°26: All About Her

1.2K 202 7
                                    

Eunbin tampak berpikir sebentar, lalu mengangguk. "nah, mulai dari mana dulu, ya?"

"Oke, jadi gini. Dulu, nyokap gue hamil di luar nikah, dan yah lu tau siapa pelakunya. Tapi tanpa mikirin resikonya, mama langsung bilangin ke pacarnya kalau dia hamil. Setau mama gue, dia org yang baik dan bertanggung jawab," eunbin menghentikan kisahnya sebentar, lalu membuang nafas.

"Yah, uda bisa ditebak, si sialan itu nolak dan marah besar. Dari waktu itu ternyata dia uda berencana mau jadi walikota di sini. Tapi di kota aneh satu ini, ada aturan bagi walikotanya. Karena biasanya walikota yang dilantik disini itu yang termasuk muda, calon atau kandidatnya belum boleh berkeluarga sebelum masa jabatannya sudah 3 tahun. Karena ambisinya, dia ngunci mama sampe kayanya tinggal lahiran doang." lagi, eunbin menarik napasnya dalam dalam.

Jinyoung tetap diam, dan kembali mendengarkan tanpa berani memprotes atau memotong.

"Gua gatau gimana caranya tapi dengan perut segede itu, beliau berhasil kabur dari kurungan si bangsat. Mama ceritain semuanya ke kakak sepupunya yang kebetulan tinggal di kota ini juga, namanya tante boA. Sebenernya tante boa saudara tiri mama, jadi si bangsat gabakalan tau dimana mama kabur. Sampe gue lahir, semuanya lancar lancar aja.

Tapi waktu umur gue uda 6 tahun, gue gasengaja ketemu si bangsat di taman. Ya secara gua cuma anak ingusan yang gatau apa apa, gua nyapa. Pas gua pulang... " eunbin mengambil jeda yang cukup lama untuk melanjutkannya. Namun dengan tidak tau dirinya, jinyoung malah berkata,

"Jadi nyokap lu, semacem diperkosa?" tanya jinyoung asal, yang tentu membuat eunbin emosi.

"Jangan motong seenaknya! Duduk manis, dengerin sampe abis. Baru komen," bentak eunbin dengan wajah kesal. Jinyoung hanya terkekeh pelan, dan kembali mempersilahkan eunbin untuk melanjutkan dongengnya.

"Pas gue pulang, tante sama mama uda mati. Di depan mata gue sendiri." ucapnya, membuat jinyoung menelan saliva nya dengan susah payah.

"Gue gangerti buat apa, tapi cuma gue yang disisain di rumah itu. Terus gue dibawa ke kantornya. Gue uda bilang kan, kalo sinner paradise itu sebenarnya dunia yang diciptakan buat gue sendiri. 'Surga' adalah sebutan buat membesar besarkan cipataannya. Iya, dia memang pinter, jenius malah. Lu bayangin deh, gimana bisa manusia bikin dunia yang ga terhubung ke dunia biasa kita hidup?" jelas gadis itu menggebu gebu, dengan segala pergerakan tangan yang membuat jinyoung berpikir itu lucu.

Senyap sebentar, lalu akhirnya eunbin kembali membuka mulutnya. "Jin, uda berapa lama ya, lu nanyain mulu alasan gua pulang selalu luka luka?" tanya eunbin random

"Hngg gatau, uda berapa tahun ya? Hitungan tahun? Wah, ga kerasa uda selama itu," ucap jinyoung sambil terkekeh pelan.

"Sebenernya gua ga yakin kita bakal selamat, walaupun ada ruang tersembunyi disini. Jadi, gua ceritain aja. Jangan motong, oke?" titah eunbin saat melihat jinyoung hendak berbicara.

"Oke, kayanya lo uda bisa nebak sendiri abis denger cerita tadi. Iya, si bangsat yang ngelukis di badan gue. Beberapa bulan setelah ngelempar gue ke sini, si bangsat mulai merasa rindu sama mama. Dia bilang gua mirip banget sama mama, jadi dia melepas rindunya dengan gue, menggantikan mama. Terus dia mulai nyayat kulit gue, sebagai bentuk 'kasih sayang'.  Iya, dia emang uda gila level dewa, jadi jangan heran." jelas eunbin dengan suara lirih. Bekas lukanya ikut merasakan kenangan kenangan buruk itu.

Mendengar cerita dari eunbin, jinyoung tertawa kecut, "kasih sayang?  Wah, baru pertama kalinya gua tau ada manusia kaya gitu,"

"Yah.... Gitu deh, hidup gue. Miris. Setiap si bangsat mau ngasi kasih sayang lagi, jeno jadi perantara pesan." eunbin menatap tangannya yang lecet akibat rantai yang mengikat tangannya sebelumnya.

"Jen— tunggu, maksud lo, dari awal lo tau kalo jeno itu ada dibawah kuasa bokap lo?" tanya jinyoung mendesak.

"Loh, emang lu ngga inget, waktu pertama kali lu diajak ke rumah ini ada siapa aja?" tanya eunbin balik.

Memang, saat pertama kali jinyoung diajak ke rumah ini dan bergabung, eunbin, jeno, dan seungmin sudah ada terlebih dahulu. "Kalo seungmin?" tanya jinyoung was was. Khawatir seungmin sama seperti jeno.

"Oh, seungmin? Kalo dia sih, jeno bilang sebelum masuk ke sinner paradise, jeno pernah liat seungmin di rumah sakit besar gitu. Jeno tau kalau seungmin bisa ilmu medis, jadi dia bikin kesepakatan. Jeno bakal ngasi tempat tinggal, tapi sebagai bayarannya seungmin harus ngerawat luka luka gue kalo gue baru pulang dari si bangsat, karena jeno gapinter obat obatan," jelas eunbin panjang lebar.

Seakan masih tak cukup semua informasi yang diberikan eunbin, jinyoung masih terus bertanya. "Kalo sanha? Lo tau dia ada hubungannya sama minhyun?"

"Ohh... Itu. Sanha, waktu pertama kali seungmin bawa, gua uda pernah liat sanha di kantor si bangsat dulu, tapi waktu itu dia belum lahir. Sanha itu jebakan, dia itu mahluk yang ada khusus untuk mengawasi gua sama jeno sekaligus. Gua inget, dulu gua pernah ketemu sama ayahnya jeno, om donghae. Tapi, setau aku jeno sebenernya ngga sebangsat itu. Dia cuma dimanfaatin—" belum selesai eunbin menjelaskan, jinyoung memotong.

"Bentar, lo kayanya salah bilang deh. Sekesel itu ya, lu sama sanha sampe nyebut dia 'mahluk'?" potong jinyoung sambil tertawa renyah, namun hanya dibalas dengan tatapan datar dari eunbin.

"Ngga jin, gua ga salah ngomong sama sekali. Sanha bukan manusia. Pertama kali gua liat dia itu di kantor si bangsat, waktu sanha masih di dalem kapsul dan belum lahir."

"Terus, KENAPA LO GA PERNAH BILANG? " bentak jinyounh tanpa sadar.

"jin, gua takut. Sanha itu monster, semua benda yang mengandung besi bisa dia ubah jadi senjata lain. Makanya waktu dia bawa borgol, gue... " eunbin sengaja tidak melanjutkan kalimatnya, namun jinyoung tetap mengerti. Saat itulah,

BOOMM

puing puing berjatuhan mengenai mereka berdua, dan orang yang sedang dibicarakan sudah ada didepan mata mereka.

"Halo guys, kangen gua ngga?"

>~~~~<

TBC

Sinner paradise | 00 line [END]Where stories live. Discover now