XXXIV : "Arrested"

874 170 22
                                    

Chapter 34 :

"You don't know Him."

- • -

By ©TheMoonSea

By ©TheMoonSea

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- • -

» 🌹 «


Ruangan ini terasa sangat panas, ditambah dengan emosi yang menggebu-gebu, Taehyung diikat dengan tali disana agar ia tak melarikan diri. Butuh lebih dari 10 orang untuk mengikatnya, pemuda itu sangat kuat.

"Persetan, keluarkan aku dari sini!"

Dan ia belum berhenti, atau mungkin tidak akan pernah sampai ia dilepas.

Pipinya berbekas dengan air mata yang telah mengering, wajahnya sangat merah, keringat terus meleleh di tubuhnya. Ia masih berteriak dan bergerak-gerak di atas kursi itu mencoba melepaskan diri, ini telah berlangsung 3 jam lamanya.

Ia benci di kunci. Apalagi jika itu di rumah ini.

"Keparat sialan," Taehyung menunduk, sangat kesal.

Bodohnya ia tak membawa senjata apapun di kantongnya, bahkan kawat dan pisau lipat yang selalu ia simpan di kantongnya tidak ia bawa bersamanya. Ia terbiasa pergi ke tempat ini tanpa membawa barang-barang itu, Hoseok tidak mengizinkannya membawa barang-barang itu, karena jika terdeteksi maka mereka akan ketahuan. Katanya mereka datang tidak untuk membuat kekacauan, jadi sebaiknya jangan di bawa.

Pemuda itu sangat menyesal, seharusnya ia tahu Hyuna pergi bersamanya, setidaknya ia melakukan persiapan.

Dan itu membuatnya kembali meneteskan air mata.

Ia sangat takut, cemas, dan marah. Ia melihat Hyuna pergi begitu saja, bahkan tak melawan untuk kembali kepada Taehyung.

Rencana awalnya datang hanya untuk buket bunga sialan itu, tapi dengan Hyuna ia melupakan dimana ia berada.

Wajah Hyuna masih terbayang-bayang dikepalanya, bagaimana gadis itu tersenyum, bagaimana gadis itu terlihat takjub dengan hal sekitar yang belum pernah ia lihat sebelumnya, Taehyung seperti hanya melihat Hyuna tanpa memikirkan apapun.

Air matanya mengalir dengan deras saat merasakan tubuhnya mengingat sentuhan itu. Bagaimana tangan mereka saling terkait, bagaimana mereka berdansa seperti hanya ada mereka berdua di tengah lantai dansa itu, dan bagaimana rasanya sangat menyakitkan saat kaitan tangan mereka terlepas begitu saja.

"Mengapa kau tidak melawan untukku? Kenapa kau membiarkan mereka membawamu pergi?"

Mereka telah berjanji, namun janji itu telah diingkar.

Bonnie & Clyde || K.T.H.Where stories live. Discover now