Alasan lain kenapa Rara tak mau cerita adalah karena Aron tipikal orang yang selalu sensitif jika menyangkut tentang orang yang ia sayang. Apalagi kalau soal Rara. Meskipun hampir tiap hari mereka berantem cuma karena masalah sepele, tapi faktanya Aron selalu menjaga Rara, melindungi Rara, pokoknya segala upaya Aron lakukan agar adiknya itu bisa terus tertawa.

Pernah dulu ketika SD ada temen cowo Rara yang jahil mengambil bekal makan siang Rara, dan membuat Rara pulang sekolah lebih awal diantar Bu guru karena menangis. Aron setelah mengetahui kejadian itu, langsung menghadang orang yang sudah berani membuat adik kesayangannya menangis, dan setelah Aron menemukan orang itu, langsung ia pukul sampe mimisan. Dan akibatnya Ana dan Tama harus datang minta maaf kerumah anak itu atas perlakuan Aron. Kata Aron,

"Kalau ada yang berani bikin adik gue nangis, gue jamin bakalan habis ditangan gue! Gue udah capek-capek bikin dia ketawa kok berani beraninya dibuat nangis!"

Gituh katanya.

Jadi Rara memilih diam daripada Agam mati trangis ditangan Aron. Ga mati juga sih.

"Udah jangan sedih, istirahat dulu gih"

Rara melepas pelukannya kemudian mengangguk meng-iyakan. Aron mencium lembut kening adik kesayangannya itu dan tersenyum lembut, seperti mengisyaratkan kalau Aron bakalan selalu melindungi Rara. Rara membalas senyum lembut Aron dan beranjak naik Kamarnya.

Sampai dikamarnya, Rara langsung merebahkan tubuhnya ke kasur. Hari ini udara terasa gerah banget, gerah body, gerah hati juga lagi. Kayaknya Rara butuh better.

Rara beranjak ke kamar mandi, agar ia kembali segar dan beban bebannya berkurang.

Selesai mandi Rara langsung tidur, beruntung besok tidak ada tugas yang harus dikumpulkan. Tak butuh waktu lama untuk Rara beralih ke alam mimpi.

***

Seperti biasa, pagi ini Agam menjemput Rara. Rara masih lesu, tapi tidak selesu kemarin, moodnya belum kembali. Padahal biasanya setelah ia tidur ia akan bangun dengan wajah kembali ceria, lupa akan semua masalahnya, tapi tidak untuk kali ini.

"Lo sakit?" Tanya Agam.

Rara menoleh sedikit, "Enggak kok kak, cuma lagi unmood aja"

"Ohh Yaudah"

Tanya kek kenapa bisa unmood. batin Rara kesal. Emang kelewat santainya Agam mah.

Tapi bukanya Agam tidak peduli, karena setahunya kalau orang lagi badmood itu jangan diganggu, biar dia tenang sendiri. Tapi yang di inginkan Rara itu ditanya kenapa bisa badmood bukanya di anggurin. Emang cowok ga peka atau cewek yang susah di ngertiin sih sebenernya?. Entah gue juga bingung*Author.

Sampai disekolah Rara langsung menuju kelasnya, tanpa mau diantar Agam. Jelas karena dia lagi kesel sama Agam. Dan kalian tau jawaban Agam? Cuma oke, tanpa maksa buat nganterin atau setidaknya tetep ngikutin dari belakang. So, ini sih emang ga peka.

Kelas masih kosong, mungkin karena Rara datang terlalu pagi. Ada beberapa murid yang sudah berangkat sih, tapi setelah meletakkan tas-nya mereka langsung pergi, mungkin ke kantin atau ke perpus.

Rara meletakan kepalanya diatas meja, mencoba memikirkan hal lain selain Athalla, tapi percuma saja, pikiran itu tetap terngiang dikepalanya.

"WOY!!", seketika Rara tersentak kaget.

"Ihh kak Revan'' keluh Rara sebal. Dan Revan malah tertawa.

Rara yang sedang tidak mood terlihat sangat kesal. Revan yang melihatnya malah jadi tak enak hati.

"Kenapa Lo?"

"Gapapa" balas Rara lesu, kemudian kembali menidurkan kepalanya di meja.

Revan sadar kalau Rara sedang ada sesuatu yang membuatnya sedih, namun sengaja ia tak mau membahasnya. Tiba tiba saja Revan menarik tangan Rara, sontak Rara terkejut.

"Ihhh Kak mau kemana sih" ucap Rara sambil mencoba melepas tarikan Revan. Dan Revan tetap tidak menjawab.

Revan mengajak Rara ke belakang gedung olahraga, memanjat pohon besar yang ternyata ada rumah pohon tersembunyi dibalik daun lebat dari pohon itu.

Selama Rara sekolah disini, tak pernah ia tahu kalau ada rumah pohon seindah ini. Rumah pohon yang indah dengan hiasan cantik yang menggantung di dinding atap.

"Tempat ini Kaka yang buat?" Tanya Rara kagum. Revan mengangguk meng-iyakan.

"Ya ampun keren banget kak"

"B aja" jawab Revan singkat.

"Gue bikin tempat ini karena gue suka menyendiri dan gamau ada yang nganggu kalau gue lagi latihan gitar. Dan Lo jangan coba coba kasih tau orang lain tentang tempat ini"

"Iya iya"

Rara berdiri ditepi rumah pohon, melihat kearah lapangan basket yang tampak ramai. Mungkin sedang ada tanding basket. Memang di jam istirahat seperti ini beberapa siswa memilih bermain basket, terkadang juga bertanding dengan teman sekelas, ataupun beda kelas.

Tapi kenapa yang ini rame banget cewe cewe yang nonton.

"Liatin apaan, Ra?"

"Hah?" Rara menoleh kearah Revan,

"Ohh itu kak, tumben lapangan rame banget" Rara menunjuk arah lapangan basket.

"Iyalah rame, yang tanding kan pacar Lo"

"Hah? Pacar? Maksudnya?"

"Agam lah bege, siapa lagi pacar Lo kalo bukan dia" Revan mengacak rambut Rara gemas. Rara malah nyengir "hehe iya juga ya kak"

"Kok Lo ga liat?" Tanya Revan.

"Emm enggak ah, lebih enak disini. Disana panas" jawab Rara berbohong, padahal ia memang sedang menghindar dari Agam.

"Takut item ya? Terus takut jelek kan?" Tebak Revan jail.

"Ihhh ya nggak lah, enak aja!" Rara mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Hahaha iya iya bercanda kok", Rara tertawa kecil.

"Oiya Kak, nanti kita ada eskul musik kan?"

"Iyaa, tapi jangan ajak pacar Lo itu"

Rara mengernyit bingung, "Lohh emang kenapa kak?"

"Takutnya nanti gue cemburu"

Deg, jantung Rara mendadak meledak seperti petasan. Salah denger nggak ya gue, batinnya. Pipi Rara mendadak blushing.

Dosa besar lah si Revan, udah bikin anak orang baper ga ketulungan.

Rara hanya tersenyum kecil menahan detak jantungnya yang sudah disko. Semetara Revan malah tersenyum manis menatap tajam mata Rara, membuat Rara salah tingkah. Senyumnya itu loh, kaya ada manis manisnya gituhhh.


🌛Agara🌛

HOLA EPRIBADEHH UNYU UNYU BALA BALA SWETYYY

KAGURA COMEBACK 1!1!1

Sorry banget gaes karena lama banget ga up :(

Readers : ga lama kok kak,
Tapi bangetttt!!!
Me : ._.

Tapi gaes, alasan aku ga up itu karena aku pengen liat aja, yang bener bener nungguin lanjutan Agara.
Dan ternyata ADAAAAA!

satu sih, hehe

BUT BUT BUT , I'M SO HAPPY :")

Gilak sederhana bet kan cara bikin gue bahagia wkwkkw.

Oke, cukup sekian perbincangan kita. Don't forget to tap vote!1!1 ._.

MUAHHHHHHHH:*

AgaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang