9

46.8K 1.2K 13
                                    

***

11:25 Pm

Saat ini Raffi masih bergelut dengan buku yang dipinjamnya dari Bunga tadi pagi, dan sama sekali tidak ada keinginan untuknya masuk ke alam mimpi, meski jam sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam kurang lima menit.

Sangat jelas dalam khayalan-nya ketika ia akan menceritakan isi cerita itu pada Bunga besok. Dih!! Gak sabar dah gue. Pikirnya.

Tapi tiba-tiba rasa kantuk mulai datang, padahal ia baru membaca buku itu seperempatnya saja. Dan ia memutuskan untuk melanjutkan membacanya besok.

Raffi pun segera menarik selimut berwarna abu-abu muda itu dan mulai masuk ke dalam mimpinya.

****

Keesokan paginya entah kenapa Raffi bangun lebih pagi dari biasanya. Jam masih menunjukan pukul 5:00 Am, saat ia telah selesai mandi.

Tok, tok, tok.

"Den, Den udah bangun? Ayok bibi sudah siapin sarapan."

Terdengar suara ketukan pintu, dan panggilan dari Bik Iyem. Bik Iyem adalah pembantu dirumah keluarga Nugraha, tapi Raffi selalu menganggap Bik Iyem seperti keluarga sendiri. Karena dari kecil Bik Iyem lah yang selalu menjaganya saat kedua orang tuanya hanya memikirkan pekerjaan dan sebagainya.

"Iya bik, Raffi udah bangun." Ucap Raffi lalu keluar dari kemarnya dengan memakai pakaian ambur-adul, ala-ala badboy dan berandalan, menuju meja makan, yang terletak di lantai bawah.

Di meja makan sudah tersedia, berbagai macam menu makannan dari, sayur Lodeh, ayam goreng dan sambel terasi.

Perasaan itu makannan kesukaan lu semua deh, Thor 😒

Beh!! Tau aja kesukaan gue lu Raff. 😋

Raffi mulai menyendok nasi ke piringnya, namun Pak Sidin yang merupakan satpam rumahnya datang dan memberikan laporan.

"Lapor boss, ada cewe soksoy aduhai di depan, maksa masuk." Ucapnya sambil memberi hormat.

Raffi mengerutkan alisnya. Perasaan gue lagi pensiun main lon*e. Batinnya. Lalu ia segera berdiri untuk pergi keluar rumah.

"Raffi!" Teriak seorang wanita sambil memeluk Raffi.

Bau bunga melati pada wanita itu menyeruak di indera penciumannya begitu memabukan, dan pasti akan langsung menaikan nafsu seseorang. Apalagi wanita itu mengenakan satu pakaian yang jauh dari kata layak, kalo menurut gue kaya gelandangan gitu lho, bajunya soalnya robek dibagian pahanya. Ih cukup jijik, jijik kali..😝

"Lepasin gue, jalang!" Bentak Raffi mendorong wanita itu.

"Kamu kok gitu sih, sayang. Aku kan datang kesini cuma buat kamu." Kata wanita itu manja, seperti dibuat-buat. Dan itu malah membuat Raffi ingin segera menikam wanita itu kalau bisa.

"Pak Sidin!" Panggil Raffi. "Usir dia dari sini ! Bikin mood gue ancur aja lu anje*g!"

Raffi lalu pergi dengan motor sport biru tuanya dan pergi membelah jalanan ibukota yang sudah padat walaupun masih sangat pagi.

Selang beberapa lama, sampailah ia di sebuah rumah minimalis tapi terkesan mewah dan begitu elagan. Dan itu adalah rumah Bunga, rumah berpagar warna hitam, berlantai dua, dan memiliki kebun bunga mawar yang berwarna-warni.

Raffi sadar satu hal, Bunga sangat menyukai mawar. Dan ia menarik satu simpul di ujung bibirnya. Tersenyum, eh!?

"Raffi lo ngapain?" Terlalu larutnya Raffi pada khayalannya sampai tidak menyadari Bunga telah berada didepannya.

"Enggak, kebetulan gue lewat sini. Jadi gue sengaja jemput lu." Raffi berbohong. "Lu kaga berangkat barang mak lu kan?" Tanyanya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ouh, mak gue lagi ke bandara udah dari subuh. Jadi gue mo naik Ojek Online." Ucapnya. "Bareng gue aja," sambar Raffi cepat.

"Emm, gak ngerepotin?" Tanya Bunga agak gak enak hati.

"Enggak lah, yodah yuk cabut." Ajaknya, lalu Bunga menaiki motor Raffi.

"Pegangan ntarr lu jatoh, abis itu lecet, otong gue lagi yang di kebiri ama Nissa."

Alah, modus.. bilang aja mau minta peluk :v

"Iya." Balas Bunga sambil memegang tali tas Raffi.

Beberapa menit melakukan perjalanan menuju sekolah, sampailah mereka di parkiran. Dan mereka berdua berjalan bersama-sama menuju kelas.

"Eh, yayang bebeb gue ama sapa tuh?" Bisik seorang gadis berambut Pony Tail.

"Sialan, kita ada saingan baru gaes." Ujar segerombolan perempuan, saat Raffi dan Bunga melewati koridor kelas 10 Ipa.

"Widih, Raffi bareng Bunga. The best couple new tuh. Mana mesra banget gituh." Kata seorang yang banyak bacot.

"Aishhh! My honey, swettie heart gue. Otw direbut."

"Cieelah, tali sepatu Bunga bagus ya. Jadi mau gue." Abaikan saja orang-orang yang selalu gagal fokus -_-

B e r s a m b u n g..

Follow ig: @anissaftr17_

Impressive Love [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang