Rahasia part dua

1.1K 237 17
                                    


"Ada apa mas?" tanya Fathiya, segera beranjak mendekati sang suami.

Triplet pun langsung memasang wajah penuh tanda tanya. Terlebih Fariz yang sedari tadi sudah di buat penasaran sama tingkah kedua orangtua dede Keyra plus si Om Irie yang rapat interns bareng om Plana. Sekarang malah om Irie terlihat jelas raut mukanya yang langsung berubah setelah mendapat telpon.

"Oh nggak apa-apa. Dapat kabar aja temen kita yang di jepang masuk rumah sakit." Ujar om Irie gugup diliatin triplet. Udah jelas nih Om Irie berkelakuan minus. Keliatan banget dari kegugupannya.

Triplet, terutama Fariz memicingkan mata menatap pada sepupu ayahnya itu.

"Itu sayang, Keito. Tadi Ayana yang telpon katanya Keito masuk rumah sakit." Ujar om Irie masih gelagapan di tatap tiga bocah.

"Bener om? kok om kayak mikir gitu ngomongnya." Tanya Fariz penuh selidik.

"Benar. Iya benar. Kalian tahu kan orang jepang yang datang kenikahan om dan tante. Yang selalu buntutin tante Ayana itu loh." om Irie mencoba mengembalikan ingatan triplet.

"Laki-laki Jepang yang mau di jodohkan sama tante Ayana. Kalian inget kan?" Tante Fathiya ikut mengalihkan perhatian triplet agar tidak memojokkan si om soal siapa yang menelpon sebenarnya. Walaupun ini salah, tapi mau gimana lagi. Mereka berdua harus menjaga perasaan triplet sekarang. Dan mereka berdua bertanggung jawab soal triplet sampai kedua orang tua triplet mengijinkan untuk menceritakan yang sebenarnya.

Iya. Tadi yang menelpon sebenarnya ayah triplet. Tapi, om Irie belum diijinkan untuk memberitahu ke triplet isi dari obrolan tadi di telpon. Terutama Fariz.

"Oh, Ashsha inget. Yang katanya mau di jo jo jo... ihh kok Ashsha lupa sih." Ashsha memukul kepalanya sendiri. Kebiasaan dia melafalkan satu kata baru sering belibet.

"Di jodohkan Sha." kata Fariz sambil memegang tangan adiknya agar tidak memukul kepalanya.

"Iya maksud Ashsha gitu." Ashsha menunduk.

"Nggak apa-apa de. Kak Atha juga kadang lupa kok." Kini Atha mengelus puncak kepala adik bungsunya.

"Keponkan mas so sweet banget." ucap tante Fathiya merangkul sang suami.

"Siapa dulu omnya." Om Irie berbangga hati sambil mengepalkan tangan kiri dan memukul dadanya sendiri.

"Kumat deh sombongnya." keluh triplet berbarengan sambil memijit pangkal hidung mereka masing-masing.

 








^All About Triplet^





















Di waktu yang sama dan tempat yang lain.

Maylan, ibunya triplet tengah tertidur di atas bed rumah sakit. Dia tidur miring kiri, seperti anjuran dokter kandungan. Tidur miring ke kiri akan meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke plasenta dan janin. Ginjal ibu hamil juga akan bekerja lebih efisien, dengan menghilangkan cairan dan "sampah" dari dalam tubuh. Dengan posisi ini, cairan yang menumpuk di kaki dan tangan, yang membuat kaki membengkak akan berkurang.

Sedangkan ayah triplet ada si sampingnya sambil mengelus perut buncit Maylan.

"Hai duo kesayangan ayah. Kalian yang kuat ya. Yang sehat, ayah dan ibu begitu menyanyangi kalian. Kalau kalian memang pengin cepet ketemu kami. Kalian musti kuat dan sehat ya sayang." ujar ayah Ken kemudian mencium perut istrinya.

Ada setetes airmata keluar dari pelupuk mata sang ayah Ken. Masih ingat jelas apa perkataan dokter tentang kondisi si kembar di perut istrinya.

Air ketuban merembes yang mengakibatkan mulai berkurang serta keruh. Di tambah dengan posisi keduanya yang sunsang serta tekanan darah Maylan yang tinggi. Membuat dokter harus mengambil keputusan agar si dede satu dan dua harus di lahirkan lebih awal.

Usia kandungan Maylan baru menginjak 32 minggu. Masih jauh dari usia kandungan yang normal untuk melahirkan. Apalagi kemungkinan kedua anak kembarnya juga belum mature (matang). Masih banyak organ yang butuh waktu untuk berkembang. Tapi jika di tunggu sampai usia mature yakni minimal usia kandungan 37 minggu. Itu akan beresiko tinggi terhadap ibu dan anaknya.

Ayah Ken harus berpikir keras untuk mengambil keputusan soal ini. Baby Twin kemungkinan lahir dalam keadaan premature. Walaupun dokter Rania masih mengusahakan agar Si kembar sedikit lama lagi di dalam perut sang ibu.

Masih harus menunggu maksimal seminggu dari sekarang. Tapi kalau tiba-tiba kontraksi atau KPD (Ketuban Pecah Dini) harus segera di lakukan tindakan.

Maylan baru saja mendapat suntikan Kortikosteroid yang berfungsi untuk menstimulasi maturasi paru, atau istilah lainnya suntikan pematangan paru. Obat korti kosteroid ini untuk mempersiapkan apabila ternyata gagal menghambat persalinan prematur. Kortikosteroid yang diberikan pada janin lahir di usia kehamilan 23—34 minggu ini dapat mengurangi terjadinya komplikasi hingga 50% akibat belum matangnya paru-paru.

Obat kortikosteroid yang biasa digunakan untuk menstimulasi maturasi paru adalah Betamethasone yang diberikan dua kali melalui suntikan ke dalam otot (intramuskular) dengan dosis 12 mg selama 24 jam. Bisa juga Dexamethasone yang diberikan empat kali melalui suntikan ke dalam otot (intramuskular) dengan dosis 6 mg selama 12 jam. Kedua obat ini dengan dosis yang disebutkan, dinyatakan aman. Jadi, ibu hamil tak perlu waswas.

Kondisi kehamilan kedua ini pada Maylan memang berbeda jauh dengan saat hamil triplet. Dari awal kehamilan, Maylan sudah mengalami pendarahan. Di tambah kondisi Maylan yang sering drop.

Yang jadi permasalah sekarang adalah saat beberapa hari yang lalu. Maylan mengalami kontraksi palsu dan merembesnya air ketuban. Membuat semakin khawatir dengan kondisi dede satu dan dua. Akhirnya Maylan kemarin melakukan konsultasi. Dan di hari ini dia harus di rawat di RS.

Triplet memang sengaja di ajak pergi saat Maylan akan ke rumah sakit. Sengaja di titipkan pada om Prana dan Naya. Dan sekarang mereka menginap di apartemen Om Irie.

Kedua orang tua triplet tidak ingin ketiga anaknya khawatir dengan kondisi sang ibu dan kedua calon adik mereka. Masih ingat saat pertama kali Maylan pendarahan. Begitu terpuruknya ketiga buah hatinya. Terlebih Fariz yang begitu ketakutan dan khawatir pada sang ibu.

Maylan mengerjapkan mata. Matanya mulai sedikit terbuka dan tersenyum pada sang suami.

"Mas, ade tadi tidur ya?" tanya Maylan.

"Iya de. Nggak apa-apa ade tidur. Ade kan musti banyak istirahat." ucap Ken dengan senyum terpaksa yang jelas terlihat oleh Maylan.

"Mas nggak usah khawatir. Kami kuat ayah." jawan Maylan sambil memegang perutnya.

"Mas tahu ade kuat. Buktinya dulu bisa lahirin triplet secara normal kan? jadi Mas yakin, ade juga bakalan bisa lahirin twins." Ken mencoba memberi semangat pada sang istri sekaligus dirinya sendiri.

"Iya mas. Walaupun kemungkinan di lahiran ini operasi caesar yang lebih di pilih." ujar Maylan tersenyum.

Ken hanya bisa tersenyum sambil mengelus kepala sang istri. Sedankan satu tangannya di gunakan untuk menggenggam tangan istrinya. Saling memberi kekuatan.

"Apapun proses melahirkannya. Kamu tetap jadi ibu terhebat dan terbaik bagi kami. Tak perlu dengar omongan orang di luar sana soal operasi caesar."

Maylan mengangguk.




















Assalamu'alaikum

Hai semua readers triplet. Yang selalu nunggu dan sayang sama triplet.

Tinggal beberapa episode lagi ya buat pisah dari triplet.

Kalau kalian suka sama cerita tiga bocil keturunan Mak Maylan dan Bapak Ken jangan lupa buat vote coment dan bagikan ya.

Wassalamu'alaikum

Salam sayang triplet

all about Triplet Where stories live. Discover now