ana uhibbuka fillah 2💕

5.9K 216 3
                                    


"Kamu itu bagaikan senja, banyak orang yang menyukai senja seperti ku dan itu salah satu alasan mengapa aku menjadi pengagum beratmu, meski ku tahu senja tak akan pernah bisa ku gapai"

                         *******

Jam menunjukan pukul 04.05 kami para santri dan santriwati bergegas menuju masjid, sesampainya di depan masjid aku dan arni melepas sendalku, tapi tiba tiba ada seorang laki-laki menghampiri kita dan laki-laki itu adalah rohman.

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam" jawabku dan arni secara bersamaan.

"Hati-hati naruh sendalnya, ntar hilang lagi"

"Eh..emmm.. iya" jawabku malu malu dengan pipi memerah.

"Yaudah kalo gitu saya duluan ya" kata rohman sambil tersenyum.

                      SENYUMMU

Senyummu bagaikan senja, semburat sinar senja yang jingga
Membuat mata ini tak berhenti menatap
Membuat hati ini ingin menetap
Senyummu suatu hal yg mudah
Tapi selalu nampak indah
Senyummu tampak sederhana
Tapi banyak hati yang terpikat karenanya
Senyummu suatu hal yang biasa tapi pesonanya tak pernah hilang dari pelopak mata

"Ekhm.. ngelamun aja nih orang" suara arni menyadarkanku dari lamunanku

"Heheheh... ambil air wundhu yuk ar"
ajaku kepada arni, akupun melepas sendalku dan menuju ke tempat wundhu bersama arni, setelah itu kita sholat shubuh berjamaah, dalam sujudku aku meminta kepada allah

"Ya allah, jika aku bukanlah bagian dari tulang rusuknya, mak jangan biarkan ku merindukan kehadirannya, jangan biarkan ku labuhkan hatiku dihatinya, hapuskan dia dari ingatan, hapuskan dia dari bayangan, bila mana engkau takdirkan dia untukku, maka satukanlah hatinya dengan hatiku"

Setelah sholat shubuh berjamaah kami para santri pun bergegas menuju asrama untuk mandi dan siap-siap ke sekolah, di sepanjang perjalanan  menuju asrama arni menggodaku hingga membuat pipiku menjadi merah karena malu.

"Cieee... rohman" goda arni sambil menyenggol tanganku.

"Apaan sih ar, ayo cepetan ntar antri mandinya lama"

"Udah ngaku aja, udah ketahuan"

"Udah deh ar, ayo cepetan ntar kita telat"

Sesampainya diasrama memang benar dugaanku, antrian untuk mandi banyak sekali dan mungkin aku dan arni adalah yg terakhir mandi dan bisa dipastikan hari ini kita telat.

"Ayo buruan" kataku kepada arni sambil lari menuju kelas, jam sudah menunjukan pukul 07.15 sudah 15 menit kita telat apalagi hari ini adalah belajaran bahasa arab dan yg mengajar bahasa arab adalah ustadzah ani yg terkenal galak.

Cinta seorang santriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang