anna uhibbuka fillah 6💕

4.7K 185 0
                                    

"Buatku cukup mencintai mu hanya dalam diamku, dan hanya bisa melihatmu, mengagumimu dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan"

Pagi ini, kususuri lorong asrama menuju perpustakaan. Aku berjalan dengan santaynya, dan akupun memperlihatkan senyum manisku jika aku sedang berpapasan dengan santriwati lain.

"Tiya" . Terdengar suara arni memanggilku dari belakang dan diapun menghampiriku.

"Ada apa?".

"Kamu mau kemana?".

"Perpustakaan, mau ikut".

"Mau".

"Yaudah ayo". Akupun melanjutkan langkah kakiku menuju perpustakaan bersama arni diiringi dengan sebuah canda gurau kita bersama. Setelah sampai di perpustakaan aku mencari buku yang ingin aku baca, setelah ketemu aku duduk disalah satu kursi di perpus bersama arni.
Dipojok bangku perpus aku melihat rohman yang sedang membaca al-qur'an terdengar samar samar suara indahnya membaca setiap ayat al-qur'an. Bagaimana mungkin dia tidak menjadi dambaan setiap wanita? Karna aku yakin setiap wanita yang melihatnya pasti jatuh cinta kepadanya, apalagi dia laki-laki yang baik.

                        Kamu
Kamu, seseorang yang selalu ku rindu.
Seseorang yang selalu ada dalam mimpi indahku.
Namamu tak pernah terlupa dalam setiap doaku.
Dan namamu yang selalu ku ucap dalam setiap sujudku.
Tahukah kamu, aku mencintaimu dalam diamku.
Dihadapan allahku, ku ceritakan semua ke kagumanku kepadamu.
Dihadapan allahku, ku ceritakan semua isi hatiku.
Dihadapan allahku, ku ungkapkan besarnya rasa cintaku padamu.
Hanya aku dan allahku yg tahu, bahwa aku mencintaimu dalam diamku.
Hanya kepada allah aku bisa bebas mengatakan semua yg ingin aku katakan kepadamu.
Tentang ke kagumanku kepadamu,
Tentang kepribadianmu dan aku menyukaimu.
Betapa aku mencintaimu, ku sembunyikan namamu di sepertiga malamku.
Ku sebut namamu dikeheningan malam,
Dihiasi dengan air mata yg jatuh bercucuran.
Andai dirimu tahu, ku mencintaimu dalam diamku.

"Oii ngelamun aja". Suara arni menyadarkanku dari lamunanku.

"Ehh... hehehe enggak kok"

"Liat apa sih? Rohman?."

"Ehh, nggak nggak"

"Bo'ong ya"

"Udah ah ar, tuh bukunya dibaca jangan dianggurin". Kataku kepada arni.

Cinta seorang santriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang