ana uhibbuka fillah 7💕

4.5K 191 2
                                    

"Bolehkah aku bertanya? bolehkan aku jadi penggemar mu, yang melihat mu dari kejauhan, yang mendoakan mu dlm keheningan, dan yang mencintai mu dalam diam."

Setelah dari perpustakaan aku berjalan menuju kantin untuk membeli minum, dan dijalan arah kantin aku berpapasan dengan rohman.

"Assalamualaikum".
Sapa rohman kepadaku, betapa senangnya hatiku, betapa merah pipiku saat itu, bisa berhadapan dengan orang yg selalu aku sebut dalam doaku, dengan orang yg selalu aku mimpikan menjadi jodohku.

"Waalaikumsalam". Jawabku kepadanya, ya allah apakah aku benar-benar mencintainya, aku merasa bahagia saat di dekatnya.

"Tumben sendirian, arni dimana?".

"Di perpus"

"Ohh.. yasudah, saya duluan ya". Kata rohman lalu meninggalkanku sendiri mematung dengan senyum merekah dan pipi memerah.

Aku tak tahu awalnya..
Tiba tiba rasa ini muncul dengan sendirinya..
Sejak pertama berjumpa,
Senyummu tak pernah ku lupa..
Apakah ini yang dinamakan cinta??
Betapa aku mencintaimu,
Ku selipkan namamu dalam doa-doaku,
Bahkan saat mereka sibuk mencari perhatianmu,
Aku hanya bisa duduk terdiam memandangmu dengan ucapan doa dihatiku.
Hanya lewat doa aku mampu mengatakan bahwa aku mencintaimu,
Dan memintamu menjadi milikku.
Di sepertiga malamku,
Kupinjam namamu, untuk ku pertimbangkan kepada Rabbku.
Biarkan hanya allah yang tahu,
Aku mencintaimu dalam diamku.
Biarkan hanya allah yang tahu,
Betapa besar rasa sayangku, yang tulus untukmu.
Biarkan hanya allah yang tahu,
Saat air mataku menetes, karna memintamu untuk menjadi imamku.
Tapi jika bukan aku pemilik tulang rusukmu,
Dan jika bukan namaku yang tertulis di lahul manfudzmu,
sebagai pendamping hidupmu.
Tak apa, tetap ku doakan kebahagiaanmu.
Karna aku tahu, aku hanyalah pendoa agar engkau selalu bahagia.

"Hey, kamu kesambet?". Kata arni mengagetkanku.

"Ihh.. kau ini mengagetkanku saja, seharusnya itu bilang assalamualaikum, bukan ngagetin".

"Ehh... iya, assalamualaikum ustadzah cantik". Kata arni sambil menggodaku.

"Waalaikumsalam".

"Ngapain bengong disini?". Kata arni penasaran.

"Idihh siapa yg bengong, auahh.. aku mau kekantin". Jawabku lalu meninggalkan arni

Cinta seorang santriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang