Epilog

468 17 0
                                    

Sekarang, karena kebetulan besok adalah hari minggu, keluarga Ami sengaja mengundang teman-teman Ami untuk makan-makan bersama di rumahnya. Akhirnya Ami mengundang beberapa teman-temannya tapi yang dekat dengannya saja, karena ini cuma acara makan-makan biasa jadi tidak perlu mengundang banyak orang, bukan?

Acara makannya memang nanti malam, bertepatan pada malam minggu, namun teman-teman Ami justru sudah berkumpul sejak jam satu siang tadi dan membuat suasana di rumah Ami sekarang benar-benar ramai.

Teman-teman Ami yang pria semuanya berkumpul di ruang tamu. Ada Rifa, Kiki, David dan juga Bambam. Mereka tengah sama-sama menyaksikan permainan catur antara Bambam dan juga Papa Wijaya. Sementara Ami, Elsa, Helena, Risa, dan Tiana kini tengah berada di dapur bersama Mama Marisa dan juga seorang asisten rumah tangga untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk makan bersama nanti. Kebetulan acara makannya hanya semacam bakar-bakar ikan, jadi Mama Marisa tidak perlu repot repot untuk menyiapkan bumbu-bumbu atau semacamnya.

"Elsa, Bunda minta tolong ambilin gelas dong," seru Mama Marisa yang kini tengah sibuk menyiapkan minuman untuk para tamu.

"Oh, iya Bunda," seru Elsa lalu langsung beranjak dari duduknya dan melangkah menuju rak gelas dan mengambil beberapa gelas di sana. Setelah itu, ia langsung menyerahkan gelas itu pada Mama Marisa.

"Ada yang perlu Ami kerjain gak, Ma?" tanya Ami yang melangkah mendekati Mama Marisa.

"Itu, bawa cemilan ke ruang tamu, nanti minumnya biar Elsa sama Mama yang bawa."

"Oke." Ami langsung mengambil beberapa cemilan dan berjalan ke ruang tamu untuk memberikan cemilan itu.

"Ini cemilannya...," seru Ami lalu langsung menaruh cemilan yang tadi ia bawa di atas meja.

Melihat ada makanan, Bambam langsung tersenyum lebar lalu menghentikan permainan caturnya dan beranjak mendekati Ami dan hendak mengambil beberapa cemilan itu sebelum Ami memukul kepalanya.

"Aww..." Bambam meringis karena kepalanya dipukul sedikit keras oleh Ami. "Kenapa dipukul?"

"Jangan makan banyak-banyak, persediaan cemilan di rumah gue bisa langsung habis sama lo!"

Sebelum Bambam menjawab, terdengar suara Mama Marisa yang melerai. "Ami, gak boleh gitu! Udah gak papa makan yang banyak ya Bambam...."

Bambam langsung tersenyum senang lalu menjulurkan lidahnya ke arah Ami dan dibalas dengan kepalan tangan oleh Ami.

"Ami...," seru Mama Marisa lagi karena melihat tingkah anak gadisnya seperti itu.

Ami mendengus sebal lalu langsung melangkah ke arah kamar sambil menarik tangan Elsa menyuruhnya untuk mengikutinya.

"Eh, ke mana?" tanya Elsa heran namun Ami tak menggubrisnya.

Saat mereka sudah berada di dalam kamar, Ami langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, sementara Elsa masih berdiri bengong melihat dekorasi kamar Ami.

"Kenapa bengong gitu?" tanya Ami.

"Selera lo gak berubah. Lo masih demen sama Baekhyun?"

Mendengar ucapan Elsa langsung membuat Ami terkekeh pelan. "Baekhyun bias nomer satu gue sampai kapan pun!" ucap Ami lalu memposisikan dirinya duduk di atas ranjang sambil bersandar di kepala ranjang. Ia meraih laptop yang ada di atas meja lalu mulai menyalakannya.

Saat ia hendak membuka folder tentang foto Baekhyun, ia melihat folder sampah di laptopnya yang penuh. Akhirnya ia mengurungkan niat untuk membuka folder itu. Ami beralih melihat folder sampah yang ternyata isinya semua drama korea favoritnya. Ami mendesis sebal setelah melihatnya.

Begin ✔Where stories live. Discover now