Part 23

1.6K 70 4
                                    

Mungkin yang di katakan Alexa adalah benar.Dia dan Jeff harusnya bersama melawan Sam.Tapi,ketakutannya melawan akal sehatnya.Ia tidak mau pria yang di cintainya menderita karena hidup bersama dirinya.

Dalam lubuk hati terdalamnya,ia ingin sekali dapat merengkuh pria itu dalam dekapannya.Berjauhan karena situasi seperti ini sesungguhnya membuat Sally sangat tersiksa.Ia sebenarnya tidak sanggup jika harus berjauhan dengan pria itu.

Ucapan Alexa membuatnya tidak bisa tidur.Entah ia terlelap jam berapa yang pasti ketika ia bangun karena mendengar suara orang muntah-muntah,ia melihat jam di samping tempat tidurnya menunjukkan pukul 9 pagi.

Keningnya berkerinyit karena bingung siapa yang muntah-muntah saat ini di kamar mandinya.

Sally melihat kesampingnya dimana tadi malam sahabatnya itu tidur di sampingnya,tapi Alexa tidak ada di sana.

''Kau sakit?''

Sally yang tiba-tiba masuk kekamar mandi membuat Alexa terkejut setengah mati.

''Sally kau mengagetkanku''Alexa mengelus dadanya.Ia mematikan keran lalu mengambil handuk kecil yang menggantung didekat wastafel.

''Kau tidak apa-apa,kan,Alexa?''tanyanya khawatir.''Kau pucat''

''Aku tidak apa-apa.Mungkin masuk angin''ucap Alexa sambil berjalan melewatinya.Sally pun mengikuti keluar kamar mandi.

Alexa duduk di tepi ranjang sedangkan Sally berdiri menghadapnya.

''Mau ku panggilkan dokter?''

''Ah...tidak..tidak''Alexa panik seketika.''Sungguh aku tidak apa-apa.Kau tahu semalam aku ke pantai,dan mungkin aku masuk angin''ulangnya lagi.

''Maafkan aku.Karena aku kau jadi sakit''Sally merasa bersalah.

''Ah...tidak..tidak,Sally.Ini bukan salahmu.Aku lupa telat makan malam kemarin''

''Tapi,kalau kau merasa tidak enak badan kita harus ke rumah sakit,ok?''

''Ok''Alexa mengedipkan sebelah matanya agar sahabatnya itu tudak lagi khawatir padanya.

Sally kemudian duduk di meja riasnya membelakangi sahabatnya itu.

''Sally bisakah kau bersiap-siap?Aku ingin mengajakmu jalan-jalan''

***

Alexa membawanya untuk sarapan atau lebih tepatnya makan siang karena jarum jam menunjukkan pukul sebelas saat mereka tiba disebuah restoran cepat saji.

''Kau yakin ingin makan disini?''tanya Sally ia melihat kesekitar.

''Ya.Aku ingin makan ayam''

''Kau tidak suka ayam,Alexa''

''Aku tahu,tapi aku ingin sekali makan itu.Ayo temani aku''

Alexa menariknya masuk walaupun sepertinya tidak perlu di lakukan.Hanya saja yang membuat Sally mematung adalah restoran dan menu yang dipilih sahabatnya itu.

Alexa biasanya lebih memilih pizza dengan toping sayuran dan keju daripada ayam,tapi sekarang Sally melihat Alexa memesan menu yang semuanya terdiri dari ayam.

Sally menemaninya makan,ia memesan burger tadi dan kini Alexa menghabiskan tiga porsi ayam membuat Sally berdecak kagum.

''Selera makanmu berubah''

''Tidak.Aku masih suka pizza''

''Selera berpakaianmu juga berubah,Lex''

Wanita itu hanya menyengir sambil mengunyah.

''Sejak kapan kau suka memakai sepatu teplek dan kaos?''

''Oh..Sally,bekerja dengan Sam menuntutku harus tampil cantik dan sempurna,karena itu aku harus memakai heel yang tinggi dan juga dress yang ketat.Sekarang aku tidak lagi bekerja dengannya,jadi aku bebas memakai apapun''

''Aku mengenalmu,Alexa.Kau tidak suka berpakaian biasa seperti ini.Ini bukan kau.Terjadi sesuatu padamu''Sally memicing curiga.

Alexa tersedak.Sally menyodorkan minuman padanya.

''Pelan-pelan,Alexa''

Alexa memyedot minumannya dengan rakus.Ia bernapas lega karena makanan tidak tersangkut lagi di tenggorokannya,tapi tatapan penasaran dari sahabatnya ini membuatnya tidak bisa bernapas.

Melihat tatapan Sally yang menginginkan jawaban membuat Alexa tertawa hambar.

''Cuma cara berpakaianku saja,kan yang berbeda,tapi persahabatan kita tidak akan berubah,Sally.Lagipula aku merasa lebih nyaman seperti ini''

Akhirnya Alexa benar-benar merasa lega karena Sally tersenyum padanya.Namun,tiba-tiba senyumannya memudar berubah menjadi raut wajah terkejut.Alexa tahu siapa yang di lihat Sally dari belakang bahunya.

Sally langsung saja bangkit,menyambar tasnya namun,pria yang berdiri dibelakang Alexa segera menghampirinya.Menghadangnyagar tidak kemana-mana.

Alexa hanya bisa tersenyum penuh arti saat melihat dua insan yang saling mencintai ini saling bertatapan.Alexa tahu ada rindu yang membara di dalam mata mereka.

''Please...don't go''pinta Jeff dengan wajah sayunya.

Sally tak dapat berkata apa-apa.Mereka begitu dekat.Ia terus memandangi wajah yang dirindukannya ini.Ia tak berkedip sedikitpun.

''Berikan aku kesempatan,Aku ingin bicara''pinta Jeff lagi saat Sally tak bersuara.

''Tapi...''

''Sally..''Alexa memotong pembicaraannya.''Kurasa sudah cukup kau menghindar dari Jeff karena dia tidak akan menyerah mengejarmu.Selesaikan masalah kalian aku akan menunggu di rumah''ucapnya pada Sally.Lalu Alexa berpaling pada Jeff.''Setelah urusan kalian selesai,antarkan Sally ke rumahku,Ok''

Jeff mengangguk mengiyakan.''Good luck''doa Alexa.Dan ia pun keluar dari restoran setelah mengambil sepotong dada ayam yang masih tersisa di piringnya.

Jeff meminta Sally untuk duduk kembali dan ia duduk di sebelahnya.Sally tak tahu harus berbuat apa.Ia ingin memeluk Jeff sekarang juga,tapi pikirannya melarangnya.

Jeff mengambil kedua tangannya menggenggamnya lalu mengecupnya bergantian.

Sally merasa hatinya berbunga-bunga karena perlakuan manis pria itu yang tidak berubah.Hati Sally menjadi tenang saat dapat melihat kemilau mata itu lagi.

''Sally...please..be my wife''

''Jeff''

''Tolong,jangan menolak.Aku tak bisa hidup tanpamu,Sally''

''Jeff''Sally tercekat saat pria itu merangkulnya.Membawanya kedalam dekapannya.

''Percayalah padaku,apapun yang terjadi kita tidak akan pernah berpisah.Kau punya kekurangan begitu juga diriku.Kita di takdirkan untuk saling melengkapi,Sally.Aku ingin kau melengkapi hidupku''

''Hidupmu tidak akan lengkap jika kau menikah denganku,Jeff.Aku tidak bisa memberimu anak.Pikirkanlah''

''Aku tidak meminta itu padamu.Ada anak atau tidak aku tetap mencintaimu,Sally''

''Jeff,aku...''

''Sayang...''Jeff melepas pelukannya berganti dengan ia menangkup pipi wanita itu.Menatapnya dengan penuh pengharapan.''....aku mencintaimu dan tidak ada yang bisa menghancurkan hubungan kita.Apapun termasuk anak.Aku Ingin kau,Sally bukan yang lain.Aku...aku tidak tahu lagi harus mengatakan apa agar kau yakin padaku.Aku mencintaimu selamanya akan tetap mencintaimu''

''Aku juga mencintaimu,Jeff''

Sally tidak tahan lagi untuk mengatakannya saat ia melihat pria itu menangis lagi karena dirinya.Ia pun tidak mampu menahan gejolak perasaannya.Ia dengan sadar memeluk pria itu dan menciumnya menuntaskan segala kerinduan yang terpendam.


TBC















Love For HerOnde as histórias ganham vida. Descobre agora