anna uhibbuka fillah 5💕

4.9K 231 1
                                    

Meski perhatianku tidak telihat seperti alif lam syamsiyah, tapi cintaku padamu seperti alif lam qomariyah, terbaca jelas.

Hari ini, hari minggu biasanya kami para santri dan santriwati pergi ke pasar untuk membeli barang barang kebutuhan kami yang sudah habis.

"Aku kangen makan mie ayam, hari ini aku mau makan mie ayam sepuasssnya". Kata arni

"Aku juga kangen makan mie ayam, aku setuju denganmu ar, Aku juga ingin membeli gelang, besok setelah makan mie ayam, ayolah temani aku membeli gelang"

"Siapp boss".
                  
                     ********
Pagipun menjelang, selesai sholat shubuh dan mandi aku dan arni pergi jalan jalan ke pasar, kita pun menuju warung mie ayam langganan kita.

"Bang mie ayamnya 2 ya, kayak biasa". Kata arni kepada abang mie ayam.

Setelah itu kita duduk dan menunggu mie ayam tersebut siap disajikan di meja kami.

"Nih neng, mie ayam spesial kaya biasa". Kata abang mie ayam sambil memberikan 2 mangkuk mie ayam, kitapun menyantap mie ayam tersebut sampai habis setelah makan & membayar mie ayam, kita melanjutkan untuk membeli gelang.
Kita pun menuju ke penjual gelang dipinggir jalan.

"Ini bagus ga ar,". Tanyaku kepada arni sambil menunjukan sebuah gelang.

"Ini bagus, cocok buat kamu". Jawab arni kepadaku.
tiba tiba rohman dan kak shila menghampiri kita

"Arni, tiya, kalian mau beli gelang". Kata kak shila

"Ini kak, tiya yang mau beli gelang". Jawab arni, akupun hanya tersenyum mendengar perkataan arni.

"Oh, gitu". Jawab kak shila sambil memilih milih gelang setelah mendapatkan gelang yg cocok untuknya, kak shilapun mengambil dan menunjukkannya kepada rohman.

"Rohman, bagus gak?, cocok ga sama aku".

"Semua yang dipakai kak shila pasti cocok, iya kan?". Jawab rohman, dan kita pun hanya menanggapinya dengan senyuman. Iya bibir ini tersenyum, tapi hati ini hancur.

"Aku tahu, aku hanyalah pengagum tanpa bisa menggenggam, aku hanyalah pendoa agar kamu selalu bahagia". Kataku dalam hati.

"Ar, ayo kita balik". Ajakku kepada arni.

"Tapi katanya kamu mau beli gelang?".

"Tidak jadi, yaudah aku duluan, assalamualaikum". Kataku lalu meninggalkan mereka bertiga, secepat mungkin aku melangkahkan kaki ini sambil menahan rasa sakit.

"Ini semua salahku, aku terlalu bersemangat untuk mengenalmu, aku terlalu perduli tentang dirimu, aku terlalu mudah jatuh cinta kepadamu, jika saja semua ini tidak ku lakukan, pasti aku tidak seperti ini!". Kataku dalam hati.

Setelah aku sampai dipondok, aku masuk ke asrama ku. Aku lampiaskan semua sakitku, aku bersyukur, karna tuhan menciptakan air mata ketika aku sudah tak sanggup mengungkapkan kata kata.

"Kamu itu cuma angan-angan, ga akan bisa aku gapai, mungkin bisa tapi dalam khayalan". Kataku disela isak tangisku.

Cinta seorang santriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang