18 - Lunch

9.4K 581 5
                                    

Kari aja spesial, apalagi kamu.

- Dean Galaksi -



*****



Dean memapah Athena dengan pelan menuju pintu utama rumah gadis itu. Siang ini, Athena memutuskan untuk pulang, karna ia tidak bisa berbohong lama-lama kepada orang tuanya. Biarlah urusan luka, itu uruan belakangan.

"Assalamualaikum."

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan muncullah Nita yang sedang memegang spatula. Wanita itu membenarkan kerudungnya yang sedikit melorot kedepan.

"Ath, kamu kenapa? Ya ampun muka kamu. Kaki kamu juga kenapa jalannya jadi pincang?" tanya Nita dengan heboh.

"Mama nanyanya nanti aja, kasian Dean keberatan." kata gadis itu.

Nita mengangguk lalu mempersilahkan Dean masuk.

"Ini kenapa kamu bisa kaya gini?"

"Jatoh, Ma, habis pulang praktek kemarin." katanya.

"Ah, masa? Tapi itu pipi kenapa kaya habis dicakar gitu?" katanya sambil menyentuh pipi Athena.

"Ini di garuk aja. Udah jangan lebay. Athena gak papa."

"Apa-apa dibilang lebay." cibir Nita. "Dean, makasih ya udah nganterin Athena pulang, kamu jadi cape-cape harus bantu dia jalan. Dia, kan, berat." ujarnya.

Dean tersenyum. "Gak papa, Tante."

"Mama ngapain sih megang itu?" tanyanya sambil menunjuk spatula yang sedari tadi digenggam Nita.

Wanita itu menepuk dahinya. "Mama lupa kalo Mama lagi masak. Bentar ya. Dean jangan dulu pulang. Kita makan siang dulu."

"Gak usah, Tante, Dean langsung pamit aja."

"Eh, gak boleh gitu. Bentar ya. Ya, bentar." katanya lalu Nita kembali lagi ke dapur.

"Udah. Bentar aja, makan dulu." kata Athena.

"Gak enak gue."

"Apanya?"

Dean mendekatkan wajahnya kewajah Athena. "Gue lapar banget. Takutnya nambah banyak." bisiknya yang mengundang gelak tawa dari Athena.

"Ketawa lagi."

"Gue gak miskin-miskin amat kali, De. Lo boleh nambah, asal tau diri aja." katanya disela-sela tawanya.

"Gak enak banget tuh omongan didengernya."

Athena menahan tawanya seraya mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk 'Peace'.

"Ayo makan siang dulu." teriak Nita dari arah dapur.

Athena mengangguk kearah Dean. Gadis itu mulai berjalan tertatih menuju dapur tanpa bantuan Dean. Ia tidak enak dengan Mamanya karna ia terus berdekatan dengan Dean. Maksudnya dengan jarak dekat.

"Dean, makan yang banyak ya. Maaf makananya seadanya. Tante gak tau kalo kamu bakalan dateng. Kalo tau tante pasti masak yang lebih enak." ujar Nita seperti merasa tidak enak dengan Dean.

Feel My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang