PROLOG

122 20 5
                                    

"Sayang, ayolah jangan terus bersedih.
Mamah yakin, kalo kamu akan segera menemukan teman-teman yang seperti teman lamamu disekolah barumu, sayang" kata Sarah, ibu Airin, yang sedang membelai rambut putri tunggalnya tersebut.

Airin sedang duduk sambil memikirkan teman dan sekolah lamanya.
Jujur saja, Airin memang sedang bersedih seperti yang dikatakan ibunya tersebut.

Bagaimana tidak, ia membayangkan apakah ia akan bahagia dengan teman dan keadaan di sekolah barunya itu, seperti disekolah sebelumnya.

"Mah,Irin hanya berfikir, apa Irin bisa bahagia di sekolah baru Irin dan tetap bahagiain mamah papah dengan preatasi Irin, seperti disekolah lama Irin?", jawab Airin yang terlihat bimbang dihadapan ibunya.

"Sayang,, kamu pasti bisa. Kamu gak boleh dong, kalah semangat gitu.
Udah, kamu jalanin aja dulu. Gak usah terlalu dipikirin. Bisa aja kan, kamu nanti lebih banyak dapat pengalaman disini.", jawaba Sarah memberikan support pada putrinya itu.

"Ok,,, kamu istirahat aja dulu yah, sayang. Besok kan udah masuk sekolah. Biar hari pertama kamu, papah yang antar besok." lanjutnya.

__________________________________________

Di ruang makan, terlihat mamah dan papah Airin sedang menunggu putrinya yang tak kunjung turun dari kamarnya, untuk begabung menikmati sarapan pagi yang dibuat oleh mamahnya.

Tak lama,,,, "Pagi mah, pagi pah.", sapa Airin pada orangtuanya sambil mencium pipi orangtuanya bergantian.

"Pagi juga sayang. Cie.. yang keliatannya semangat mau ke sekolah barunya. Papah jadi seneng deh kalo gini.",ledek  Anton pada putri kesayangannya itu.

"Iihh... sudah pah. Jangan diledekin terus dong putrinya",seru Sarah sambil melakukan pandangan sinis dengan menyimpulkan senyum pada suaminya.

"Udah buruan, nanti kalian bisa telat di tempat barunya", lanjutnya,sambil sesekali mengunyah makanan yang ada di mulutnya.

                        **********
__________________________________________

"Sayang, apa perlu papah antar keruan kelas kamu?", ucap papah Airin,usai turun dari mobilnya yang sudah tiba di depan gerbang SMA GEMINTANG.

"Nggak usah papahku yang paling ganteng dan yang paaaaling baik sedunia.",pujinya yang membuat papahnya tersenyum mendengarnya.
"Irin kan bukan anak anak lagi. Irin bisa kok,pah. Papah berangkat aja gih, nanti papah telat loh."

"Yaudah sayang, kamu harus berani yah. Dan tetap semangat. Ingat,,kamu harus banyak tersenyum dan ramah sam siapapun. Biar kamu disukai di sekolah barumu. Ok sayang,,, papah pergi dulu yah.",ucap Anto pada putri kesayangannya itu, sebelum mengecup kening putrinya.

"Dah, papah.",jawab Airin manis, sambil menyalam tangan papahnya.

Airin pun memasuki gerbang sekolah barunya itu yang membuatnya sedikit takjub karena bangunnya dan keasrian tamannya yang agak berbeda dengan sekolah lamanya.
Airin mulai berjalan sambil mencari dimana ruang kepala sekolahnya.
Namun, disaat Airin sedang berjalan, banyak siswa yang mempertanyakan keberadaan wanita mungil yang juga cantik tersebut.

'Apa dia murid baru? Dikelas mana dia yah?? Aduuhh.. untung siswa baru kali ini cantik. Mudah mudahan aja di kelas gue'. Itulah perkataan yang dilontarkan siswa siswa terutama para pria normal tentunya pasti mengharapkan Airin berada dikelasnya. Kali aja,, bisa cuci mata tiap hari.

(Tok..tok..tok..) pintu ruangan yang bertuliskan 'Ruang Kepsek' tersebut diketoknya.
"Silahkan masuk,!",jawab pak Hendra, kepala sekolah SMA GEMINTANG.

ANIMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang