•08》Abi?

89 4 0
                                    

Setelah mobil Khalil sudah tak terlihat lagi di depan pintu, Syahira masih kepo tentang Khalil.

"Ka, emang beneran dia itu junior/adik kelas kaka dulu? Ko kaka gak pernah cerita ke aku?"

"Iyaa, kan tadi kaka udah cerita. Ehh.. bentar deh, sejak kapan kamu jadi kepo gini Hir? Ohh kamu suka sama Khalil yaaaa?" Goda Kinanti kepada adiknya, Syahira.

"Ih apaan sih ka. Engga." Syahira ngambek.

"Masa?" Kinanti makin membuat Syahira sebal. Biasa.. adik kakak emang begitu.

"Terserahh" ucap Syahira sambil berjalan memasuki kamarnya.

"Hmm" Kinanti sedang memikirkan suatu rancangan...

***

Seperti biasa, Syahira berdiri di dekat pos satpam kampus untuk menunggu ayahnya-Zaid menjemputnya dan sesekali ia melihat jam tangan hitam kesayangannya itu. Bak Putri yang sedang menunggu Pangerannya datang menjemputnya, benar saja. Bukan mobil Zaid yang berhenti di depannya, melainkan mobil orang lain. Dan pemilik mobil itu membuka kaca mobilnya

"Kamu nungguin siapa?" Ucap Khalil dan membuat Syahira terkejut.

"Hah? Bapak?" Syahira tidak percaya, dosen yang menurut dia nyebelin itu memberhentikan mobilnya di depan Syahira. Dan tak lama Khalil keluar dari mobilnya

"Ohh kamu nungguin saya yau--" Khalil bergurau dan perkataan nya di potong oleh Syahira yang takut kalau Khalil salah paham dengannya.

"Maaf pak jangan salah paham dulu. Maksud saya, saya lagi nungguin ayah saya buat jemput saya. Bukan nungguin bapak." Jelas Syahira yang sedikit grogi.

'Ayah, cepetan dong jemput Hira di sini. Ada dosen nyebelin ni, mana keGR-an banget lagi.' -monolog Syahira.

"Ohh kirain beneran nungguin saya. Saya hanya bercanda." Khalil sedikit tertawa karena melihat ekspresi Syahira yang sepertinya takut sekali kalau Khalil salah paham terhadapnya.

"Hehe iya pak." Syahira tertawa garing dan masih grogi. Sambil melihat ke arah jam tangan nya, Khalil menawarkan tumpangan untuk pulang bersama

"Udah mau sore nih, mending kamu bareng saya aja. Kamu kan perempuan, takut juga kalau kamu nungguin sendirian disini."

"Eng.. engga usah pak, makasih. Lagian juga kan ada pak satpam." Ucap Syahira

"Mana pak satpamnya?" Tanya Khalil sambil melihat ke arah pos satpam.

"Ii..tuuu. Lah ko gaada satpamnya sih? Tadi pas saya baru kesini ada ko pak." Syahira menjawab sambil menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal itu karena bingung.

"Tuh kan, gaada. Yauda kamu bareng saya aja." Syahira tetap diam sembari berfikir.

'Aman gak ya? Aman gak ya sama dosen ini?' -Monolog Syahira (lagi). Dan akhirnya..

"Kenapa? Takut saya culik?" Kata Khalil dan di akhiri dengan tertawa.

"Engga ko pak. Hm, yaudah deh pak. Saya mau pulang bareng bapak." Jawab Syahira sedikit ragu.

"Oke deh, skuyy!~" Ajak Khalil dan lagi-lagi membuat Syahira terkejut ketika seorang pak Khalil yang nyebelin terus galak pas di kampus berubah jadi gaul, humoris dan baik gini?

IMAM IDAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang