ferro

2.5K 152 0
                                    

"Cantik bener pacarnya mas"ucap mbak-mbak salon

Kini mataku dan ferro terbelalak. Pacar dari hongkong,najis deh gue punya pacar kayak dia udah kaku,dingin,songong lagi.

"Bukan pacar saya" ketus ferro

"Oh sayang yah mas, cewek secantik mbak ini bukan pacarnya"lanjut mbak itu

"Yang ada sial punya pacar kayak gitu" lanjut ferro

"Udah ah loh diem,kalo nggak suka nggak usah nghina"bentakku

Setelah semua perfect gue diajak ferro ke suatu tempat lagi and then ke pusat perbelanjaan.kini aku memilih diam daripada nanya yang ada omongannya tambah buat dongkol.

"Mbak ambil baju yang ini sama yang ini dan yang itu. Yang disana juga boleh"pinta ferro

"Gila untuk apa baju sebanyak itu songong" ucapku

"Buat loh lah duri" katanya

Gue perhatiin baju-baju itu, viks bukan selera gue banget. Semuanya dress dan panjangnya nggak sampe selutut.

"Itu bukan fashion gue" jawabku

"Alah nggak usah sok ngomongi fashion,selama ini loh nggak ada fashionnya"ketus ferro

"Busyit loh" ucapku

"Udah coba satu sana" ucap ferro

Lalu segera gue dipaksa masuk ke ruang ganti dan ferro nunggu diluar,yaiyalah gue gibak kalo dia juga masuk.dan gue pilih dress hitam dengan campuran silver. Tiga menit kemudian gue keluar dengan pakaian itu.

"Gimana gue aneh kan pakek kayak gini" ucapku

"Ah biasa aja"ucap ferro

"Ngapa mukaloh berubah kayak gitu"tanyaku

"Biasa aja"jawab ferro

"Kita pulang"ajakku

"Nanti makan dulu" ajak ferro

Yaudah deh gue nggak bisa nolak kalo diajak makan. Kini dia mengajakku ke resto ternama yang gue tau makanan disini sangat mahal. Sumpah ini baru pertama kalinya gue makan di tempat ini.jadi inilah perbedaan dirga dan ferro.dirga lebih suka makan di tempat yang sederhana sedangkan ferro di resto ternama.

"Loh pesen apa"tanya ferro

"Gue nggak tau disini ada apa aja. Tapi loh bayari gue kan" ketusku

"Nggak"jawabnya

"Udah kalo gitu gue cabut" ucapku

"Duduk"perintanya

Langsung saja dia memesan makanan,tapi kok nih anak lihati gue mulu sih. Apa muka gue aneh kali yah sekarang.

"Sialan"ucapku

"Kenapa loh" tanyanya

"Gue lupa bawa minnie"ucapku

"Minnie?"tanyanya

"Iya kaktus gue,dia pasti kesepian di rumah."ucapku

"Aneh"ketusnya

Selesai makan dia pun nganter gue pulang. Gila apa kata orang dirumah lihat gue kayak gini. Apa nanti gue bakal diketawain,iya gue bakal jadi lelucon nanti.

Hingga gue ketuk pintu rumah tapi gue baru inget kalo ini rumah gue jadi segera gue masuk ke dalam rumah dan sontak beberapa sendok terjatuh bersamaan. Kulihat keluargaku itu menjatuhkan sendoknya di piring secara refleks,apa gue seburuk itu.

"Kalila"ucap papa

"Aduh kenapa yah kal aneh yah,jelek yah. Kan kal udah ngomong kalo kal itu jelek kayak gini,ferro sih nggak percaya"ucapku

"Nggak kamu sangat cantik kal"puji mama

"Biasa aja"ketus tiara

Lalu segera aku ikut duduk diantara mereka. Kuambil segelas air dan segera ingin masuk ke kamar.

"Mau kemana loh" tanya dimas

"Ambil kaktus"ucapku

"Udah gue bawa masuk ke kamar loh tadi di kebun"ucap dimas

Senjak kapan nih anak jadi baik ama kaktus gue. Jangan-jangan...

"Loh nggak racuni si minnie kan"curigaku

"Kurang kerjaan gue"ketusnya

Lalu segera gue beranjak dari kursi tapi kini suara papa menahan ku.

"Kal besok rekan bisnis papa yang merupakan pemberi saham terbesar akan makan malem dirumah jadi kamu siap-siap"ucap papa

"Katanya kal nggak usah diajak"ketus tiara

"Sekarang lebih baik kal ikut"jawab papa

"Tapi pa.."ucapku

"Dia adalah pengusaha no 1 jadi kamu harus menghormatinya" ucap papa

"Iya pa" jawabku

Cewek kaktusWhere stories live. Discover now