ana uhibbuka fillah 4💕

4.9K 200 12
                                    

"Seperti hukum imalah yang di khususkan untuk Ro' saja, begitupun juga aku yang hanya untukmu"
             
                       *******
Setelah aku selesai membersihkan wajahku, ku ambil mukenahku yang ada di atas lemari kecil disamping ranjangku dan kulihat arni sedang mengenakan jilbab biru mudanya di depan kaca.

"Duhh..., cantiknya kemasjid aja dandannya cantik banget, mau ketemu siapa sih". Tanyaku kepada arni

"Ya kan kita harus cantik"

"Hmm... yaudah ayo kemasjid".

Aku dan arnipun melangkahkan kaki untuk menuju kemasjid, sesampainya dimasjid aku mengambil air wundhu untuk sholat magrib berjama'ah, setelah itu kami para santri mengaji bersama dan sholat isya bersama. Setelah sholat isya para santripun kembali ke asrama mereka masing-masing untuk menikmati malam minggunya, karna biasanya jika malam minggu para santri menghabiskan malam di perpus, atau taman pondok untuk sekedar mengobrol atau bergosip ria.

"Yuk kita balik" kata arni, selesai mengenakan mukenahnya.

"Kau duluan saja" jawabku sambil merapikan jilbabku.

"Beneran gapapa, kalo aku duluan?"

"Iya ar, aku gapapa"

"Yasudah kalo gitu aku duluan, assalamualaikum cantik"

"Waalaikumsalam".

Setelah itu arnipun pergi meninggalkan ku sendiri saja. Iya disini di dalam masjid karna jika kita sedang kesusahan, gundah, khawatir, takut, sedih dan masih banyak lagi jawabannya cuma satu yaitu masjid ( rumah allah).
Disini dirumah allah aku berasa tenang, ku tenangkan hatiku, ku tenangkan fikiranku. Setelah aku merasa baik-baik saja, aku pun melangkahkan kakiku keluar dari masjid, ku pakai sendalku dan berjalan menuju asrama, tiba-tiba ada sesosok pria mendekatiku. Pria itu memakai peci, baju koko berwarna putih dan sarung berwarna coklat dan laki laki itu adalah rohman.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Tumben jam segini baru keluar dari masjid"

"Emm iya tadi anu" jawabku. Sungguh aku tak tahu harus berkata apa, hatiku berdebar debar, dan mulutku berasa kelu. Dan rohman pun hanya tersenyum mendengar perkataanku.

"Jika allah mengijinkan, ijinkan aku mencintaimu dalam diamku, Dan dalam cinta yang terpendam rahasia, hanya aku dan allahku yang tahu"

Cinta seorang santriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang