Chapter 3. My 'Forced' First Kiss

180K 5.5K 33
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

***

Chapter 3. My Forced First Kiss

Flashback dimulai.

Suatu hari yang cerah di ruang guru, Vanilla sedang membantu salah satu gurunya yaitu Bu Yani. Ia membantu menyusun modul untuk praktek Biologi murid kelas Bu Yani.

Vanilla memang murid yang disukai banyak guru di sekolahnya karena sifatnya yang sopan dan ramah. Vanillapun senang membantu guru-guru disini, meskipun Vera sudah beberapa kali menyuruhnya untuk menolak.

Tiba-tiba, terdengar suara dari luar ruangan guru tersebut.

"Kalian bertiga lagi, kalian bertiga lagi! Kenapa sih gak kapok-kapok kalian bikin ulah??"

"Sekarang, masuk kalian!"

Vanilla dan Bu Yani sontak menengok ke arah suara, disana terlihat pak Tobir yang sedang memarahi dan menuntun tiga orang murid laki-laki ke dalam ruang guru tersebut

"Duduk!" bentak pak Tobir pada tiga murid itu.

Dengan seksama, Vanilla memperhatikan ketiga murid laki-laki itu. Mereka sedang mengikuti pak Tobir dan berjalan menuju sofa panjang di ruang guru.

Sofa itu jaraknya tidak terlalu jauh dari meja Bu Yani, tempat Vanilla duduk saat ini.

Tiga murid tersebut sekilas melirik ke arah Vanilla, wajah mereka terlihat seperti orang suntuk namun tetap cengengesan, tidak menunjukan ekspresi takut meskipun telah dibentak-bentak oleh pak Tobir yang terkenal sebagai guru tergalak di sekolah itu.

Vanilla memperhatikan ketiga murid tersebut hingga ia fokus ke salah satu dari mereka.

Oh tidak, batin Vanilla saat melihat murid itu tersenyum miring ke arahnya.

Vanilla sontak mengalihkan pandangannya dan menggeleng cepat, ia kembali fokus menyusun modul-modul yang ada di depannya, ia berusaha rileks meskipun jantungnya berdegup kencang.

Jantung Vanilla memang selalu berdegup kencang tiap kali berhadapan dengan cowok itu. Namun bukan, bukan karena gugup, melainkan takut.

Lagipula untuk apa Vanilla gugup? memangnya dia sedang jatuh cinta? pada cowok mesum itu? Huh amit-amit, batinnya.

Vanilla mendengar pak Tobir yang sedang menasihati ketiga murid itu, mereka hanya diam mendengarkan dan sesekali menjawab seadanya.

Kalau Vanilla tidak salah dengar, pak Tobir sedang memarahi mereka karena bolos kelas dan malah nongkrong di kantin.

Setelah itu, pak Tobir meninggalkan mereka dan bergegas pergi keluar, tetapi ketiga murid tersebut tetap duduk di sofa dan tidak berpindah.

Vanilla memberanikan diri melirik sedikit ke arah mereka, dan pada saat itu juga matanya bertemu dengan mata Reza yang sudah menatapnya dengan lekat, membuatnya kembali mengalihkan pandangan dengan cepat.

Forced Kiss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang