Keistimewaan Uban

5.6K 559 56
                                    

"Opa, oh opa..." seru Fariz mencari keberadaan opa di dalam rumah. Tangannya sengaja di tempelkan di dekat mulut, mengikuti gerakan Tarzan memanggil temannya.

"Kak Fariz cari opa?" Tanya Maylan.

Fariz hanya mengangguk dan kembali memanggil opa.

"Opa oh opa... "

"Opa kan lagi ke kantor sayang. Sama om Irie tadi." Jelas Maylan memberitahukan keberadaan sang opa.

Fariz mendengus, bahunya turun kemudian berbalik dan pergi.

"Fariz kenapa?" Tanya mamah Anni.

"Nyari opa."

"Anak itu emang nggak bisa jauh dari opa. Kalau sehari di tinggal opa ya gitu. Nyariin mulu."

"Hemm, mah dia juga nggak bisa jauh dari aku, Ken dan kedua saudaranya." Sela Maylan.

"He, iya deh iya. Sang ibu lebih tahu." Senyum khas mamah Ani terlukis di wanita yang hampir berumur 60 tahun. Tapi  tetep nggak mau di panggil nenek. Katanya kulitnya masih kenceng jadi nggak pantes di panggil nenek. Aduh-aduh kalian jadi bisa nebakkan dari mana si om bule jepang punya gaya kayak sekarang, nurunin siapa.

"Jadi hari ini nengokin si kembar?"

"Insya Allah jadi mah. Nunggu Ken pulang dulu."

"Ken ikut?" Mamah Ani mengerutkan keningnya terkejut.

Maylan hanya mengangguk dan memilih duduk di sofa. Bawa dua bayi di dalam perutnya membuat dia cepet capek. Nggak kuat deh kalau berdiri lama-lama.

"Sebaiknya sih dia jangan ikut. Mamah kuatir nanti mereka ngumpet kayak ketiga kakaknya dulu." Tangan lembut sang mamah mengelus perut Maylan.

Maylan malah cekikikan menanggapi perkataan saudara kembar dari mertuanya.

"Kamu juga mikir gitu kan?"

Maylan kembali hanya mengangguk. Teringat jelas saat USG triplet. Ashsha sama sekali nggak mau memperlihatkan jenis kelaminnya di depan sang ayah. Eh pas ayahnya pergi dalam sekali kedip terlihatnya si bungsu kalau dia perempuan.

"Mah, si kembar nggak bakalan kayak kakak-kakaknya. Aku percaya mereka malah nanti tersenyum nyambut ayahnya." Terdengar suara laki-laki dengan nada tak terima.

"Upzt," mamah Ani menutup mulutnya saat menengok ke belakang. Melihat Ken menjulang tinggi di belakang mereka.

"Ya mamah kan jaga-jaga. Takut aja mereka ngikutin kakaknya." Lanjut mamah Ani.

"Kalian jangan dengerin nenek ya. Dan inget kalian kalau udah lahir. Kalian jadi yang pertama manggil nenek, harus paling semangat ya!" Timpal Ken nggak mau kalah, berbicara di depan perut sang istri.

"Ken! Jangan ngajarin yang nggak-nggak sama cucu mamah kenapa." Mamah Ani terlihat sebal.

"Mah, nyadar diri ah rambut udah ubanan juga penginnya di panggil mamah mulu. Inget cucu udah setengah lusin loh."

Kalau yang bingung author jelasin tiga dari Mizuki anak kandung mamah Ani yang tinggal di jepang. Dan tiga lagi dari keponakannya alias triplet anaknya Ken. Yang penasaran kak Mizuki dia nongol saat ayah ibu triplet honeymoon di jepang.

"Mas udah ah. Kasian mamah." Maylan mencoba melerai perdebatan antara tante dan keponakannya.

"Iya tuh, jahat banget si Ken. Nggak tahu apa ya aku kan awet muda." Mamah Ani masih membela diri kalau dia awet muda. Ngalahin si tante-tante di tv yang umur 50 tapi masih ABG. Mamah Ani kan sama kulit masih kencang, badan masih top deh. Ngalahin si miss-miss yang ikutan ajang pencarian ratu sejagad. Efek olahraga rutin kali ya. Tapi tetep kalau liat ktp ya ketahuan umurnya hehehe.

all about Triplet Where stories live. Discover now