Dede jangan ileran ya!

26.9K 1.8K 160
                                    


"Kita mau kemana om?"tanya Atha memecah kesenyucian di dalam mobil.

Sudah 10 menit mobil yang dikemudikan Prana berada di jalanan menembus kemacetan ibukota. Dan selama itu pula, pengemudi maupun penumpang sibuk masing-masing.

Prana fokus menyetir, selain membawa istri dan calon anaknya. Prana juga membawa ketiga keponakannya yang kembar. Apalagi dia udah di ingetkan untuk fokus menyetir. Nggak boleh tergoda menanggapi ocehan ketiga bocah yang super cerewet, dan pengin tahu semua.
Di sebelah Prana ada istrinya, tante Naya yang dari tadi sibuk mengelus perut buncitnya, yang dari tadi asik jedag-jedug menikmati perjalanan. Dan hanya sesekali menengok ke belakang memperhatikan Triplet.

Sedangkan Triplet, mereka sibuk dengan dunia masing-masing. Atha sibuk melihat ke jendela melihat jalanan, menghitung mobil dan motor yang melewati mobilnya. Fariz sibuk dengan buku di tangannya tentang angkasa raya, dari planet dan bintang-bintang. Asha sendiri asyik memonyong-monyongkan mulutnya, dan matanya yang kadang di sipit-sipitkan serta melotot nggak jelas. Mungkin kalau yang belum liat dikira Ashsha ini kena stroke atau kenapa. Tapi dia punya jawaban jitu, dia lagi senam muka.

Ya iyalah nih anak kan suka banget olahraga, jadi dimanapun dia berada harus ada yang dia lakuin dari olahraga salah satunya ya itu senam muka. Awalnya Maylan dan Ken sempet kaget, dengan apa yang di lakuin anak bungsunya. Dan ternyata Ashsha tau senam muka dari mama Anni, kalo Triplet sih manggilnya Mama Anni juga. Katanya biar awet muda, nggak mau dipanggil eyang apalagi nenek. Tepok jidat wes lah,,,,,

"Kasih tau nggak ya??"goda Prana menanggapi pertanyaan Atha.

"Hufth,,,,"keluh Atha.

"Ya main rahasia-rahasian nih Om Pelana,"ujar Fariz masih membaca.

"Kaka, nama om itu PRANA bukan Pelana,"kata Prana menekankan kata Prana. Lagi-lagi dia di bikin kesel sama Triplet.

"Ihh, Om Pelana. Nggak usah kesel gitu. Ntar cepet tua kayak Opa,"celetuk Ashsha yang disambut tawa Atha dan Fariz. Kalo Naya cuman senyam-senyum, jangan tanya wajah Prana kayak apa, dia udah cemberut plus asem banget.

"Bener mas kata Ashsha, nggak usah kesel. Itu kan panggilan sayang dari mereka,"kata Naya terkekeh.

"Kita kemana tante? Masih lama nggak?"tanya Atha lagi.

"Masih dua jam-an lah, kita kan mau ke puncak,"jawab Naya menoleh ke bangku belakang.

"Puncak!"teriak Triplet kompak.

Naya mengangguk.

"Karena masih lama, mending kalian tidur aja,"ujar Prana tanpa menoleh.

"Tidur big NO!"kata Triplet kompak menyilangkan kedua tangannya ke depan.

"Loh kok gitu?"kata Prana melirik ke kaca depan, melihat tingkah Triplet.

"Iya lah, kan jarang kita ke puncak. Masa di mobil di habiskan buat tidur,"cibir Atha.

"Lah terus mau apa? Kalian aja dari tadi diam. Satu ngitung mobil, baca buku, dan satu lagi apa itu acara monyong-monyongin bibir."

"Ihh Om Pelana, ini tuh senam muka,"keluh Ashsha.

"Hahaha, senam muka ya. Om baru tau."

"Hemm, ya udah. Gimana kalo kita nyanyi aja,"usul Naya.

"Boleh tuh, kita kan kemarin habis diajarin banyak lagu sama ibu,"ucap Fariz semangat.

"Ibu,,,,"ucap Atha lirih.

"Kaka Atha, kok malah sedih gitu?"tanya Ashsha.

"Kenapa tante nggak ngajak Ibu?"tanya Atha.

all about Triplet Where stories live. Discover now