♥Ramon "Chapter 31"♥

Mulai dari awal
                                    

"Ternyata rasanya gak enak, sayang. Menunggu itu gak enak." tambah Mondy dengan senyuman miris.

"Tapi aku tetap akan menunggu kamu, sampai kamu buka mata kamu." ucap Mondy dengan senyuman yang ia paksakan.

      Tanpa sadar air mata Mondy menetes begitu saja. Tangan Raya tetap ia genggam dan diciumnya beberapa kali.

*****

       Alva yang tengah asyik menonton tv sambil menikmati cemilan harus terganggu dengan kedatangan beberapa anggota kepolisian.

"Ada apa ya, pak?" tanya Akva heran dengan kedatangan mereka di appartementnya.

"Kami kesini ingin menemui saudari Luna." jawab salah satu dari polisi itu.

"Memangnya ada apa?" tanya Alva lagi.

"Saudari Luna terlibat dalam kasus penculikan yang menimpa saudari Raya Kitty." jawab polisi itu.

"Apa? Jadi bener kalau Luna terlibat?" gumam Alva sendiri.

"Apa anda mengetahuinya?" tanya pak polisi itu curiga.

"Saya gak tau sih, pak. Cuma saya punya kecurigaan. Sebentar saya bawa Luna kesini." pamit Alva kemudian berjalan masuk ke kamar Luna.

      Dilihatnya Luna yang sedang menggigit-gigit ujung kukunya karena panik.

"Luna." panggil Aova membuat pergerangkan Luna terhenti.

"Ikut gue." ucapnya dingin. Luna semakin ketakutan.

"Al, gue gak salah. Gue emang terlibat, tapi gak sampai sejauh ini. Gue cuma kasih tau tentang Raya dan dimana lokasi Raya, itu aja. Selebihnya, gue memang minta mereka untuk nyingkirin Raya, tapi mereka gak nurutin gue. Akhirnya gue biarin mereka sesuka hati mereka aja. Mereka gak peduli perintah gue. Jadi gue gak salah." ucap Luna begitu cepat karena panik.

"Jelas lo salah. Karena lo ikut terlibat dan lo gak mau kasih tau tentang penculikan Raya kesiapa-siapa. Padahal lo tau kalau kami semua nyariin Raya. Dari awal gue tau Raya diculik, gue udah curiga sama lo. Ternyata emang bener, lo terlibat." ujar Alva mematahkan pembelaan Luna pada dirinya sendiri.

"Al, gue mohon. Gue gak mau di penjara.." Luna sampai berlutut di depan Alva membuat Alva sedikit -entah kenapa- tidak tega.

"Lo harus mempertanggung jawabkan perbuatan lo. Sekarang ikut." Alva menarik pergelangan tangan Luna dan membawanya keluar dari kamar.

"Alva gue gak mau!! Gue gak salah!! Alva gue mohon!! Bantuin gue!"

*****

       Mondy terbangun karena pergerakan dari tangam Raya.

"Ray, kamu sadar?" Mondy begitu terperangah melihat mata Raya yang telah terbuka.

"Mama..." gumam Raya begitu lirih.

"Sayang, aku disini. Kamu mau apa?" tanya Mondy sambil mengusap kepala Raya pelan.

"Kamu ngapain disini?"

"Aku mau mama, bukan kamu."

       Mondy terperangah mendengar kata-kata Raya.

'Ada apa dengan Rayanya?'

*****

Terima kasih,
Penulis

* * * * * * * * * *

Holla gaes!!

Akhirnya aku kembali lagi membawa cerita ini.

Maaf ya kalau ceritanya makin gak jelas. Aku mencoba menyampaikan maksud dari cerita ini sebisa mungkin, semoga kalian gak kecewa.

Rata-rata yang readers tanyain itu selalu 'ada apa sama mereka dimasa lalu', 'pengen tau mereka dulu kenapa', 'mereka punya hubungan apa dulu', 'kenapa mereka bisa pisah dulu'.

Oke. Semua pasti terjawab. Tapi pastinya butuh waktu dan harus ada jalan menuju jawabannya. Gak mungkin tiba-tiba aku tulis langsung jawaban teka-tekinya. Pasti ada konflik dan jalan cerita yang harus dilalui. Jadi, harap bersabar. Ini ujian. *ehapaansihgue.

Dan sebisa mungkin aku buat ini supaya gak gantung akhirnya nanti. Berhubung fanfic aku ini peminatnya lebih banyak, jadi aku akan fokusin kesini dulu. Biar gak ngegantungin yang udah nunggu-nunggu sampai lumutan itu loh. *Upps

Jadi, kayanya segitu aja deh cuap-cuap ala aku disini. Aku gitu, suka gak penting emang. Tapi, ya sudahlah.

Silahkan membaca dan jangan lupa selalu vote dan comment. Aku masih setia menunggu.

See you....

V&C Please

* * * * * * * * * *

"Love Begins With From The Past" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang