Rumah Sakit

11 6 1
                                    

Mereka pun tiba di Rumah sakit milik ayahnya, Rumah Sakit Ray Medistra. Dan disambut oleh setiap pegawai bahkan suster dan dokter yang berjalan melewati mereka.

Semua yang bekerja di rumah sakit milik ayahnya itu, tentu mengenal betul kelurga dan anak dari seorang dokter ternama yaitu dr. Ray Sandyego.

Tak sedikit pula yang menggoda dan menyapa si putra sulung sekaligus putra tunggal nan tampan pemilik rumah sakit itu.

Tentu saja itu dilakukan oleh dokter-dokter gadis yang magang di sana.

"Cie yang di godain ama dokter-dokter cantik. Tinggal pilih aja tuh kak, entar gampang. Tinggal kasih tau papih, trus diatur deh!" Goda Bella di tengah-tengah perjalanan mereka.

"Hmm. Anak kecil, sok tau lo. Bentar lagi juga kakak lo yang ganteng ini bakal jadian sama cewe yang susah di taklukin ono."

"Maksud lo kak Airin? Ngarep! Buktiin aja". Balas Bella yang berlagak  sombong.

*******

"Mamih, sepi banget ya kalo papih gak ada". Keluh Bella saat ia, ibunya dan kakaknya Al berada di meja makan.

Malam ini dan mungkin sampai 1 minggu kedepan mereka bertiga akan makan setiap kalinya tanpa kehadiran ayahnya.

"Udahlah, papih kan harus pergi sayang. Kaya pertama kali aja kamu ditinggalin papaih gini". Balas ibunya.

Sedangkan Al terus saja melahap makanan yang ada di hadapannya itu.

Bagi Alfonso, kepergian ayahnya seperti saat ini meski dalam waktu yang lama bukanlah menjadi masalah besar baginya.

Karena ia tahu betul, bahwa itu adalah pekerjaan ayahnya sebagai seorang dokter ternama dan juga sangat ahli dalam dunia kedokteran yang sering dipanggil tugaskan ke luar negeri.

Dan ternyata itulah yang disampaikan ayahnya tadi siang kepada mereka ketika di rumah sakit, bahwa ia harus pamit sebelum berangkat ke Singapur untuk memenuhi panggilan medisnya.

*****

"Airin!" panggilan itu, panggilan yang seperti sudah mulai terbiasa di telinga gadis yang sedang duduk membaca di taman sekolah.

Ia sedang duduk bersama Karin. Sedangkan sahabatnya yang lain masih di perpustakaan mencari buku.

Mendengar namanya disebut,  membuat Airin spontan mencari sumber suara itu. Ia pun melihat ke arah kanan dan menemui seorang siswa yang berjalan mendekatinya.

.......

                 °Bersambung 👉

•••••••°

Gimana ceritanya kali ini?
Semoga menghibur ya! *Amin.

Ditunggu the next partnya.

Penting:
Aku bakalan update spesial di hari natal nanti, tentunya di tanggal 25 Desember 2018.

Kenapa aku bilang spesial?

« aku bakal update cerita Animo lebih dari 4 part. Dan semoga di situ feelnya  lebih ngena ya.

« aku juga bakal usahain update the second story ku "Sosok Fiktif", mudah-mudahan terkejar. Dan so pasti, jangan lupa baca cerita keduaku itu ya. Hehe!

« dan yang terakhir, aku berharap dan pengen banget, buat kalian pembaca setia Animo kasih masukan, kritik atau apapun itu tentang cerita ini.

Oh, iya. Kalian juga boleh kasih komentar kalian buat rencana-rencana kalian kedepannya di tahun 2019.

Terimakasih juga sudah setia membaca cerita aku saampai sejauh ini.

          *See youu......

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 13, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ANIMOWhere stories live. Discover now