Aku Datang

36 7 2
                                    

Al berjalan dan semakin dekat dengan meja Airin. Sementara dirinya masih membeku dan tak henti-hentinya menatap laki-laki yang mendekatinya tersebut.

Dengan pikiran yang masih dipenuhi beberapa pertanyaan yang memutar di otaknya, gadis itu sampai tidak sadar jika laki-laki yang tadi masih berjalan, kini sudah duduk menyamping dimejanya dengan kepala menghadap gadis yang masih menatapnya itu.

"Udah kangen ya, makanya ngeliatnya sampe segitu amat?"

"Aa, a-apa? Enggak." jawab gadis itu yang tersadar dari pertanyaan laki-laki dihadapannya itu.

"Belom pulang?" Tanya Al.

"Belom, kita mau belajar kelompok." jawabnya dengan wajah tertunduk.

Ia berpikir, kenapa pria dihadapannya ini seakan tak ada masalah dengan ketidakmunculannya yang sudah beberapa hari sejak kejadian itu.

Apa sebenarnya yang ada dipikirannya? Airin tak mengerti dengan jalan pikiran laki-laki itu.

"Oh, kalo gitu lo udah makan?"

"Belum. Ini masih mau baru makan sama mereka." balasnya melihat Amel, Karin, Nindy dan juga Angga yang ternyata sedang menatapi mereka berdua entah sejak kapan.

Itu membuat dirinya menjadi salah tingkah dengan pandangan sahabatnya itu.

"Kalo gitu pas dong. Kita makan ya ke kantin? Gue juga udah laper."

"Ta, tapi Al, aku bawa bekal kok. Kami mau makan bareng. Iya kan?" Tanya Airin yang seakan ingin menghindar dari ajakan Al.

"Hemm, gak papa kok, Rin. Lagian abis makan kita mau pergi bentar beli titipan kakak gue. Ya kan, Mel?" Jawab Karin yang diangguki oleh Amel.

Airin kembali menatap Al yang ternyata sedang mendekati kepalanya, tepatnya di telinganya.

"Ada yang mau gue omongin." Bisiknya.

Sesaat, Airin langsung dibuat merinding disekujur tubuhnya dengan yang dilakukan Al.

****

Bukannya ke kantin, Al malah mengajak Airin ke lantai 2 di kelas yang kosong.

Sekolah tampak sepi, apalagi di kelas yang sedang mereka datangi itu. Hanya ada dia dan Al saja disana.

Airin masih menurut dengannya. Hingga Al mengajaknya duduk dimeja dan bangku yang kemudian disatukan.

Al duduk dan mengeluarkan isi dalam tasnya. Ternyata itu 2 Tupperware yang berisi nasi goreng seafood yang sengaja dibawanya dari rumah.

"Ini apa?"

"Kamu gak liat ini apa?" tanya Al lembut.

"Iya, maksud aku kenapa kamu baw..."

"Ini sengaja gue bawa dari rumah. Ini mamih lho yang masakin. Gue tau kalo lo hari ini ada kerja kelompok."

"Tapi yang paling tepatnya sih, ini sebagai permintaan maaf gue sama lo." Sambungnya.

Dan Al pun membukakan kedua makanan itu yang dilengkapi dengan sendok dan garpunya.

"Minta maaf? Minta maaf kenapa Al?"

"Lo gak ngerasa asing, gitu? Udah hampir 3 hari ini gue gak muncul dihadapan lo. Gue gak bisa hubungin lo. Gue minta maaf."

"2 hari kemaren, gue ada ujian harian. Dan ujiannya ini tuh pelajaran yang menurut gue gak bisa dibawa santai. Gue ada ujian kimia sama fisika. Jadi, gue belajar dan kepingin dapat nilai yang memuaskan lah. Makanya gue gak mau diganggu dan mengganggu orang." Jelasnya yang sesekali menyuapkan makanan kemulutnya. "Dimakan tuh, nasi. Jangan diaduk-aduk aja!"

"Jadi bukan karena kejadian yang kita terlambat itu?" Tanya Airin dengan nasi penuh dimulutnya.

Al terkekeh mendengar ucapan gadis yang sedang mengunyah makanan membuat kedua pipinya membengkak, atau lebih tepatnya Tembem.

"Haha.. Yah enggak lah, Rin. Kenapa juga gue harus ngehindarin elo gara-gara masalah kemaren. Itu gak ada sangkutpautnya kali."

"Tapi, aku juga mau minta maaf."

"Minta maaf kenapa? Karena yang kemaren? Gue kan udah bilang, kalo itu gak masalah buat gue."

"Tapi kan Al, tetap aja. Sebenarnya aku liat kamu dihukum lari dilapangan. Aku ngerasa bersalah banget udah ninggalin kamu sendirian kemaren itu. Tapi bodohnya, aku gak langsung minta maaf ke kamu saat itu."

"Udah, ah. Itu gak masalah buat gue. Yang penting lo abisin tuh makanan yang dibuat nyokap spesial buat lo. Enak gak?" Jawab Al yang tak ingin panjang dengan masalah beberapa hari yang lalu tersebut.

"He,em. Nasi gorengnya enaaaak banget. Bilang makasih ya, sama mamih kamu." jawab Airin masih melahap makanan yang dibaw oleh Al.

"Ngomong-ngomong, emang mamih kamu kenal sama aku?" Sambungnya.

"Ya kenal dong. Kan gue sering cerita ke mamih tentang kamu."

Apa? Al sering cerita? Cerita apa ya? Dalam hati Airin. Ia jadi dibuat heran dengan ucapan Al.

      ~~Δ~~

Baca terus yah...! ☺☺ 👉

Oh iya, Author pengen kasih info nih buat kalian. Author bikin cerita kedua. Ceritanya bakalan beda dari cerita yang kalian baca ini kok.

Author bakalan kasih sedikit bocoran buat ceritanya. Cerita ini tentang cinta yang tak berbalas dari seorang gadis cantik yang manja. Gadis ini jatuh cinta pada pandangan pertama di suatu pesta pernikahan.

Kira-kira gimana ceritanya, boleh dibaca ya, pembaca setia ANIMO.
Cerita keduaku ini bakalan dipublikasikan dalam minggu ini, lohh!!

Yang mau ngasih komentar, boleh kok. Author dengan senang hati kalo kalian mau kasih saran, kritik, ataupun pujian kalian. Author masih tetap menunggu.

ANIMOOù les histoires vivent. Découvrez maintenant