ana uhibbuka fillah 8💕

4.5K 184 0
                                    

"Jatuh cintalah terhadap Allah terlebih dahulu, maka pada saatnya nanti Allah pasti akan memberimu seseorang yang tepat dan pantas untuk kamu."

Pagi ini seperti biasa setelah sholat shubuh, dan mandi kami para santri bersiap siap menuju ke kelas, di sepanjang perjalanan aku berbincang bincang dengan arni. Bell sekolah pun berbunyi menandakan bahwa pelajaran akan dimulai. Setelah pelajaran selesai kami biasanya para santri memilih untuk istirahat di asrama, ku luruskan kakiku diatas ranjangku sambil membaca novel kesukaanku.

"Ehh kau lihat, kak shila dan rohman semakin dekat saja". Kata icut kepada kita.

"Kayaknya mereka benar benar dijodohkan", tambah bella.

"Kalian ini, tuhh... ada yg cemburu", kata arni sambil melirikku.

Akupun sekilas melihat mereka dan kembali membaca novelku, merekapun melanjutkan kembali perbincangan mereka. Ingin rasanya aku berkata "tolong hentikan, hatiku sakit saat mendengarnya". Tapi sayangnya aku tak bisa mengatakannya.

Tok..tokk...tok... terdengar suara ketukan pintu dari luar.
"Siapa itu?" Kata arni
"Biar aku saja yg membukakannya", kataku, lalu akupun meletakkan novelku dan turun dari ranjangku melangkahkan kakiku keasal suara tersebut.

"Assalamualaikum". Kata wanita itu setelah ku bukakan pintu.

"Waalaikumsalam wr.wb", jawabku sambil memperhatikan wanita tersebut.

"Perkenalkan saya rani, santri baru disini". Kata wanita tersebut sambil memperkenalkan dirinya.

"Ohh.. iya silahkan masuk, tadi aku udah dikasih tau sama pengurus pondok katanya ada santri baru yg akan seasrama dengan kita". Jawabku sambil mempersilahkannya untuk masuk.

"Siapa ya?". Kata bella

"Santri baru". Jawabku, "ohh iya ran, kenalin ini arni, icut dan bella" kataku sambil memperkenalkan mereka, setelah kita berkenalan dan ngobrol-ngobrol sebentar aku pun ijin keluar untuk keperpustakaan.

"Aku boleh ikut?, sekalian di kenalin lingkungan disini". Kata rani

"Boleh, ayok". Jawabku. Aku dan ranipun keluar asrama dan berjalan jalan sekitar pondok, di sepanjang perjalanan kita berbincang bincang dan lama kelamaan kita menjadi dekat.
Di sebuah taman aku melihat rahman dan kak shila sedang ngobrol, sesekali rohman tersenyum kepada kak shila begitupun sebaliknya.
Entahlah saat melihatnya hatiku sakit rasanya, aku tahu jatuh cinta itu akan dihadapkan sama dua kemungkinan, berani mengatakan atau berani melihat dia bersama orang lain, lantas bagaimana denganku ini? Yang tak berani mengungkapkan isi hati? Yang hanya berani menatapnya dalam mimpi, dan menyebut namanya dihadapan sang ilahi.

"Siapa laki-laki itu", kata rani kepadaku.

"Ohh itu namanya rohman"

"Dan siapa perempuan itu"

"Dia kak shila"

"Mereka pacaran?"

"Tidak tau" kataku "yasudah ayo kita jalan lagi". Ajaku kepada rani, dan kitapun melanjutkan perjalanan kita

Cinta seorang santriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang