Tentang Perasaan

103 14 1
                                    

Hellooo!
Aku update lagi nih. Ga terasa aku udah bikin 8 part, dan ini part yang ke-9.
Seneng deh, liat pembaca setia "ANIMO" yang semakin bertambah mulu.
Aku mau ucapin makasih buat kalian dan jangan lupa abis baca part ini vote dan coment yah guys.
Lopyu♡
                           ◆◆◆◆

Setelah hari guru dan perkemahan satu malam mereka selesai, keadaan sekolah kembali efektif mengadakan proses belajar mengajar.

Semenjak malam perkemahan itu, Bella ingin sekali dekat dan lebih mengenal Airin, kakak kelasnya itu.

Bel pun berbunyi, menandakan proses kegiatan belajar hari ini sudah selesai. Para siswa pun terlihat berhamburan keluar sekolah.

"Hai, kak! Masih ingat Bella kan?" Ucap gadis yang menghampirinya itu saat Airin sedang duduk di halte sekolah menunggu jemputannya.

"Hei. Iyalah, kakak masih ingat kok. Kamu Bella kan?" Balas Airin.

"He,em kak, betul banget. Pulang bareng yok kak? Bella pengen deh deket ama kakak. Soalnya Bella tuh kesepian, udah dirumah berantem mulu sama kakak sendiri, disekolah temen-temen Bella pada sibuk katanya. Boleh yah kakak cantik?" Rayu Bella dengan mengedip-ngedipkan matanya sambil tersenyum.

"Emang kamu naik apa? Padahal jemputan kakak lagi dijalan."

"Bella naik mobil kak. Yah telfon aja kak, biar gak usah dijemput lagi. Nanti Bella antarin kakak sampe rumah. Ok!" Ucap Bella dan sebuah mobil mewah berwarna kuning menghampiri mereka.

"Ayok kak naik." Sambungnya.

Saat Airin hendak menaiki mobil, alangkah terkejutnya dia, lantaran yang sedang berada didepan yang akan mengemudikan mobil itu adalah Al.

Bella memang sengaja untuk tidak memberitahukan pada Airin ataupun Al, bahwa ia akan membawa Airin ke mobil kakaknya itu. Memang saat pagi tadi, Bella mengatakan bahwa ia akan pulang bersama kakaknya. Meski ia biasanya dijemput oleh sopir lantaran ia harus les lagi setelah pulang sekolah.

Melihat ekspresi kedua manusia dalam mobil itu yang terlihat terkejut bercampur salah tingkah, Bella semakin curiga dan ingin sekali menggoda mereka sepanjang perjalanan.

"Dek, lo ngapain sama Airin? Wah, lo gak bilang-bilang yah. Mana gue pas lagi gak ganteng, lo bawa cewe cantik ke mobil gue." Ucap Al setelah benar-benar terkejut dengan keberadaan gadis yang selalu menjadi perhatiaannya itu. Memang wajah Al sedang kusam saat itu, karena ia baru saja selesai bermain basket.

Airin tersenyum paksa mendengar ucapan Al, disela-sela degupan jantungnya yang begitu keras. Yah, Airin saat ini sangat terkejut dan malu hingga tak tahu harus berbuat apalagi.

"Apaan sih loh, kak. Perasaan ganteng aja. Udah ayo jalan. Mulai sekarang, gue bakalan dekat ama kakak yang satu ini. Kali aja gue bisa ganti kakak, biar gak harus berantem mulu sama kakak yang disono." Balas Bella menunjuk kakaknya itu dengan bibirnya. Bella selalu ingin menentang perkataan kakaknya. Padahal sebenarnya ia sangat senang memiliki kakak yang sangat ganteng, baik dan perhatian seperti Al.

"Udah ah, ribut loh. Kita mau kemana nih? Gue jadi berasa sopir yah, duduk sendiri di depan." Ucap Al yang masih terus mengemudikan mobilnya.

Tak lama, "Kak, Bella laper nih. Aduuh..." rengek Bella pada Al, masih memegangi perutnya. Sementara Airin sedari tadi hanya diam saja dimobil jika Bella tak mengajaknya berbicara.

"Yah, kalo laper makanlah. Itu aja ribet." Balas Al dari depan.

"Iiihh! Kenapa yah, gue punya kakak tuh, gak peka banget? Ajak makan kek, dimana gitu. Males deh!" Ucap Bella kesal dengan kakaknya itu.

ANIMOWhere stories live. Discover now