30

108 3 1
                                    

2 jam telah berlalu sejak Alfino berpisah dengan rombongan Fernand, rencana sudah gagal total. Niat untuk menyusup diam-diam, mereka malah bertemu dengan lawan yang merepotkan, namun meski begitu mereka tidak menyerah begitu saja dan memilih untuk melawan.

Ditengah pertarungan sengit antara Fernand dan Vivi, dimalam yang dingin dan tak tampak lagi bulan dilangit. Di bawah langit yang hanya ditaburi ribuan bintang itu Lily tampak kesulitan menghadapi joker dalam mode seriusnya.

"apa kau bawa teman kemari, manis?" tanyanya setelah membuat Lily meringis kesakitan bahkan sampai sangat sulit untuknya berdiri dengan kedua kakinya.

"sepertinya temanmu itu baru saja membuat Vivi bertarung dengan serius, Vivi dia itu orang yang sering tebar pesona tapi dia sangat kuat loh! Temanmu pasti habis ditangannya." Joker terlihat biasa saja sambil memperkenalkan temannya seolah-olah kejadian ini hal biasa yang sering dilihat tiap hari, entah apa yang dipikirkan olehnya setelah menyiksa gadis yang membuatnya jatuh hati.

"kau itu orang pertama yang banyak omong saat bertarung denganku." ucap Lily berusaha bangun.

"eh! Benarkah, syukurlah! jadi aku yang pertama!"

"apa kau mendengarku?! Alasan kenapa kau jadi yang pertama!"

"bodo amaaaat! Asalkan aku jadi yang pertama untukmu, hey ayolah aku tidak tahan lagi ingin membawamu! Menyerahlah kau tak mungkin bisa mengalahkanku!"

"lebih baik aku mati dari pada jadi milikmu!"

"kenapa kau sangat keras kepala, kalau terus seperti ini aku tidak tahan lagi! Aku tidak ingin menyakitimu lagi, aku berjanji akan terus mencintaimu selamanya karena itu jadilah milikku!"

Lily berdiri dengan bertumpuh pada kedua kaki yang sudah diambang batasnya, Lily mengangkat kedua tangannya dan menghadap keatas.

"apa yang-"

"wahai ibu alam yang menghidupkan kehidupan didunia, berilah aku sedikit dari energimu untukku Lily Lenka seorang half-elvar dari suku forest Elvar sebagai balasan dari kebaikan yang kulakukan, aku ingin meminta imbalanku."

Setelah menyelesaikan kalimat itu, hal aneh terjadi pada Lily, tubuhnya bersinar dan bersamaan dengan itu tubuhnya yang penuh dengan luka sembuh seketika, wajanya terlihat segar kembali seperti sediakala, dari situ terlihat Joker sedikit terkejut dengan fenomena yang tepat berada dihadapannya.

Setelah itu Lily menatap tajam Joker memposisikan dirinya untuk bersiap menyerang joker dengan panah yang sudah diselaraskan dengan sihirnya.

"indah! Indah sekali! Jadi...jadi!! Akhirnya aku tahu! Lily Lenka!! Sangat indah seperti orangnya nama yang sesuai dengan gadis seindah dan semanis dirimu!"

"kau itu sangat aneh! Dasar mesum!" ucap Lily kesal.

"jangan marah dong! Tapi Lily makin manis saat sedang marah, tapi aku lebih suka Lily saat bersikap manja sambil memanggilku tuan, ayo panggil aku tuan Lily!"

"berhenti memperlakukanku seperti mainan! ayo bertarung!" ucap Lily dengan semangat membara dalam dirinya.

"Aaaaaghhhh! Udahan yuk jadi milikku apa susahnya sih!" ucap Joker kesal.

"dasar keras kepala! Sudah kubilang aku tidak mau jadi mainanmu, cepatlah lawan aku dan kita selesaikan ini!" sahut Lily juga kesal.

"tapi kau baru saja menyembuhkan dirimu, aku makin tidak tega menyakitimu apa lagi wajahmu!"

Lily menghela nafas.

"kalau begitu aku duluan."

"kau pikir kau bisa melukaiku dengan pa-"

Chaos ChildWhere stories live. Discover now