Dua puluh

9.2K 430 20
                                    


Hmmm.... lama yea? Maaf ya thour harus berbagi hp dengan anak. Game .... game.... dan itu terus sampe sampe thour susah buat ngejangkau wattpad.

Happy reading aja moga suka ya!

______________

Hmmm.... lama yea? Maaf ya thour harus berbagi hp dengan anak. Game  .... game.... dan itu terus sampe sampe thour susah buat ngejangkau wattpad.

Happy reading aja moga suka ya!

______________

Leon terus berjalan kebingungan mencari cowo berseragam yang tertangkap basah keluar dari room. Pergi tidak mempedulikan panggilan Gebi sambil berlari mengejarnya dari belakang berjalan terlonta akibat kancing seragam yang belum terkancing seluruhnya.

Sial... Kemana bocah itu? ... Leon celikungan menatap setiap pusat keramaian lalu menaroh baju baju lingerie yang sejak tadi terkulai di tanganya lupa di simpan kembali.
Membuat gelagat Leon dan Gebi menjadi pusat tontonan orang orang yang terusik dan menunda beberapa menit minat shopingnya.

"Leon! Stop..!" teriak Gebi napasnya memburu Gebi menunduk membungkukan tubuh kedua tangannya menempel pada lutut kakinya dengan napas tersendak berat membuat tas selempangnya ikut jatuh terkulai kedepan dan jatuh di lantai.

Membuat mau tidak mau Leon langsung menghentikan langkahnya dia memutar tubuhnya dengan napas mendesah kesal.

"Leon pliess ini enggak kaya yang kamu liat oke? ... You believe me right honey?"  Gebi menegakan tubuhnya mencoba mengambil napas sebanyak banyaknya sambil merapihkan beberapa helai rambut lalu kembali mengikatnya tunggal.

"Penjelasan apa yang akan kamu bilang buat yang tadi?"

"Hah?...Memang kamu pikir aku sama dia ngapain di dalam room, Leon?"

Baru saja Gebi menyelesaikan ucapannya. Suara ponsel bergetar dari balik jas yang di kenakan Leon membuat perdebatan itu berakhir. Leon merogoh ponsel dan menerima panggilan tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Gebi. Menyahut tanpa minat melihat siapa si peneleponnya.

"Hallo..?"

"Pak. Metthing akan siap dalam waktu 20 menit. Bapa masih di luar?"

"Metthing?" kening Leon mengkerut.

"Metthing yang seharusnya sudah selesai minggu lalu itu Pak?"

"Ooh.." Leon mengusap keningnya, "Baik. Saya akan sampai sebelum 20 menit. Tolong kamu siapkan semua keperluannya."

"Baik Pak."

Leon mendesah melepas pandangannya lalu beranjak, "Sudah saya akan lupakan dulu masalah dia siapa?... Ah entah hanya kamu yang tahu yang tadi siapa. Sekarang cepat jalannya aku sudah di tunggu di kantor buat metthing." Leon beranjak berjalan lebih dahulu di depan.

Gebi bergeming beberapa detik lalu mengekor langkah Leon. Otaknya sibuk mencari alasan apa jika Leon sampai tahu apa yang tengah dia lakukan di dalam tadi.

Kalo sampai Leon tahu apa yang udah gue lakuin di room itu yang pasti dia bakal ngeblokir semua yang udah dia kasih ke gue. Dan bisa jadi uang sekolah, perbulan dan uang bayaran bakal tersetop sampai gue nemu pengganti Leon. Dan bisa jadi Leon menghalangi segala cara akibat penghianatan yang gue buat? Akhhhh.. Kenapa harus kaya gini?

Leon menatap raut wajah Gebi yang gelisah. Berulang kali Gebi menengok ke arah samping ke luar jendela mobil yang di tutup. Menggigit gigit bibir sambil memainkan kedua jari telunjuk di atas pangkuannya. Membuat Leon tersenyum singkat lalu kembali pokus ke depan untuk segera sampai dalam waktu kurang dari 20 menit sampai ke kantornya.

wanita lain ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang