14

104 6 0
                                    

Sudah seminggu sejak pertemuan itu, sekarang kami sudah pulang ke sanctuary, saat itu aku menceritakan semuanya pada kakek tentang diriku yang jatuh dari langit bersama kesatria suci dan kepemilikan dua belas senjata, yang ku harapkan dari kakek adalah pernyataan lain darinya namun dia hanya mengangguk membenarkan ucapanku apa itu artinya aku bukanlah anak biasa seperti anak uang lainnya.

Tok...tok...tok.

"masuk."

"yang mulia."

"Alfino apa kau perlu sesuatu."

"tidak ada yang mulia."

"tapi aku ingin kau menjelaskan tentang semuanya tanpa ada yang terlewatkan tentang asal usulku."

Ucapku seraya menatap tajam kearah yang mulia bahkan tanpa ku sadari aku melupakan yang ada di hadapanku ini adalah seorang raja.

"duduklah."

Aku duduk sesuai dengan perintah raja, raja lalu menatapku dengan tajam dan memulai pembicaraan.

"lima belas tahun yang lalu benda langit jatuh dari langit di Rivertaria wilayah hutan bagian utara Rivertaria, jatuhnya benda langit itu memiliki dampak besar bagi siketarnya akibatnya istana lama hampir saja hancur untungnya semua orang selamat didalamnya."

............

"Mendengar berita itu dengan segera aku, Fernand dan Edward langsung pergi ke istana lama mengingat Charlotte ada disana bersama dengan lady Caroline itu sudah membuatku sangat khawatir jadi kami pergi tanpa membawa satupun prajurit ke sana."

.............

"aura yang sangat kuat kami dapat merasakannya sebelum masuk kehutan namun setelah menelusuri hutan lebih dalam kami dapat melihat cahaya tenggelam di dasar telaga bersama seorang kesatria suci, dia memelukmu dengan sangat kuat."

Mataku terbuka lebar pertanyaan langsung keluar dari mulutku "siapa dia." tanyaku penasaran.

"tidak ada yang tahu tapi melihat zirah dan aura yang bersih, kami menganggapnya sebagai kesatria suci yang berusaha melindungimu."

"melindungiku."

"iya, kami melihatnya memelukmu dengan sangat erat bahkan saat kami mengangkat tubuhnya dia masih menggendongmu dengan sangat erat."

...........

"tapi suatu hari dia terbangun lalu memintaku untuk melindungimu dari Demi setelah itu tubuhnya menghilang secara misterius meninggalkan baju zirahnya."

"yang mulia apa aku bukan manusia." tatapku padanya dengan penuh kesedihan dimataku.

"aku bisa merasakan hawa kehidupan darimu yang berarti kau 'masih' manusia."

"masih?!"

"tidak tahu kapan tapi suatu hari nanti kekuatanmu akan terbangun disaat itu aku tidak tahu apa nanti kau masih menjadi manusia atau makhluk lainnya, apa penjelasanku cukup Alfino?"

Aku berdiri sambil menatap kebawah lalu menjawab "iya yang mulia." barulah setelah itu aku mbalikkan badanku dan segera pergi meninggalkan ruangan itu.

Setelah meninggalkan ruangan raja aku berjalan sambil melamun seraya menatap kebawah, pikiranku kosong, hampa, takut dingin dan gelap hal itulah yang kurasakan saat ini.

TAP!!

Seseorang menepuk pundakku dari belakang namun tidak ada satupun hasratku untuk melihat orangnya aku hanya berdiri diam dengan tatapan kosongku bagaikan seseorang yang kehilangan jati dirinya- apa mungkin aku memang kehilangan jati diriku.

Chaos ChildWhere stories live. Discover now