Chapter 5 | Shame On You

844 125 5
                                    

D-Day

author

Min Seok sudah menyuruh beberapa pegawai hotel yang ia percaya untuk memasangkan kamera tersembunyi di dalam kamar yang dipesan oleh Lay.  Kamera tersebut akan merekam semua hal yang terjadi di kamar tersebut. Dan Min Seok akan menyaksikan secara langsungdari kamar sebelah. Cara ini memang menyakitkan, tapi hanya dengan cara inilah ia bisa mengumpulkan bukti pasti.

Akhirnya, jam sudah menunjukkan jam 10. Min Seok mengaktifkan monitor yang ada di depannya. Ia kemudian menyalakan speaker dan mengeraskan volume sampai maksimal. Hatinya berdegup kencang, rasa gugup dan amarah menjadi satu. Namun, ia harus menahannya sampai selesai.

Tak lama, terdengar bunyi pintu terbuka. Min Seok langsung duduk tegak di atas kursinya. Tangannya mulai mencengkeram sandaran tangan kursi. Lalu, di monitor terlihatlah punggung seorang pria dan wanita. Pria dan wanita tersebut membalikkan badan mereka dan mereka adalah Lay dan Eun Ji. Hati Min Seok kini terasa seperti diiris oleh pisau yang sangat tajam.

Min Seok mengeluarkan keringat dingin. Ingin sekali ia mematikan layar monitor tersebut, namun ia tidak bisa. Ia kini melihat Eun Ji yang mulai membuka bajunya, diikuti oleh Lay yang melakukan hal yang sama. 

"Bisa kau bukakan resleting ku?" kata Eun Ji.

"Dengan senang hati." kata Lay kemudian berjalan mendekati Eun Ji.

Eun Ji menggenggam rambutnya kemudian menaruhnya ke samping. Lay kemudian mulai membuka resletingnya. Belum juga terbuka, Lay sudah mulai meraba punggung Eun Ji dan Eun Ji tampak tersenyum. Min Seok bergidik, jijik.

"Oh my..." gumam Lay.

Lay kemudian dengan cepat membuka baju Eun Ji. Mereka berdua segera menaiki kasur. Lay berada di atas Eun Ji dan mereka berdua sama-sama tersenyum.

"Akhirnya, kita berdua juga." kata Eun Ji sambil mengelus pipi Lay.

Min Seok yang melihatnya merasa panas, seakan AC di kamarnya ini tidak menyala. Semua terasa pengap, serasa oksigen tidak ada. Ia ingin sekali memergoki mereka dengan datang mendobrak kamar mereka. Namun, ia memiliki ide yang lebih bagus.

Min Seok mengambil telepon kamar lalu menelepon resepsionis.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya si resepsionis.

"Saya Min Seok." kata Min Seok.

"Oh... Tuan Muda. Ada apa, Tuan?" tanya si resepsionis.

"Cepat bunyikan alarm kebakaran sekarang juga dan aku akan melipatgandakan gajimu untuk bulan ini." perintah Min Seok.

"Baik, Tuan Muda." katanya lalu menutup telepon.

Tak lama, terdengarlah suara alarm kebaran. Bunyinya yang sangat kencang membuat telinga menjadi sakit. Di monitor, terlihatlah Eun Ji dan Lay yang panik. Min Seok tertawa melihatnya.

"Astaga, kita harus cepat keluar!" pekik Eun Ji.

"Ayo." kata Lay.

Mereka berdua dengan cepat dan asal-asalan memakai baju mereka kemudian mereka berlari keluar kamar.

Min Seok dengan santai menyimpan file dari kamera kemudian memasukan file tersebut ke dalam flashdrive-nya. Ia kmeudian berjalan keluar kamar dan turun menggunakan lift. Sesampainya di bawah, ia bisa melihat keadaan yang sangat hiruk pikuk. Ia hanya tertawa sambil berjalan santai menuju ruang audio.

Di dalam ruang audio, ia mengambil mic kemudian mulai berbicara.

"Perhatian semuanya..." katanya yang membuat semua orang terdiam.

The Marriage, Kim Min Seok✔️जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें