Chapter 26

1.7K 271 30
                                    

Ada yang menahan kakinya tetap di sana dan dia masih belum mengerti mengapa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada yang menahan kakinya tetap di sana dan dia masih belum mengerti mengapa. Dia menghela napas dalam. Mungkin persiapan pernikahan ini membuat dia menjadi terlalu melankolis. Candari memaksa pikirannya mengalahkan perasaan aneh yang memenuhi dirinya dan menutup pintu apartemen.

Dalam hati dia berharap, kalau itu bukan firasat buruk.

Kelana keluar dari apartemen Candari dan masuk ke dalam mobilnya, tapi alih-alih menggerakkan benda itu, dia memilih untuk duduk diam di balik kemudi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kelana keluar dari apartemen Candari dan masuk ke dalam mobilnya, tapi alih-alih menggerakkan benda itu, dia memilih untuk duduk diam di balik kemudi. Pendingin udara mulai bekerja membuat suasana di dalam mobil lebih sejuk ketika Kelana mengambil berkas-berkas dari kursi belakang mobilnya. Di tangannya tergenggam sebuah map yang baru dia dapatkan tadi sore dari forensik digital. Kontaknya menyerahkan benda itu ketika dia mampir ke kantor sehabis mengantarkan Candari ke katering untuk mengambil data yang tertinggal. Dia bermaksud untuk menyelesaikan beberapa laporan penyelidikan nanti malam sambil ditemani teh hangat. Bagaimana pun, dia tidak bisa sepenuhnya bersantai ketika Eleven sedang sibuk memecahkan kasus, tapi dia tidak bisa memberitahukan perkembangan terbaru pada partnernya itu. Eleven pasti akan mengomel agar Kelana fokus pada persiapan pernikahannya.

Salvatorre Lucchese.

Nama yang tertulis di sampul depan map bergambar logo DCPD. Kelana membukanya dan membacanya sekilas menggunakan lampu kecil yang ada di langit-langit mobil. Alisnya berkerut ketika mencerna satu per satu fakta yang tertulis di sana. Salvatorre adalah anak kedua keluarga Lucchese, menghabiskan masa kecilnya di Dallar hingga berumur lima belas tahun lalu pindah untuk bersekolah di Itali karena sering terlibat kegiatan kriminal. Setelah menamatkan perguruan tinggi, dia kembali kota Dallar untuk melanjutkan usaha keluarganya, membantu sang kakak pertama. Catatan kriminalnya semasa remaja disegel, tapi Kelana berhasil membukanya dengan menggunakan koneksi di pengadilan distrik. Dia terlibat perdagangan narkoba, pemerasan dan beberapa kali percobaan pembunuhan. Tidak heran dia diusir keluar. Namun, yang membuat Kelana heran, adalah tidak ada catatan bahwa dia pernah dihukum. Semua tuduhan dicabut atau dianulir.

Firasatnya tidak enak. Tidak mungkin semua tuduhan itu dicabut tanpa alasan. Jantung pria itu berdetak kencang. Akal sehatnya meneriakkan bahwa ada yang tidak beres. Sebuah kesimpulan muncul dari kepalanya, ada seseorang dalam kepolisian yang membantu Salvatorre menghindar dari jerat hukum. Jika itu benar, maka kepolisian sendiri sudah disusupi oleh mafia.

[END] Eleven SpadeWhere stories live. Discover now