A Game

5.3K 313 51
                                    

A Game
Isogai x Tsun!Reader

Ansatsu Kyoushitsu © Yusei Matsui
Story © Nikishima_Kumiko

Happy Reading~☆

Aku menengadahkan kepalaku, menatap tajam sosok pemuda bersungut kecoa di depanku. Aku tau kalau nilai IPS-nya lebih tinggi dariku. Hanya IPS!

Semua nilaiku sempurna. Tidak ada yang cacat sedikitpun. Namun... kenapa nilai IPS-ku selalu lebih rendah dibandingkan dia? Kenapa nilai IPS-nya lebih tinggi dariku?

"Sudahlah [Name]-chan, lagipula nilaimu kan―"

"Diam Maehara! Dengar ya! Aku tidak akan mengalah darimu, dasar sungut kecoa!" seruku kesal memotong perkataan Maehara, tak peduli padanya yang sudah berkali-kali menenangkanku.

Lain hal dengan Isogai. Ia hanya mengerjapkan matanya, tersenyum ala ikemen―yang menurutku senyuman itu terlihat sangat menyebalkan.

"Kenapa kau melihatku hah?! Aku tau kalau nilaimu lebih tinggi dariku. Tapi jangan merendahkanku ya!"

Maehara menepuk pundak Isogai berbisik pelan seraya menghela nafas. Sedangkan Isogai membalasnya dengan angukkan pelan.

Yah, siapa yang peduli? Lagipula memang benar jikalau tatapannya itu seperti merendahkanku. Ugh... aku benci yang namanya kalah.

"Hm [Name]-chan, bagaimana kalau kalian berdua bermain game saja?" usul Maehara.

Aku melirik tajam ke arahnya. Game? Jangan bilang seperti taruhan-taruhan sebelumnya yang ia sering lakukan ke para mantan pacarnya. Aku tidak mau jadi korban seperti mereka. Walaupun hal itu hanyalah rumor yang sering kudengar, tapi tetap saja, aku harus berhati-hati bukan?

"Game apa? Aku tidak mau hal-hal yang aneh ya Maehara," dengusku sebal.

"Um... begini, kalau di ujian berikutnya salah satu dari kalian nilai IPS-nya lebih tinggi, maka kalian harus mengabulkan permintaan sang pemenang. Bagaimana?" tawarnya.

Aku berfikir. Kurasa... boleh juga.

"Baiklah! Kalau aku menang. Nilaimu harus lebih rendah untuk selanjutnya," titahku, tersenyum miring sambil menunjuk Isogai.

Mereka hanya ber-sweatdrop ria mendengar perkataanku.

"Kurasa itu curang [Name]-chan~" sahut Karma.

"Kau bisa diam tidak Akabane?" kataku dengan nada yang datar dan sinis. Ia terdiam, sepertinya sudah merasa malas menanggapi diriku.

"Baiklah aku setuju." Isogai mengangguk mantap. Melihat keseriusannya, aku tersenyum dengan perasaan yang sedikit kesal. Kami berdua pun berjabat tangan dan disaksikan oleh seluruh penghuni kelas E.

"Selanjutnya aku tidak akan kalah darimu Isogai!"

●●●

Shock.

Itulah yang kurasakan ketika melihat isi dari selembar kertas di tanganku. Ingin rasanya mengumpat kepada diriku sendiri.

Semua kejadian ini, berawal darinya, usul Maehara. Dengan bodohnya, aku malah menyetujuinya.

Sekarang aku kalah... lagi. Nilai Isogai lebih tinggi dariku dengan perbedaan 0,5. Isogai mendapatkan nilai 99, sedangkan aku mendapatkan 98,5.

Dan di sinilah aku. Bersama Isogai di belakang gedung kelas E. Tentunya, Maehara juga yang lainnya mengintip di balik gedung―aku tau akan hal itu, namun aku diam saja.

The Story ↠chara x readerNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ