Part 10

9.3K 415 2
                                    

Pagi ini Charyll masuk sekolah seperti biasanya. Ia berjalan menuju kelasnya. Ia mengambil buku-bukunya di locker dan kembali ke tempat duduknya dengan muka yang memelas.

"Kenapa lo Ryll?" tanya Reta cemas.

"Gw ngantuk banget Ret. Kemaren tuh gw nunggu balesan orang sampe gw ga kuat lagi akhirnya gw tidur." jawab Charyll sambil menguap.

"Ciee ciee lu nunggu balesan syp Ryll? Pasti Varo ye?" tanya Danzo yang dengan heran.

"Sa to the lah.. Salah. Gw nunggu Randzo. Dia aneh! Dia gak chatin gw kemaren gak ky biasanya." kata Charyll yang membuat kedua sahabatnya melongo kebingungan dan kaget.

"Lo lagi sakit ya Ryll?" tanya Reta dengan cemas memegang kening Charyll. Karena gak biasanya Charyll seperti itu. Dia tau benar sahabatnya ini sangat membenci Randzo dari awal ia masuk ke sekolah ini.

"Gw gak sakit Ret gw beneran nungguin balesan dr dia!" jawab Charyll memutarkan bola matanya. Reta dan Danzo benar-benar bingung dengan Charyll.

Saat makan siang Charyll mencari Randzo. Charyll ingin bertanya kenapa dia gak bls chatnya semalam.

Charyll mencarinya ke kantin dan kelasnya tapi ia tidak mendapati Randzo dmnpun, Charyllpun mencoba menghubungi Randzo tapi tidak diangkat.

***

"Eh lo Billy kan .. temennya Randzo? Lo liat Randzo gak?" tanya Charyll.

"Oh dia ga bilang sama lo ya? Dia ga masuk hari ini.. tumben banget lo nyari dia biasanya lo ga anggep dia ada." jawab Billy dengan heran.

"Tau rumahnya dimana gak?" tanya Charyll lagi.

"Kalo gak slh dia tinggal di komplek permata recidence juga tapi dia di blok B. Gw lupa nomor brpa lo tanya ke satpam aja.." jawab Billy

"Okok makasih ya Bill."

"Samasama"

Charyll POV

Setelah selesai sekolah gw balik ke rumah dan beranjak ke kmr. Gw mandi setelah itu gw memakai pakaian. Kali ini gw pake celpen sama croptee.

Setelah berpakaian gw membiarkan rambut gw terurai lalu gw pake lipgloss dan langsung ambil kunci mobil menuju blok B. Setelah gw tanya2!ternyata dia tinggal di blok B1/9. Rumahnya sangat besar. Gwpun markir mobil gw di depan rumahnya.

"Pak misi ini rumahnya Randzo ya? Saya temannya pak." kata gw ke pak satpam Randzo.

"Iya non sini mobilnya ksi ke saya aja non masuk aja biar saya yang parkirin mobil non ke dalam." ucapnya dengan sopan. Lalu gw kasih kunci mobil gw dan segera masuk ke dalam rumah Randzo. Pembantu rumah Randzo membukakan pintu masuk dan mempersilahkan gw duduk di ruang tamu yang sangat besar.

"Maaf bi Randzo ada dimana ya?" tanya gw dengan sopan.

"Ada di kamarnya non lantai 2 mari saya antar. Panggil saja bi Siti" jawab bi Siti sambil tersenyum ramah.

"Maaf bi klo boleh tau kok rumahnya sepi bgt?" tanya gw lagi.

"Iya non orang tua den Randzo lagi pergi keluar negeri urusan pekerjaan. Biasanya sih mamanya den Randzo di rumah tapi kali ini dia nemenin tuan. Sebenernya den randzo jarang banget ketemu orangtuanya non. Tuan sama Nyonya sering banyak urusan pekerjaan dari dulu. Jarang banget ada waktu buat den randzo." jelasnya dengan tatapan sedih.

"Kapan mereka pulang bi?" tanya gw.

"Mereka pulang kalo udah gak sibuk non. Biasanya mamanya pulang duluan. Tapi setelah berapa lama kembali menemani Tuan lagi. Karena urusan bisnis tuan yang sangat padat. Ini non kamar den Randzo. Bibi tinggal ya." jelas bi Siti sambil menunjuk kamar Randzo.

"Iya bi makasi.." ucapku sambil tersenyum.

Gw mengetuk kamar Randzo tapi gak ada jawaban. Gw buka pintu kamarnya perlahan. Gw bisa melihat Randzo yang sedang tertidur. Dia tampan sekali dan dia terlihat sangat tenang kalo lagi tidur. Gw berjalan mendekatinya dan memegang wajahnya. Sampai tiba-tiba tangan gw dipegang. Gw kaget ternyata dia ga tidur.

Randzo menarik gw sampai jarak gw sama dia cuma 5cm. Gw shock! Muka gw panas dan gw jg bs menghirup nafasnya yg mint.

Randzo POV

Gw kaget. Kenapa? Gw ga nyangka Charyll sampe ke rumah gw. Apa dia mulai membuka hatinya buat gw? Tapi kenapa? Gw hanya terdiam. Gw ms marah sama dia. Dia harus tau kalo gw juga bs marah.

"Zo.. kenapa gak bales chat gw kmrn?" tanya Charyll. Tapi gw gak ngejawab dia.

Charyll POV

Gw nanya tapi gak di jawab. Masa gw dikacangin kaya gini. Tadi aja gw gak usah dateng kesini. Nyebelin banget jadi orang. Gw peduli tapi malah dicuekin. Maunya apa sih? kata gw dalam hati.

Gw tetap mencoba mengajaknya bicara. Tapi tetep aja dia diem.
"Lo jahat" katanya seperti anak kecil yang lagi marah. Ia merubah posisi tdrnya jadi duduk.

"Gw jahat kenapa coba?" tanya gw halus. Sejujurnya tingkahnya yang kaya anak kecil gini buat gw seneng. Lucu soalnya.

Randzo kembali terdiam dan memeluk bantalnya sambil cemberut. Dia menatap gw sayu dan sepertinya dia sangat sedih dan kacau. Iya dia kacau karena terlihat banyak alcohol di kamarnya dan kamarnya sangat berantakan.

"Yauda gw pulang kl lo diemin gw ky gini." kata gw dengan kesal. Saat gw berdiri dan melangkah pergi, Randzo memeluk gw dari belakang.

"Jangan pergi." ucapnya singkat yang membuat hati gw bergetar.

Gw membalikan badan gw dan tersenyum nakal karena melihat tingkah laku Randzo yang sangat menggemaskan.

"Kenapa ketawa jail gitu?" tanya Randzo dan mengerucutkan bibirnya.

"Gpp kok HAHAHA" kata gw sambil tertawa lepas. Gw ga bs nahan tawa lagi sampai" gw skt perut. Seorang Randzo bisa ky anak kcl gini.

Randzo kembali sedih dan hanya memainkan hpnya. Dia keliatan masih bete sama gw. Iya emg gw slh ketawain dia.. tapi kan emg lucu.

"Jangan cemberut gitu lahhh.... Gw ketawa abisnya lu lucu kaya anak kecil." kata Charyll sambil mengacak ngacak rambut Randzo.

"Bodo." jawab Randzo ketus.







Helloo semuanya ...
Vote and comment ya 😬😬
- v -

MR. POSESSIVENơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ