EPILOG

82.8K 5.2K 336
                                    

Banyak yang bilang bahwa perjodohan cukup hanya untuk Siti Nurbaya, tidak seharusnya itu berlanjut ke jaman modern seperti sekarang. Manusia dapat mencari belahan jiwa-nya sendiri tanpa campur tangan orang lain.

Namun, Reiga dan Nila tidak sependapat soal itu.

Mereka dipertemukan dalam acara perjodohan yang semula mereka pikir sama-sama konyol, namun ternyata hasilnya tidak buruk juga.

Well, sama sekali tidak buruk.

Pertama kalinya Nila merasakan bahwa ia ingin memperjuangkan dirinya sendiri dan merasa dirinya berharga adalah karena ia bertemu dengan Reiga. Sempat kesal dengan sikap pria itu yang seolah memberinya harapan tanpa tujuan, tetapi pada akhirnya menunjukkan perasaannya dengan sikap manis yang tak terduga.

Di sisi lain Reiga akhirnya bisa melepas masa lalu sepenuhnya. Mengejar Nila yang tentunya ia buat kesal dengan sikapnya yang tidak bisa menentukan pilihan. Tetapi, untuk Reiga, Nila terlalu berharga untuk dilepaskan.

See... perjodohan mungkin bisa dibilang kuno, tetapi sebenarnya kita tidak akan tahu bagaimana Tuhan mempertemukan kita dengan jodoh kita.

Setelahnya, meski Nila dan Reiga hendak membangun hubungan mereka dengan perlahan, terutama karena Nila yang baru kali ini punya kekasih, keluarga mereka seperti sudah tidak sabaran agar mereka meresmikan hubungan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Eyang-nya bahkan sudah menyuruh mereka mempersiapkan pernikahan.

Ketika Nila sudah terlihat hendak protes, Reiga menghentikannya.

"Kamu harus bilang sesuatu sebelum Eyang tahu-tahu udah pesenin kita gedung!" seru Nila sewaktu mereka ada di makan malam keluarga dan Eyangnya mengumumkan kepada semua orang bahwa sekarang cucunya sudah punya kekasih.

Dengan senyuman Reiga menangkup wajah Nila, "Aku tahu. Tapi, saat ini kita hanya perlu menikmatinya..." ucapnya sambil mengelus-ngelus pipi Nila dengan gemas.

Setelahnya Reiga memang menikmati setiap saatnya bersama Nila. Menikmati setiap senyuman dan tawa Nila yang menyegarkan. Menikmati karaoke dengan suara sumbang setiap kali mereka ada di mobil menerobos kemacetan Jakarta. Atau, ngobrol ngalor-ngidul membicarakan impian, politik dan superhero. Bahkan, Reiga menikmati setiap pertengkaran mereka, setiap adu argumen mereka, dan setiap momen berbaikan mereka yang selalu diakhiri dengan ciuman.

Untuk Reiga, setiap saat kebersamaannya dengan Nila terasa magis dan berharga. Seperti saat ini, saat mereka menghadiri konser outdoor Radiohead yang akhirnya datang ke Jakarta. Hujan rintik-rintik mulai turun ketika intro lagu "Creep" dimainkan. Reiga menyampirkan jaketnya ke atas kepala Nila dan merangkulnya. Mata kekasihnya itu mulai terlihat berkaca-kaca ketika lagu sampai di chorus.

"Dasar cengeng!" ledek Reiga sambil memencet hidung Nila.

"Gimana aku enggak nangis, Rei? Ini, kan lagu kita! Lagu pertama yang kita bagi dan nyanyiin dengan suara fals di mobil kamu," isaknya.

Reiga terdiam, pandangannya terpaku kepada sosok Nila dalam pelukannya. Rintik air hujan terlihat bagaikan slow motion, suara gitar Jonny Greenwood mulai terdengar sayup-sayup di telinganya, semua keramaian yang mengelilinginya terlupakan, untuknya hanya ada dirinya dan Nila. Ia kemudian menyentuh dagu Nila, memutar wajahnya hingga manik mata mereka bertemu. Ia tersenyum sebelum mencium bibir Nila.

Pertamanya tidak ada balasan dari Nila, mungkin gadis itu sedikit terkejut. Reiga kemudian memperdalam ciumannya dan Nila-pun membalasnya. Bibir mereka terus bertaut seolah-olah tidak memperdulikan keramaian yang diam-diam memperhatikan mereka. Mereka membiarkan suara serak Thom Yorke menjadi backsound atas kemesraan yang sedang mereka alami.

Saat akhirnya Reiga melepaskan ciuman mereka, nafas Nila sedikit tersengal. Ia menggigit bibirnya, merasakan getaran yang masih tersisa. "Rei..."

Tangan hangat Reiga mengusap pipi Nila. Reiga menempelkan keningnya ke kening Nila dan kemudian berbisik, "Aku cinta kamu, Nila. Aku rasa aku enggak akan bisa melepaskan kamu..."

Terasa detakan di jantung Nila saat mendengarnya. Ia tersenyum, menatap mata Reiga dan menemukan ketulusan di sana. "Aku juga cinta kamu, Reiga. Jadi, jangan pernah lepasin aku."

Reiga tersenyum nakal saat berkata, "Oh, trust me. I won't."

Nila terkekeh saat Reiga membungkamnya dengan kecupan tepat saat lagu "Creep" selesai. Penonton bersorak-sorai, termasuk mereka.

Ketika intro lagu berikutnya dimainkan, Reiga meraih Nila ke dalam pelukannya, mencium pelipisnya dan mereka berdua saling berbagi senyum.

This will be forever... Mereka berdua percaya itu.


~ COMPLETED ~



--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dengan ini, saya nyatakan kisah Reiga dan Nila... completed.

Terima kasih untuk kalian semua yang selalu mendukung cerita ini sampai akhirnya kisah ini mencapai 1K vote! Yay!

I love you all!

See you at the next story!  

xoxo, Dame

Not A MatchWhere stories live. Discover now