Cewek kaktus

inikah sahabat ?

Segera kuambil ponsel ku di meja. Kucari kontak dirinya dan segera ku kirim pesan padanya.kuharap dia segera membacanya.

From : cewek kaktus
Dirga,ini gue kalila. Gue lagi bete nih,ajak gue jln kuy. Tp kl loh mau :(

Sudah dua puluh menit tidak ada balasan dari dirga. Mungkin dia nggak mau.lalu sebuah notif pesan masuk.

From:dirga
Gue udah di dpn rumah. Buruan turun !

What, yang bener aja,untuk memastikan omongannya gue langsung ke jendela dan melihat ke bawah dan ternyata seorang cowok dengan motor gedenya itu ada di bawah lampu jalan yang membuat dirinya begitu terlihat jelas.

Segera mungkin gue ganti baju dan membawa tas yang agak kecil untuk membawa si minnie.

"Mau kemana kal" tanya mama

"Jalan ama temen ma"jawabku

Langsung gue keluar rumah dan segera membuka gerbang. Kulihat dia masih asyik dengan handphonenya. Semakin gue kenal ama dirga semakin banyak kesamaan dirinya dan bintang.

"Loh kok nggak bls pesan gue kalo setuju jd kan gue bisa siap-siap" gerutuku

"Lain kali kalo loh ngajak gue jalan langsung siap-siap aja. Gue pasti dateng"balasnya

Langsung saja aku naik motor merah itu. Motor itu menyapa jalan malam dengan gesitnya hingga kami sudah keluar dari komplek rumahku.kulihat dirga memang lelaki yang jika dilihat dari penampilannya bukanlah lelaki baik-baik tetapi walaupun penampilannya tak pernah rapi dia selalu kelihatan keren dengan celana jeans yang ketat dan kaos hitam serta kemeja yang tidak dikancing membuat tubuhnya tampak sempurna.duhh kok gue jadi muji nih bocah sih.

"Mau kemana"tanyanya

"Terserah deh asal jauh dulu dari rumah"jawabku

"Mau gue ajak ke tempat nongkrong gue mau emangnya" tanyanya

"Ehmm gimana yah" jawabku ragu

Bagaimana tidak pasti temen-temenya serem dan pasti ada bintang disana karena mereka satu tongkrongan.

"Nggak gue bercanda,gue tau loh pasti takut. Lagian gue nggak akan bawa loh kesana"ucap dirga

Huh untung aja nih bocah pinter jadi cepet paham kalo nggak bisa kencing di celana gue. Hingga motornya berhentih di sebuah warteg kaki lima.

"Kita makan dulu" katanya

"Hehehe tau aja kalo aku laper" jawabku

Dia lalu mengambil sebuah tempat duduk dan duduk dengan santainya.

"Nggak papah makan disini" tanyanya

"Yaelah gue sering makan di warteg. Kalo loh ajak gue ke resto atau cafe baru deh gue canggung"jawabku

Lalu dua piring nasi goreng dan dua gelas es teh sudah tersedia di meja. Tanpa basa-basi gue langsung melahap abis makanan itu.

"Ngomong-ngomong kenapa loh bete amat"tanyanya

"Biasa gue selalu dibandingi ama adik gue, tiara"kataku

"Oh tiara"katanya

"Loh kenal yah,yah wajar sih loh kenal diakan populer di sekolah. Mana cantik gitu" ucapku jujur

"Biasa aja" kata dirga

Dia bilang apa biasa aja, sumpah nih anak matanya kemana. Adek gue secantik itu dibilang biasa aja apalagi gue, buruk rupa mungkin dimatanya.

"Oh yah mana si minnie"tanya dirga

"Loh nanyai minnie, sumpah baru kali ini ada yang nanya kayak gitu" ucapku

"Emangnya kenapa ?,diakan sahabat loh berarti sahabat gue juga kan" ucapnya

"Loh baik dir, ada  nih di dalam tas"ucapku

"Hmm btw loh selalu bawa si minnie ke manapun"tanya dirga

"Iya untuk itu gue selalu bawa tas ransel kayak gini. Aneh yah kalo jalan bawa tas kayak gini"ucapku

"Enggak biasa aja lah kal"ucap dirga

Lalu aku menceritakan kenapa kaktus mungil ini sangat berharga kulihat dirga begitu menyimak,gue seneng akhirnya ada yang mau nerima si minnie.

"Udah,ayo jalan lagi" ajak dirga

"Hmm" jawabku

Segera ia lesatkan motornya menuju suatu danau yang baru pertama kali ini aku datangi. Danau yang sangat nyaman.

"Loh bakal nyaman di sini kal" ucapnya

"Thanks yah dir" ucapku

Ia tersenyum dan kembali memandang danau itu. Bukan aku modus atau apapun kini memang aku butuh tempat bersandar dan kusandarkan kepalaku pada bahunya.kulihat tidak ada reaksi penolakan juga dari dirga jadi kucoba bagi beban yang kurasa di bahu yang kokoh ini.

"Tuhan inikah yang namanya sahabat " batinku

Kalau memang gue sangat bahagia :)