Chapter 17 ( Bahasa )

4.9K 614 110
                                    

Zyzy :

Phayo shipper mana suaranya.......

Forthbeam shipper mana suaranya.....

Wkwkwkw Zyzy udah kayak pemandu sorak 😆😆😆.

***

"Wayoo...." Ming melambaikan tangan melihat Wayo keluar dari sekolahnya.

"Ada apa mencariku ?" Tanya Wayo bingung, harusnya Ming mencari Kit bukan Wayo.

"Aku mau traktir kamu makan."

"Makan ???" Ming mau traktir makan tanpa embel-embel ? Sepertinya matahari terbit dari barat.

"Iya, sebagai wujud terima kasihku udah mendapatkan restu dari P'Arthit." Ming menjelaskan maksudnya.

"Memangnya kau bisa traktir apa ?" Kata Wayo meremehkan Ming. Pasti traktir mie doang. Wayo kan maunya Lobster.

"Lobster." Jawab Ming santai.

"Whatttttt ??? Kok bisa ? Uang darimana ?" Wayo masih tak percaya Ming mau traktir Lobster. Uang jajan Ming kan terbatas seperti Wayo tapi yaa.. lebih banyak uang jajan Ming sih dibanding Wayo.

"Aku baru dapat uang jajan. Intinya kamu mau apa gak ?" Ming mengeluarkan ultimatum.

"MAUUUU..."

"Besok temui aku diresto seafood XXX jam 12.00 pm, kita makan siang disana, Oke. Rahasiakan dari Kit dan Beam ya. Uang jajanku tak sebanyak itu." Kata Ming.

"SIP" Wayao tersenyum dan mengacungkan kedua jempolnya tanda setuju.

***

Wayo sudah datang di resto seafood XXX dari jam 11.30 am. Dandannya sudah rapi, perutnya sudah kosong. Walau bukan resto kelas atas tapi tak apa-apa, yang penting bisa makan lobster. Tunggu P'Arthit jadi pacar P'Kong baru Wayo akan meminta Lobster yang mahal dan enak hehehe....

"Ming, lama amat sih. Perutku sudah lapar nih." Gerutu Wayo, sudah menunggu 15 menit tapi Ming belum muncul juga.

Jam 12.05 pm Ming baru datang dengan santainya, padahal dia sudah telat banget menurut Wayo.

"Ming, kau telat." Omel Wayo.

"Cuma 5 menit."

"Tapi aku sudah menunggu dari jam 11.30 am" Ming malah tertawa mendengar omelan Wayo. Siapa suruh datang terlalu cepat 🤣🤣.

"Bukan salahku, kau yang kecepetan datang."

"Sudah, ayo pesan. Aku lapar."

"Pesen satu ya.."

"Dua... untukku sendiri." Wayo tersenyum bodoh.

"Whattt ? Aku makan apa kalau kau beli dua lobster. Uangnya tak cukup."

"Terserah. Kau gak usah makan saja kalau begitu."

"Baiklah. Kau makan lobster itu. Aku makan nasi goreng seafood saja."

Setelah 20 menit, hidangan sudah berada didepan mata, dengan senang hati Wayo memakannya tak memperdulikan wajah Ming yang cemberut. Ming pamit ke toilet setelah menghabiskan nasi gorengnya dan Wayo masih sibuk dengan lobsternya.

Tak lama seseorang yang tampan dan tinggi duduk dihadapan Wayo.

"Hai..." sapa pemuda itu kepada Wayo.

"Uhukk...uhukkk..." Wayo keselek Lobster setelah melihat siapa yang duduk dihadapannya. Si dokter sombong itu.

"Kursi itu sudah ada pemiliknya." Kata Wayo sinis.

"Pemiliknya ? Siapa ?"

"Tentu saja Ming, pacarku." Sekali lagi menekankan bahwa dirinya punya pacar.

Phana tertawa mendengar hal itu. "Tapi Ming sudah pulang."

"WHATTTT ???" Lihat saja nanti kau Ming, akan kuhajar sampai matamu biru. Wayo kesal. Wayo beranjak berdiri mau meninggalkan resto itu.

"Tunggu." Kata Phana.

"Apa lagi ?" Jawa Wayo kesal.

"Bayar dulu tagihannya sebelum pergi." Whatt ? Si anak brengsek Ming itu pergi tanpa membayar. Bagaimana aku bayar makanan ini ? Wayo tenggelam dalam pikirannya sendiri.

"Yooo... Wayoo...." panggil Phana.

"APA ? "

"Kencan denganku hari ini maka aku akan membayar tagihannya." Phana membuka penawaran.

Aku tak mau kencan dengannya tapi aku juga tak punya uang untuk membayarnya. Ming asshole.

"Oke." Wayo terpaksa mengiyakan ajakan Phana tapi ia berjanji dalam hati akan membalas dendam pada Ming.

***

"Hai Beam..." Ming melambaikan tangan saat Beam masuk ke cafe.

"Ada apa mencariku Ming ?" Tanya Beam sambil mengeser tempat duduk.

"Aku perlu saranmu." Kata Ming.

"Saran ?" Tanya Beam bingung.

"Aku mau ajak Kit kencan ke tempat yang romantis, apa kau tahu dimana ?"

"Ooo aku kira kau mau minta saran apa ? Hahaha.... ternyata cuma itu."

"Aku serius." Kata Ming bersungguh-sungguh.

"Kit tak suka terlalu ramai, ajaklah ke cafe yang seperti ini. Lumayan sepi. Dia suka vanila milk shake dan Lemon cake. Dia juga suka nonton film kartun." Beam membeberkan rahasia Kit.

"Ooo... begitu. Baiklah akan segera kulakukan. Thanks Beam." Kata Ming beranjak pergi.

"Jaga adikku." Teriak Beam yang masih duduk ditempat menikmati kopinya.

Klik. Pintu cafe itu dikunci oleh pemiliknya setelah Ming pergi. Beam baru menyadari bahwa dicafe ini hanya tinggal dia seorang.

Seseorang keluar dari pintu dapur dan dia adalah Forth.

"FUCK" Ming sialan......

***

Ming menelepon seseorang setelah keluar dari cafe. Misinya sudah selesai dan uang jajan bertambah 3x lipat hehehe... cukup kencan mewah dengan Kit.

"Hallo Kit....."

"..............."

"Sudah siap ?"

"..............."

"Oke. Ming segera menjemput Kit."

".............."

"Bye.."

I am coming Kit. Beautiful date.

SIDE STORY :

Ming duduk terdiam, terintimidasi oleh aura yang dikeluarkan oleh 3 Alpha tersebut setelah Ming menceritakan bahwa Ming sudah mendapatkan restu dari P'Arthit.

"Aku mau ketemu dengan Wayo." Perintah Phana.

"Aku juga mau ketemu dengan Beam."
Perintah Forth.

"Aku ingin tahu keadaan Arthit." Kongpop membuka suara. Sejak kejadian di aquarium, Arthit tak mau menemuinya, bahkan mengancam akan pergi jauh jika Kongpop tetap memaksa.

"Bilang sama mereka P, bukan sama Ming."

"Kalau mereka mau ketemu kami, buat apa kami minta bantuanmu Ming." Kata Phana kesal.

"Ooo... Minta bantuan ? Boleh tapi ada syaratnya."

"Apa ?" Tanya ketiga Alpha itu serempak.

"Kasih Ming uang untuk berkencan. Masing-masing orang 10.000 bath 😁😁."

"MINGGG!!!!"

6. Alpha & OmegaWhere stories live. Discover now