupp!

Mmpus ga tu di kiss

Minju mencium cepat bibir yujin karna minju sudah tau apa yang akan yujin katakan. Dan dia kembali tak sanggup menahan untuk tidak mencium yujin.

Yujin tertegun kaget, ia mematung di tempat beberapa detik.

"Kak!,"

"Gue ga tau lo sebenernya udah tunangan dan nikah apa belom, tapi lo harus tau gue punya chaewon!" Kata yujin lalu keluar dari ruangan.

Minju masih menangis saat yujin sedikit membanting pintu tersebut.

Yujin pov

Main nyosor ae bidadari. Seneng sih di sosor tapi kan ngga bisa kayak gini, gue gatau tau apa status minju sekarang, bisa jadi dia udah nikah. Gue ga mau ganggu istri orang.

Dan kasian chaewon kalau tau semua ini nanti. Chaewon ngga tau apa apa, dia ga pantes dapat kesedihan dari gue dan minju.

Gue mau menghargai chaewon sebagai pacar gue. Orang yang ada saat gue terpuruk dulu, sedangkan minju dia pergi ninggalin gue tanpa ada kejelasan. Bahkan sekarang dia datang tanpa kejelasan juga.

Udah cukup bidadari bawa gue terbang lalu jatuhin gue gitu aja. Cape gue hadapin hari hari gue dulu karna patah hati. Sekarang gue udah punya chaewon, orang paling baik buat gue, orang yang temenin gue bangkit dari keterpurukan. Maafin gue bidadari, gue ga bisa nyakitin malaikat demi lo.

Pov end

Yujin kembali berjalan ke ruang operasi yuri. Yuri belum juga selesai pada operasinya membuat semua orang semakin tegang dengan apa yang terjadi.

Saat yujin datang, ada dokter yang baru keluar dari ruang operasi berbicara dengan orang tua yuri, yena juga mendengar apa kata dokter. Lalu dokter masuk kembali ke ruang operasi.

Yena melihat yujin yang datang pun langsung mendekat ke yujin.

Bugh!

Yena memukul sudut bibir yujin sampai yujin terjatung.

"YEN" teriak semua orang di rumah sakit.

"Ikut gue lo!" Yena menarik kasar kerah baju yujin, menyeretnya keluar rumah sakit.

"Bek, gue minta maaf" kata yujin. Sepertinya luka pada tubuh yujin semakin menjadi

Chae dan hyewon mengikuti mereka, takut yena berbuat sesuatu lebih dari batas wajar. Mereka tiba di basement rumah sakit.

"Jadi lo kecelakaan waktu mau ke rumah minju hah?!" Teriak yena yang sangat marah. Yujin hanya diam.

"LO BUAT CEWE GUE CELAKA DEMI MANTAN LO HAH?"

"Jangan egois bangsat! Dan lo udah punya pacar, tapi lo masih nyari mantan lo?!" Marah yena.

Bugh!

Pukulan kembali mendarat di pipi yujin.

"Yen, udah yen" ucap chae melerai

"Sorry yen" kata yujin

"Setelah ini jangan deket deket joyul lagi bajingan!"

Yena kembali melayangkan tinjunya. Tapi seseorang telah berada tepat di depan yujin, melindungi yujin dari pukulan yena.

Pukulan yena berhenti di udara akibat, wanita yang melindungi yujin itu.

"Jangan pukul yujin" cicit malaikat pelindung yujin.

Yena membuang nafas kasar.

"Lo terlalu baik buat yujin" ucap yena lalu pergi dari sana di ikuti hyewon dan chae.





















-------

Pagi pagi tegang dulu yuk wkwkwk







PRÈCIOUS [S3] || Jinjoo / ChaejinWhere stories live. Discover now