33

64 2 0
                                    

Suatu tempat di pinggir danau disebuah Altar, sebuah ritual kontrak paksa dengan seekor hewan suci dengan Alfino sebagai tumbalnya kini ritual itu sudah memasuki tahap ketiga dimana saat ini Alfino terjebak di alam bawah sadar Lacelo bersama Felicita.

Di alam bawah sadar saat ini Alfino dan Felicita bertemu dengan Lacelo yang sudah ada didepan mata mereka, hewan suci terkuat sepanjang masa Lacelo, julukan itu sepertinya bukanlah omong kosong belaka karena saat ini Alfino dan Felicita tidak bisa berbuat apa-apa setelah merasakan aura yang sangat kuat datang dari Lacelo.

Tapi dari pada takut Alfino malah lebih penasaran dengan Lacelo ini karena sepertinya Alfino pernah melihatnya sebelumnya namun secara tidak langsung hal inilah yang membuatnya tidak yakin.

Dalam pandangn Alfino saat ini Lacelo terlihat seperti kambing (?) putih yang memiliki janggut panjang dan memiliki dua tandak di samping kepalanya.

"Aku ingat sekarang, dia sangat mirip dengan patung kambing yang ada ditoko tua itu." Bisik Alfino pada Felicita.

"Waktu itu kau bersikeras membeli kalung itu tapi tidak jadi karena uangmu dicuri." Jelas Felicita.

"Oh iya, Kalung itu lupa ku beli!" Ucap Alfino kaget.

"Hey! sekarang bukan saatnya memikirkan itu dan apa maksudmu tadi, kambing?"

"Apa ada yang salah dengan ucapanku?" Tanya Alfino.

"Lacelo itu singa." Jawab Felicita.

"Singa macam apa yang punya tanduk dikepala." Bantah Alfino.

"Apa kau pernah melihat kambing segagah ini!" Ucap Felicita menepis bantahan Alfino.

"Iya! Tepat didepan matamu!" Kata Alfino mulai kesal sambil menunjuk Lacelo.

"Itu singa!" Seru Felicita yang sudah kesal.

Tanpa mereka sadari lewat pertengkaran kecil, mereka dapat bernafas dengan lega dan sedikit menghilangkan ketegangn yang dirasakan oleh aura milik Lacelo yang menekan mereka tapi itu tidak bertahan lama setelah mereka kembali pada kenyataan dan menemukan Lacelo masih menatap tajam mereka berdua.

"Saya singa." Kata-kata itu keluar dari mulut Lacelo yang tak terduga.
.
.
.
.
"Dia bisa bicara!" Seru Alfino.

"Setelah ribuan tahun tinggal di dunia manusia tentu saja aku dapat berbicara layaknya seorang manusia." Terang Lacelo.

"Maafkan tuanku makhluk suci, terkadang dia memang bodoh tapi dia tidak punya maksud jahat." Kata Felicita sangat sopan bahkan Felicita sampai membungkuk dihadapannya.

"Kau memanggilku tuamu tapi kau malah menghinaku dengan sangat sopan." Kata Alfino tersinggung.

"Apa kau tidak bisa lihat situasi." Bisik Felicita.

"Tidak apa-apa aku malah senang dia masih tetap sama meski dikehidupannya yang sekarang."

"Kehidupan sekarang?" Tanya Alfino.

"Anda pasti bingung, izinkan saya memperkenalkan diri, saya Lacelo, Heavenly Cerberus." Ucap Lacelo sambil membungkuk dihadapan Alfino, membuat Alfino kaget karena tingkahnya itu.

"Saya partner anda dikehidupan sebelumnya, bersama dengan anda dibarisan depan melawan Chaos dan pengikutnya, anda juga adalah orang yang menghentikan peperangan 1000 tahun yang lalu dan membawa perdamaian bagi seluruh dunia dengan menyegel Chaos di underworld." Terang Lacelo namun sama sekali Alfino tidak mengerti maksud dari ucapannya ini.

"Aku tidak mengerti, siapa yang kau ungkit sekarang ini." Kata Alfino.

"Dikehidupan sebelumnya anda bernama Zack anda adalah orang yang menciptakan 12 senjata yang akan memusnahkan Chaos." Terangnya lagi.

Chaos ChildOnde as histórias ganham vida. Descobre agora