Chapter 38 ( Bahasa )

4.2K 547 71
                                    

Sia-sia sudah semua rencana Wayo, padahal Wayo sudah berniat untuk memesan 20 lobster, 5 galon ice cream, kue mini 200pcs, kepiting 10 ekor dan masih banyak lainnya untuk ulang tahun P'Forth. Tapi semua hanya tingga rencana saja, dan ini gara-gara P'Kongpop.

P'Kongpop yang mengetahui rencana mereka, bilang bahwa tak perlu mengadakan ulang tahun Forth, karena mereka semua di undang ke ulang tahun ke - 30 Suthiluck group sekalian ada pengumuman penting disana.

Wayo bersunggut-sunggut memakai jas hitamnya.

"Sudah Yo, kan sama-sama makan." Bujuk Beam.

"Benar, buat apa kau ngambek seperti itu." Kata Kit.

"Tapi tak ada lobster..." kata Wayo masih ngambek.

"Minta P'Kong belikan sesudah acara saja." Usul Beam yang membuat Wayo menepuk jidat. Benar juga, kenapa hal itu tak terpikirkan oleh Wayo. Wayopun dengan cepat berganti suasana hatinya, dari yang awan gelap disertai guntur menjadi terang dan berwarna seperti indahnya pelangi.

"Sudah siap belum ?" Teriak Arthit dari bawah. Mereka bertiga pun segera turun.

"Buat apa kalian pakai jas ?" Tanya Arthit yang bingung kenapa mereka pakai jas, toh cuma acara perusahaan ini. Itu pun mereka menjadi tamu selingan saja. Jadi buat apa rapi-rapi.

"P'Arthit yakin pakai kemeja dan celana jeans saja ?" Tanya Beam heran. P'Arthit terlalu santai menurutnya.

"Memang ada yang salah dengan pakaianku ?" Tanya Arthit sambik mendelik membuat mereka serba salah, harus bicara jujur apa tidak.

"Tidak kok P." Jawab Kit cepat daripada P' Arthit nanti marah.

"Kit, kamu yakin pergi kesana ?" Tanya Arthit khawatir.

"Kenapa P ?" Kit sebenarnya mengerti maksud Arthit tapi ia ingin membuktikan bahwa ia dapat hidup baik-baik saja tanpa Ming.

"Ada Ming disana." Jawab Arthit yang membuat hati Wayo berdebar-debar karena gugup. Kan tujuannya mengajak Kit memang untuk bertemu dengan Ming.

"Tak apa P. Lagipula P'Kong adalah bos Kit. Kit tak enak menolak undangannya." Kata Kit sambil tersenyum menunjukkan bahwa ia baik-baik saja.

"Mobil jemputan sudah datang." Teriak Gun dari depan. Sama seperti Arthit, Gun hanya berpakaian casual bukan formal.

***

Mereka memasuki salah satu ballroom hotel bintang lima di Bangkok, banyak orang-orang penting yang hadir disana kecuali mereka berlima.

Gelas ditata menjulang tinggi seperti di film-film, belum lagi banyak makanan enak yang jarang mereka temui. Mereka hanya berdiri cangung di pojokan, sebisa mungkin jangan menarik perhatian yang lain.

"Mari kita dengarkan kata sambutan oleh Kongpop sebagai CEO sekaligus pemegang saham terbesar Suthiluck Group." Kata MC memberikan waktu dan tempat untuk Kongpop berbicara.

"Terima kasih kepada semua yang hadir dalam pesta ulang tahun Suthiluck group yang ke 30. Mungkin tak bisa saya sebutkan satu per satu untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada kalian semua, baik itu pemegang saham, para pekerja serta relasi yang ikut andil dalam menyukseskan perusahaan ini." Kata Kongpop dengan lugas dan percaya diri sehingga orang yang mendengarnya menjadi terpana.

"Di ulang tahun perusahaan ke 30 ini saya telah mengambil keputusan yang penting, bahwa saya mengundurkan diri sebagai CEO." Keputusan ini membuat terkejut semua pemegang saham, karyawan, relasi maupun media dan lima omega yang hadir.

"Apa P'Kong jatuh miskin ?" Tanya Wayo yang khawatir dari paus gendut menjadi ikan teri.

"Hush... sembarangan." Kata Kit membekap mulut Wayo. Sedangkan Arthit hanya terdiam dan berpikir.

"Kenapa anda mengundurkan diri ?" Tanya salah seorang wartawan.

"Karena saya akan menikah." Jawab Kongpop tersenyum.

Pang... sakit hati Arthit mendengar Kongpop akan menikah. Ternyata benar, Kongpoo hanya bermain dengannya. Apa kalian pikir Kongpop akan menikah dengan Arthit ? Arthit bilang tidak, karena Kongpop belum melamar Arthit dan sekarang ia mengumumkan pernikahannya yang berarti Kongpop akan menikah dengan orang lain, begitu menurut Arthit.

"Kami tak mendengar anda bertunangan ?" Tanya wartawan yang lainnya.

"Selama ini saya menyembunyikan dirinya." Jawab Kongpop.

Benarkan. Kongpop sudah bertunangan. Hatinya menahan sakit yang teramat sangat. Pengkhianatan terulang kembali. Badannya gemetar dan air mata jatuh di pipi Arthit tanpa ia menyadari, jika bukan karena Gun yang menahan tangannya, sudah dari tadi Arthit ingin pergi dari sini.

"Siapakah orang yang beruntung itu ?" Tanya salah satu pemegang saham.

"Dia...." sorot lampu mengikuti arah yang di tunjuk oleh Kongpop ke sudut ruangan.

Arthit dengan muka bengong, tak menyadari dirinya sudah dalam lampu sorot.

"Namanya Arthit Rojnapat, calon istriku."

BRUKKK..... Arthit pingsan...

6. Alpha & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang