ana uhibbuka fillah 10💕

4.1K 179 0
                                    

"Hanya karena aku tak bisa mengungkapkan bukan berarti aku tak menyimpan perasaan yang dalam"

akupun menutup buku diary tersebut dan menaruhnya kembali seperti semula, kulihat jam menunjukan pukul 06.55, 5 menit lagi pelajaran dimulai, akupun cepat cepat keluar dari asrama dan berlari sekencang yg aku bisa, tapi sepertinya waktu lebih cepat dariku, sesampainya di depan kelas, ku ketuk pintu kelas dan mengucap salam

"Assalamualaikum". Semua santri wati pun menatapku termasuk ustadzah ani.

"Waalaikumsalam, masuk". Jawab ustadzah ani, akupun memberanikan diriku untuk melangkahkan kakiku kedalam kelas.

"Maaf bu, saya telat".

"Kau tahu kau telat 5 menit, sekarang kamu berdiri di lapangan". Perintah ustadzah ani.
Akupun melangkahkan kakiku keluar kelas dan menuju kelapangan, hari ini sang mentari sedang bahagia rupaya hingga dia bersinar sangat terang, sampai membuatku kepanasan dan membuat keringat membasahi tubuhku. Benar benar hari yg menyebalkan, tapi aku juga bersyukur dari sini aku bisa melihat rohman yg sedang bermain sepak bola dengan para santri lainnya, rambutnya yg basah karna keringat tidak mengurangi ketampananya.

"Aku yang tersentuh akhlak muliamu, aku yang terkagum lekat dalam sikapmu, mencintaimu dalam diam mungkin lebih baik bagi diriku dan dirimu. Lebih mulia bagi perasaanku dan perasanmu. Lebih menjaga kehormatanmu. Lebih menjaga kemuliaanmu. Maka izinkan aku, izinkan aku mencintaimu dalam keikhlasan karena aku tak pernah tau apakah engkau yang tercatat dalam lauful mahfudz untukku?" Fikirku.

Tiba tiba dari kejauhan rohman melihatku sambil tersenyum, aku pun membalas senyumannya itu dengan malu-malu.

"Biarlah aku dekap rapat perasaanku ini. Biarlah aku tutup rapat hingga Allah mengizinkan pertemuan kita. Namun jika memang engkau bukan tercatat untukku. Jika memang engkau hanya hiasan duniaku yang sementara, sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku padamu. Allah akan menghilangkan perasaanku untukmu. Dia akan memberikan rasa yang lebih indah pada orang yang paling tepat. Begitulah kuasa-Nya. Begitulah Dzat yang membolak-balikan hati hamba-Nya".

Cinta seorang santriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang