Chapter 18 | Harang, I Miss You

367 80 4
                                    

eunji

Udah bertahun-tahun berlalu semenjak aku ninggalin Korea. Ada alasan kenapa aku pindah dari Korea. Pertama, aku tidak ingin menyusahkan hidup Min Seok. Kedua, hubunganku dengan kedua orang tua Min Seok pun sudah tidak baik. Ketiga, aku tidak ingin memicu pertengkaran lagi dengan Min Seok, apalagi kalau Harang melihat kami. 

Intinya, aku tidak ingin menjadi beban hidup semua orang di Korea.

Lihatlah aku sekarang. 

Hidupku menjadi lebih baik setelah aku bekerja di Singapura. Temanku, Bomi, menyerahkan cafe nya kepadaku. Sekarang aku memegang salah satu cabang cafe nya di Singapura. Kesulitan pertamaku hanya bahasa. Tapi aku mengatasi masalah itu dengan cepat. Tak lama aku sudah bisa berkomunikasi dengan karyawan dan para tamu cafe dengan bahasa inggris. 

Aku tinggal di apartemen yang cukup mewah di Singapura. Apartemen ini aku beli dengan penghasilanku sendiri. Tempatnya nyaman walaupun tidak besar. Ya, aku membeli yang ukurannya hanya cukup untuk satu orang saja. Karena untuk apa aku membeli yang besar kalau ke depannya aku tetap akan hidup sendiri? Hehehe.

Hari ini hari minggu dan aku tetap akan datang ke cafe.

Kok minggu-minggu datang ke cafe? Ya, karena aku gak bisa melepaskan kekhawatiran akan cafe itu. Gak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti. Aku khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi dan aku tidak bisa ada disana untuk menanganinya.

"Selamat pagi, Nyonya Jung," sapa salah satu pegawai cafe.

"Sudah kubilang panggil saja Eun Ji. Jangan terlalu kaku," balasku.

"Baiklah, Nyo... Eh, maksud saya Eun Ji."

Aku tertawa kemudian memasuki kantorku. Aku menyalakan komputerku dan mulai membuka file-file yang akan ku kerjakan. Baru saja mau mengetik, ponselku berdering. 

Incoming call from unknown...

Hmm... Tidak biasanya ada telepon seperti ini.

Karena rasa penasaran, aku pun mengangkatnya.

"Jung Eun Ji..." sapaku sambil menaruh ponsel di atas meja dan mengaktifkan speaker.

"Eun Ji, saya Hwang Minhyun, teman Xiumin," kata seseorang yang mengaku bernama Minhyun itu.

Mataku membelalak. Teman Xiumin? Xiumin itu Min Seok, kan? Astaga, apa lagi ini...

"Ah, iya. Ada urusan apa?" tanyaku masih sopan.

"Saya tahu kita belum pernah bertemu. Saya ingin memberitahukan saja bahwa minggu depan saya dan keluarga saya akan ke Singapura. Kebetulan Harang ikut dengan kami. Siapa tahu Eun Ji-ssi ingin bertemu dengannya," jawab Minhyun.

Astaga.

Ketemu Harang? TENTU SAJA AKU MAU!

"Wah, benarkah? Aku sangat ingin bertemu dengan Harang. Kapan?"

"Sabtu depan. Berikan alamatmu dan kami akan mampir kesana."

"Anda tidak bercanda, kan?"

Aku mendengar suara tawa. "Tentu saja tidak, Eun Ji-ssi. Mau bukti? Sebentar..."

Aku menunggu lumayan lama sampai aku mendengar suara yang sangat ku kenali.

"Eomma!!!" teriak seorang anak, Harang. "Ayo kita bertemu, Eomma!"

Hatiku langsung terasa hangat. "Iya, sayang. Eomma merindukanmu."

"Aku juga! Sampai bertemu nanti, Eomma!"

The Marriage, Kim Min Seok✔️Where stories live. Discover now