Chapter 20 | Meeting His Parents, Again...

415 76 4
                                    

Sunday, 8AM

"Min Seok, ayo bangun..." kata Eun Ji lembut sambil menggoyangkan badan Min Seok.

"Hmm...?" Min Seok bergumam tidak jelas.

"Udah ayo, bangun dulu. Katanya ada jadwal operasi jam 10."

Min Seok sontak bangun dari tidurnya. Ia mengucek-ucek matanya kemudian melihat jam. Dia menghela napas begitu tahu masih jam 8 pagi.

"Ehehehe... Iya ini aku udah bangun." Min Seok memasangkan senyumnya.

Eun Ji ketawa. "Yaudah cepetan."

Min Seok bangkit dari duduknya kemudian bergegas mandi. Eun Ji hanya menggelengkan kepalanya dan tertawa melihat tingkah laku Min Seok.

Sudah lama sejak Eun Ji kembali pindah ke rumah Min Seok. Pada awalnya orang tua Min Seok tidak begitu menerimanya karena teringat perlakuannya dulu. Tapi seiring berjalannya waktu, mereka bisa menerima keberadaan Eun Ji lagi. Harang begitu senang melihat ibunya sudah kembali. Walaupun ia sudah besar, tapi ia manja sekali dan selalu meminta Eun Ji untuk mengantarnya tidur.

Lain halnya dengan orang lain, Min Seok menyembunyikan semangatnya akan kembalinya Eun Ji ke rumah. Ia menyalurkan semangatnya itu dengan cara memanjakan Eun Ji. Min Seok sesekali menyiapkan sarapan untuk Eun Ji. Tak lupa ia juga suka menghadiahi Eun Ji begitu banyak barang seperti baju. Sampai-sampai Min Seok meluaskan ruang lemari bajunya agar bisa berbagi tempat dengan Eun Ji.

 Sampai-sampai Min Seok meluaskan ruang lemari bajunya agar bisa berbagi tempat dengan Eun Ji

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Eun Ji sempat terperangah melihat ruangan tersebut.

"Astaga, segitu banyak kah bajuku sampai kamu harus meluaskan ruangan ini?" tanya Eun Ji heran.

"Yahh... Apapun kulakukan untukmu. Lagi pula mau disimpan dimana baju kamu kalau seandainya aku tidak meluaskan tempat ini?" kata Min Seok lalu tersenyum jahil.

Eun Ji mengangkat bahunya. "Ya gatau, deh. Ehehehe..."

Dan pagi ini, Eun Ji sudah menyiapkan baju untuk Min Seok. Dia menyiapkan kemeja biru navy dengan celana hitam. Eun Ji juga tak lupa menyiapkan sepatu olahraga yang biasa Min Seok pakai ke rumah sakit.

Ya, walaupun ia memakai atasan kemeja yang rapi, tapi Min Seok selalu memilih memakai sepatu olahraga dari rumah. Katanya sih supaya tidak udah ganti lagi sesampainya di rumah sakit. Kalian tahu lah, betapa beratnya menjadi dokter yang harus mondar mandir kesana kemari mengurus pasien. Belum lagi Min Seok memiliki pekerjaan lain sebagai CEO. Memakai sepatu olahraga ke tempat kerja saja sudah membuatnya senang. Pegal rasanya kaki ketika terus-terusan memakai sepatu formal.

"Eun Ji-ya... Pakaikan dasi, dong!" teriak Min Seok.

Eun Ji langsung melesat masuk ke ruang lemari pakaian itu. Ia mengambil sebuah dasi kemudian berhenti sambil menatap Min Seok. Min Seok yang sudah menengadahkan kepalanya menatap Eun Ji heran.

"Lah? Kenapa?" tanya Min Seok.

"Gak bagus kalau pakai dasi. Udah gitu aja. Cepetan pergi. Udah jam 9, nih. Jalanan macet." Eun Ji menaruh dasi itu kembali ke tempatnya. 

The Marriage, Kim Min Seok✔️Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu