ana uhibbuka fillah 15💕

5.7K 225 27
                                    

" Haruskah banyak kata yang diucapkan ketika kita mencintai seseorang?
bagiku tidak. cukup cintai ia dalam diam itulah cinta yang paling terhormat."

Pagi menjelang, pagi ini aku pulang kerumah, semalaman di rumah sakit membuatku sedikit pegal, waktu menunjukan pukul 09.00 pagi aku masih diatas kasur sambil memainkan gadget ku, tiba-tiba ada sebuah chat masuk, akupun membukanya dan ternyata dari dokter lukman.

"Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam".

"Umi abi dirumah?".

"Iya".

"Bilang ke umi, abimu nanti malam jam 7 saya mau main kesana".

"Mau ngapain?".

"Nanti malam kamu tau sendiri".
Ahh.. ada apa ini, baru kali ada ada laki-laki yang mau main kerumah, akupun hanya membaca chat dari dokter lukman dan menaruh gadget ku diatas kasur.

"Nak". Suara abi menyadarkanku dari lamunanku.

"Ehh iya bi".

"Anak gadis jam segini kok masih diatas kasur".

"Capek bi, oh iya bi nanti malem dokter lukman mau main kesini".

"Ohh iya". Kata abi sambil tersenyum.

"Iya bi, nanti jam 7 dia akan kesini".

"Yaudah nanti biar abi, bilang ke umi untuk masak makanan yang paling enak untuk tamu kita nanti".

"Siapp bi".

"Yaudah abi keluar dulu ya". Kata abi lalu keluar dari kamarku.
Jam menunjukan pukul 06.30 tidak seperti biasanya malam ini ada perasaan resah, takut, penasaran dan deg-degan campur menjadi satu, aku masih duduk dimeja riasku.

"Nak, sudah siap". Kata abi dari depan pintu kamarku.

"Abi". Abipun masuk kedalam kamarku.

"Ayo keluar, sebentar lagi dokter lukman akan datang". Kata abi kepadaku, akupun hanya mengangguk dan menuju keruang tamu bersama abi, sekitar 10 menit kemudian terdengar suara mobil di depan rumah, dan itu adalah dokter lukman, malam ini dia terlihat begitu gagah dengan jas hitam yang dipakainya, abipun menyuruhnya masuk dan Duduk diruang tamu.

"Nak lukman apa kabar?". Tanya abi kepada lukman.

"Alhamdulillah baik pak".

"Jangan manggil bapak, panggil saja abi".

"Iya bi".

"Maaf nak lukman, sebelumnya ada keperluan apa nak lukman kemari".

"Saya mau mengkhitbah putri abi".
Kata lukman kepada abi, seketika itu jantungku berdetak sangat cepat, keringat dingin mulai keluar, umi terus saja memegangi tanganku berusaha untuk membuatku tenang.

"Ini kabar yang sangat membahagiakan  untuk saya, tapi kamu tahu sendiri kan nak, bahwa tiya ini anak bungsu dan karna dia anak bungsu, terkadang dia sangat menggantungkan segala sesuatu kepada orang yang nyaman baginya, bersiaplah kau memberikan waktumu untuknya. Memberikan tangan dan kakimu untuk membantunya bahkan sekedar untuk mencari sesuatu yang ia lupa menyimpannya".

Cinta seorang santriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang