Part 33

4.6K 160 8
                                    

Setelah 1 minggu berlalu

"Nay gw boleh ngomong sebentar ga?" Tanya Varro.

"Boleh, gais bentar ya gw ada urusan." Pamit Denaya pada teman2nya lalu mengikuti Varro keluar kelas.

"Kenapa Var?" Tanya Denaya pelan, Varro malah menatap Denaya dengan intens dan hal tersebut membuat Denaya gugup karena sepertinya perasaan itu datang kembali.

"Woi, kok malah liatin gw gitu banget sih..." Denaya mencubit tangan Varro pelan.

"Gw kangen sama lo Nay. Udah lama banget ya." Balas Varro yg menarik Denaya kedalam pelukannya. Dalam pelukan Varro Denaya tersenyum ia juga sangat merindukan Varro. Tapi

Selama ini ia menjauh semenjak Shava meninggal. Karena merasa bersalah. Tapi mungkin ini waktunya dan memang benar kata Shava, ga salah kalo gw dan Varro mulai menata kembali perasaan itu. Batin Denaya.

"Gw juga kangen kok sm lo Var." Sekarang giliran Denaya menatap Varro. Perasaan yg tak asing kembali muncul diantara mereka berdua.

"Jadi boleh kita mulai dari awal tanpa perasaan bersalah Nay?" Kata Varro memeganh kedua tangan Denaya. Terlihat jelas matanya terpancar harapan yang begitu besar. Varro memang menyukai Charyll tapi itu karena Charyll mirip dengan Denaya dan itu membuat Varro keliru. Tentunya ia baru saja tersadar ketika Denaya kembali kedalam kehidupannya bahwa ia memang sangat mencintai Denaya dan bukan Charyll. Varro tidak ingin melepaskan Denaya lagi.

"Iya" balas Denaya sambil tersenyum. Akhirnya tuhan memberikan izin kepadanya untuk mengulang cinta yabg tertunda. Thnks God. Batin Varro.

"Cieee cieee clbk nihh" teriak Randzo meledek kedua sahabatnya itu.

"Jangan ganggu dong bro, lagi sweet gini juga" balas Varro sambil merangkul pundak Denaya.

"Lo pada liat Charyll ga ?" Tanya Randzo.

"Nggak" jawab Denaya dan Varro bersamaan.

"Cihh.. bisa samaan ew. Gamau jadi nyamuk bye" Randzo meninggalkan kedua couple baru itu. "Yeee cemburu aja dia" balas varro sambil tertawa.

Randzo masuk kedalam perpustakaan. Karena sedari tadi ia belum memasuki perpus. Dan benar saja Charyll berada disana.
"Sayang km ada disini tapi ga bilang2 aku kan jadi muter2 satu sekolahan buat ketemu kamu. Cape bgt tau ga.." Gerutu Randzo manja.

"Zo jangan berisik ih ini perpus. Lagian kamu bukannya chat aku aja nanya aku dimana. Salah sndiri." Kata Charyll cuek dan melanjutkan membaca bukunya. Randzo yang tdk senang didiemin langsung menutup buku yang Charyll baca.

"Ih kamu tuh ada cowonya disini malah asyik sndiri sm buku." Randzo mulai bete dan mulai menunjukan sifat manjanya.

"Kamu tuh kaya anak kecil ya.. jadi kenapa kamu nyari aku Zo?" Tanya Charyll.

"Ya aku kangen lah sama kamu. Tadi aku liat Varro sm Denaya bareng mereka jadi couple baru tuh aku jadi kangen sm kamu Ryll." Jelas Randzo cepat.

"Gitu doang? Ah ga penting banget aku mau baca buku lagi nih nanggung." Charyll merebut buku yg dipegang Randzo.

"Bukan itu doang Ryll setelah aku pikir2 kayanya aku mau ngomong sama mom n dad hari ini cuma kamu nemenin aku ya." Charyll yang mendengar itu berubah menjadi antusias. Semoga saja Randzo bisa memiliki hubungan yang baik dengan kedua orang tuanya.

"Iya aku temenin ya sayang. Boleh lanjutin baca buku ga hmm ?" Charyll memang perlu kesabaran extra kl udah menyangkut Randzo.

"Okayy, tapi aku disini nemenin kamu ya.." Randzo menaruh kepalanya diatas meja dan wajahnya menghadap Charyll.

MR. POSESSIVEWhere stories live. Discover now