31

20 2 0
                                    

            Dia pingsan lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia pingsan lagi.

Pesan itu membuat semua keluarga Sherak berlarian ke rumah sakit.

"Kau terlalu lelah, Sya. Kau pingsan di ujung lorong jalan rumah sakit tanpa pengawal, bagaimana bisa kau mondar-mandir kesana sini sendirian dengan kondisi seperti ini?"

Esya setengah bingung. Ia menutup wajahnya dengan punggung tangan.

"Sudahlah Rie, jangan interogasi lagi! Kakak masih kelelahan." Ridu malah memotong Rie yang asik bicara. "Sudahlah, biarkan kakak istirahat.." Tambahnya lagi. Ia keberatan Rie mengomeli Esya.

"Jadi kenapa aku bisa disini?" Tanya Esya masih sambil menutup wajah. Ia masih merasakan efek sakit karena benturan di kepala.

"Oh.. itu.." Ridu menggaruk-garuk leher.

"Ibu Jane yang menemukanmu!" Jawab Rie dengan mata terpejam. Berharap Esya tidak memikirkan hal yang aneh.

Seketika ekspresi Esya berubah. Apa dia yang memukulku dari belakang? Aku bukan pingsan! Tapi siapa yang percaya?

"Sya!!" Panggil Rie.

"Hm..?"

"Kakak kenapa?" Tanya Ridu.

"Aku hanya merasa lelah."

"Baiklah, Ryan sudah tidak sabar ingin menemuimu.." Canda Ridu.

"Apa ayahmu disini?"

Ridu mengernyitkan dahinya. "Hah?" Aku tadi bilang Ryan, bukan ayah. "Maksudmu ayah Sherak?"

Esya mengangguk.

"Ada. Ayah langsung datang saat mendengarmu pingsan. Dia ada.."

"Bisa kau panggilkan dia untukku?"

"Sya.." Rie berusaha mencegahnya. Entah untuk apa.

"Tolonglah..." Esya benar-benar mengabaikan cegahan Rie.

"Oke.." Jawab Ridu sembari bergegas keluar.

"Apa akan kau katakan padanya?"

Esya tidak menjawab.

"Esya... pikirkan lah sekali lagi. Ibu Jane sudah menolongmu, dia berniat berbaikan denganmu!"'

"Darimana kau tahu?"

"Syaaa..."

"Apa dia memberitahumu? Coba pergi pastikan..."

Rie menyentakkan lidah di dalam mulutnya.

"Aku tahu ini hanya sebagian dari rencananya. Kau pikir aku bodoh? Dan aku tahu kau lebih paham tentang itu." Esya memutuskan untuk percaya dan minta bantuan pada Sherak.

Asa EsyaWhere stories live. Discover now