Proses Menuju Kegilaan

303 38 0
                                    

Bulu kudukku langsung berdiri saat pertamakali mendatangi pemakaman ini. Ini adalah tempat pemakaman nenekku. Dulu, aku tak pernah berani memijakkan kaki disini karena setiap sudutnya dipenuhi oleh mahkluk yang mengerikan.

Sejauh yang kutahu, pemakaman ini adalah pemakaman kuno yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Jadi, wajar jika para penghuninya mayoritas berpakaian kuno.

Kutatap segerombol orang berpakaian hitam yang sedang berkabung mengelilingi satu makam baru. Dilihat dari beberapa wartawan yang ikut berkabung, aku yakin itu adalah makam yang aku dan Taehyung cari.

Baru saja beberapa langkah mendekati makam, rintik hujan mulai membasahi bumi. Walaupun tidak besar, tapi cukup untuk membuat beberapa orang dari kerumunan memutuskan untuk berteduh dan menyudahi acara berkabung mereka.

Aku menggandeng Taehyung, tak ingin berjalan sendirian kesana. Aku berharap keluarga korban menerima diriku dan Taehyung yang tidak mengenakan pakaian hitam.

Disamping makam korban, yang tersisa hanyalah seorang wanita berumur 20 tahunan yang sedang melamun, menatap batu nisan sambil memeluk sebuah boneka.

Ketika wanita itu hendak pergi, aku dan Taehyung berlari kecil menyusulnya.

"Permisi" kataku.

Dia berbalik badan. Wajahnya basah karena air mata dan bibirnya pucat. Kurasa, dia sedang tidak sehat.

"Ya?" Dia bertanya.

"Kami disini sedang mencari tahu sesuatu, bisakah kami bertanya padamu?" Kataku dengan perasaan iba.

"Jika kalian wartawan, kalian bisa bertanya pada bibiku, dia disana" wanita itu menunjuk kebelakangku dimana para wartawan tengah mewawancarai beberapa anggota keluarga korban dengan payung ditangan mereka.

"Tidak, kami bukan wartawan" jawab Taehyung.

"Maaf, tapi, aku harus pergi-"

"Aku ada didekatnya saat pembunuhan itu terjadi" aku memotong ucapannya.

Lantas, wanita itu mengernyit. "Apa?" Dia berusaha memastikan pendengarannya.

"Aku...ada disana saat pembunuhan itu terjadi, aku ada disamping saudarimu..."

Sejenak wanita itu diam dengan ekspresi kaget diwajahnya. "Ikut aku" ajaknya tiba tiba.

Dia menuntun kami untuk memasuki sebuah mobil tua berwarna hijau. Wanita yang belum kami ketahui namanya itu membawa kami kesebuah perumahan lama yang sangat sepi, kemudian dia memarkirkan mobilnya dihadapan sebuah rumah tua yang sangat asri.

Dia mempersilahkan kami masuk kedalam rumah tuanya dengan sopan.

Sebelum memulai perbincangan, wanita itu mengunci pintu dan menyuguhkan kami segelas teh hangat.

"Apa yang ingin kalian bicarakan?" Tanyanya.

"Mmm...sebelumnya, aku ingin mengetahui beberapa hal yang mencolok pada diri korban" jawabku disertai senyuman hangat agar wanita itu bisa mengendalikan emosinya.

Sebelum menjawab, dia menghela napas. "Namanya Sonierra Fale, dia adalah adik angkatku. Ibuku adalah teman baik ayah Sonie. Sehari sebelum kematiannya, Mr. Fale meminta ibuku untuk menjaga anak semata wayangnya" katanya.

"Oh! Maaf aku mencela, kita belum berkenalan" potongku sambil mengulurkan tangan dengan ramah.

"Aku Hanna Zalbert"

"Aku Aloona Silver"

"Kim Taehyung"

"Baik, lanjutkanlah, Hanna" titahku.

Vampire Prince [BTS FANFICTION]Where stories live. Discover now