Dokter sedikit terkejut saat melihat darah yang mengalir keluar.

"Apa darah ini baru saja keluar?"

"Tidak Dok, sudah sekitar 30menit yang lalu"

"Nyonya apa suami anda akan datang?" tanya Dokter.

"Sa- sa- aakhh!! ya tidak tau Dok!" jawab Hyura.

"Hubungi suaminya segera" kata Dokter yang berbicara dengan suster.

"Sudah dok, mungkin saat ini sedang dalam perjalanan"

"Siapkan ruang oprasi, segera"

"Baik Dok" jawab suster itu lalu melangkahkan kakinya keluar.

Hyura POV.

Aku benar benar sudah tidak bisa menahan rasa sakit nya. Aku juga sudah berulang kali menelfon Jungkook tapi seperti nya ia sibuk dengan pekerjaan nya sehingga telfon ku tak juga ia angkat.

Aku tak tahu harus meminta bantuan siapa, jika dengan keadaan seperti ini akan sulit untuk ku berfikir, aku semakin panik saat aku melihat darah yang keluar dan mengalir di paha ku. Bersyukur sekilas otak ku menemukan ide jika aku harus menelfon ambulance dan untung nya mereka datang dengan cepat.

Hyura POV end.

------------

Di lain tempat, Jungkook yang sudah bebas dari travicjam nya dengan kecepatan penuh ia lajukan mobil nya. Pikiran Jungkook benar benar kalut ia berfikir apa yang di lakukan Hyura sampai sampai membuat nya masuk Rumah Sakit.

"Apa karna aku menyuruh nya membuat kan ku makanan?"

Jungkook berfikir apa ini salah nya karena sudah membuat Hyura kelelahan, sesampai nya di Rumah Sakit dengan segera Jungkook memakirkan mobil nya lalu ia tinggal begitu saja, ia berlari menuju resepsionis.

"Ada yang bisa kami bantu Tuan?"

"Atas nama Hyura!" jawab Jungkook.

"Tunggu sebentar Tuan"

"Nyonya Hyura sedang dipindahkan ke ruang oprasi Tuan, anda bisa menunggu nya disana"

"Oprasi?!!"

"Ne Tuan"

Tanpa bertanya lagi dengan cepat Jungkook melangkah kan kaki dengan sedikit sedikit berlari, menuju ruang oprasi. Tetapi sebelum ia sampai.

"Tuan Jeon?!"

Yang merasa terpanggil pun menolehkan kepala nya.

"Ahh Dokter!" dengan segera Jungkook mendekatinya "bagaimana keadaan istri saya? Apakah baik baik saja?"

"Ahh bagini Tuan"

"Katakan! Baik baik saja bukan!"

"Maaf Tuan seperti nya istri anda mengalami keguguran"

"MWO!! Ba- ba- bagaimana bisa!! Dokter ini bukan waktu nya untuk bercanda!"

"Saya tidak bercanda Tuan, baiklah permisi. Saya akan mengurus istri anda"

Setelah kepergian Dokter itu dari hadapan Jungkook, dengan emosi nya ia meremas kepala dengan kedua tangan nya sendiri, tubuh nya merasakan panas yang sangat luar biasa karena emosi nya.

Jungkook POV.

Demi apapun aku benar benar marah dengan diriku sendiri, bagaimana aku tak bisa menjaga nya dan calon bayi ku. Bagaimana bisa aku menyuruh nya untuk membuatkan makanan, bahkan Dokter sudah mengatakan jika dirinya tak boleh kelelahan.

Lalu aku harus berbuat apa sekarang, semua rasa nya hilang dihadapan ku. Aku tak bisa memfokuskan diriku, aku hanya bisa berharap Tuhan memberikan kelancaran untuk semua ini.

Hampir 2 jam lebih aku menunggu kepastian dan Dokter tak kunjung menampakkan batang hidung nya, aku benar benar takut jika terjadi apa apa lagi dengan nya.

'Ceklek'

Telinga ku mendengar suara pintu terbuka, dengan segera aku bangkitkan tubuh ku lalu menghampiri Dokter yang baru saja keluar dari ruangan oprasi.

"Bagaiamna Dok?!"

"Semua berjalan dengan lancar, Tuan Jeon harus bersabar mungkin belum saat nya. Nyonya Hyura akan dipindah kan keruang inap anda bisa menemuinya disana, saya akan memberikan saran Tuan"

"Saran?"

"Iya, jangan lah terlalu terlihat sedih didepan istri anda karena itu akan membuat nya merasa jika anda kecewa dengan nya, karena dia merasa tidak dapat menjaga calon bayi kalian dengan baik. Berilah semangat untuk istri anda" Jelas Dokter itu.

Langkah kaki ku benar benar berat untuk menemui nya, aku benar benar merasa bersalah tak bisa menjaga nya. Aku tak bisa melihat nya menangis sungguh itu membuat hati ku terasa tercabik cabik.

'Ceklek'

Dengan sekuat tenaga aku membuka pintu, dan ku lihat sosok wanita yang dulu ceria bahkan mungkin tak memiliki beban seberat saat ini, terbaring lemah disana. Wajah nya yang begitu pucat membuat ku tak tega melihat nya, aku memikirkan bagaimana tadi ia dengan kuat menahan semua sakit nya.

Aku duduk disamping dimana ia terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit ini, perlahan ku genggam tanganya. Dingin, itulah yang ku rasakan, aku berusaha menggenggam tangan nya menyalurkan kehangatan disana.

Jungkook POV end.

Tak lelah sedari tadi Jungkook menatap wanita yang saat ini masih setia menutup matanya, tangan nya yang masih setia menyalurkan kehangatan disana berharap Hyura merasakan nya lalu membuka matanya.

Sungguh hati Jungkook begitu pedih membayang kan betapa sakit nya nanti dan betapa sedih nya nanti, saat Hyura mengetahui semua nya jika mereka sudah kehilngan calon bayi nya. Jungkook yakin Hyura akan menangis meraung raung menyalah kan dirinya sendiri.

Benar kata Dokter, Jungkook tak boleh terlihat terlalu sedih di depan Hyura nanti. Itu akan membuat nya semakin merasa bersalah.

"Bangun lah sayang, aku merindukan mu"










Tbc.

TUAN JEON Where stories live. Discover now