BAGIAN 35

9.3K 737 5
                                    

Jangan memikirkan apa yang salah. Sebaliknya, fokus dan pikirkan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

* * *

KABAR BAIK DAN BURUK

Rasya tiba di pesantren lebih awal karena ada hal yang harus ia persiapkan sebelum memberikan materi hari ini kepada para santri dan santriwati.

Ardi dan Risya bertemu dengannya di perpustakaan pesantren.

"Assalamu'alaikum Akh Rasya," sapa Ardi.

"Wa'alaikum salam Akh Ardi..., Ukhti Risya," balas Rasya.

"Di mana Ukhti Nilam? Saya baru saja akan mengajaknya pergi ke madrasah bersama-sama," tanya Risya.

"Isteriku pergi ke dokter bersama Ukhti Salwa dan Akh Firman. Sejak kemarin dia kurang enak badan, dan tadi pagi karena saya tidak bisa mengantarnya ke dokter, maka Ukhti Salwa menawarkan untuk pergi bersamanya," jelas Rasya.

"Ukhti Nilam jarang sakit selama ini, dia adalah salah satu wanita yang fisiknya paling kuat selain Ukhti Diva," Risya mulai khawatir.

"Mungkin saja Ukhti Nilam agak kurang istirahat, Ummi juga begitu kan sejak Ujian Tengah Semester berlangsung beberapa hari yang lalu," pikir Ardi.

"Benar juga... ."

Rasya segera membuka salah satu buku yang di ambilnya dari rak paling atas. Ardi mendekat dan memberikan satu kitab pada Rasya.

"Kitab yang ini ada sangkut pautnya dengan yang kamu baca Akh..., jadi kalau kamu mencari materi di buku yang kamu baca, maka cari juga pelengkapnya di kitab ini," saan Ardi.

"Wah..., nggak salah aku berteman sama kutu buku kaya' kamu Akh Ardi..., aku bangga!," Rasya menunjukkan wajah menggemaskan.

Ardi tersenyum konyol.

"Kamu memang nggak pernah bisa serius ya kalau bicara denganku," sindir Ardi.

"Kamu lebih enak kalau diajak bercanda daripada serius..., lagipula, aku sudah punya pasangan yang super serius. Jadi kalau ketemu kamu, itulah saatnya aku refreshing," balas Rasya.

Ardi pun segera meninju bahunya. Risya datang mendekat setelah mengambil buku yang ia inginkan.

"Kumat lagi kalian berdua??? Kapan sih sembuhnya???," sindir Risya.

Mereka hanya bisa terkekeh. Ponsel Rasya bergetar dan pria itu pun segera mengangkatnya.

"Halo Assalamu'alaikum Mi...," ujar Rasya setelah mengetahui bahwa Nilam lah yang meneleponnya.

"Wa'alaikum salam Bi..., Ummi udah dapat hasil pemeriksaan dari dokter," ujar Nilam.

"Lalu? Ummi sakit apa?," Rasya mulai gelisah.

Nilam tersenyum.

"Ummi nggak sakit Bi..., Ummi hamil, kandungan Ummi sudah berjalan enam minggu," jawab Nilam.

Rasya menutup kedua matanya seraya tersenyum bahagia. Ardi dan Risya memperhatikannya. Dia segera melakukan sujud syukur.

"Akh Ardi? Ada berita baik apa dari Ukhti Nilam?, tanya Risya.

Rasya bangkit dari sujudnya dan menatap ke arah Ardi dan Risya dengan wajah paling bahagia.

"Alhamdulillah..., isteriku hamil. Kandungannya sudah berjalan enam minggu," ujar Rasya.

Ardi dan Risya tersenyum bahagia. Mereka ikut merasakan kebahagiaan itu bersama dengan Rasya.

"Alhamdulillah..., Allah akhirnya mempercayakan kepada Akh Rasya sebuah tanggung jawab yang lebih besar. Itu artinya Allah benar-benar mencintai Akh Rasya dan Ukhti Nilam," ujar Risya.

"Alhamdulillah Ukhti..., ini berkat do'a dari kalian juga, makanya hidup kami begitu luar biasa. Allah selalu mengabulkan do'a orang-orang yang shaleh dan shalehah," balas Rasya seraya memeluk Ardi dengan erat.

Ardi dan Risya merasakan kebahagiaan yang luar biasa untuk sahabat mereka.

"Jadi, kapan kalian juga akan mencoba untuk memiliki anak? Kalau kalian mau, Dokter bisa membantu," saran Rasya seraya tersenyum penuh harapan.

Risya terdiam, Ardi menggenggam tangannya erat-erat.

"Afwan Akh Rasya, mungkin kami tidak akan pernah bisa memiliki anak," jawab Ardi.

Deg!!!

Rasya terpaku di tempatnya, ia menatap dengan rasa tidak percaya pada Ardi dan Risya.

"Apa maksud Akh Ardi? Jangan bercanda Akh...," Rasya memohon.

Ardi tersenyum tulus.

"Saya tidak bercanda Akh, saya dan isteri saya tidak akan bisa punya anak. Allah mungkin akan memilihkan jalan lain untuk kami agar tetap bahagia," ujar Ardi.

Rasya mengutuk mulutnya sendiri yang selalu saja tak bisa menahan diri untuk tidak menanyakan hal-hal pribadi. Ia melihat Risya begitu terluka.

"Afwan Ukhti Risya..., saya tidak bermaksud menyinggung perasaan Ukhti. Saya benar-benar tidak tahu," Rasya merasa sangat bersalah.

Risya tersenyum dari balik niqob-nya.

"Tidak apa-apa Akh Rasya, saya tidak merasa tersinggung. Saat ini, Akh Rasya tak perlu memikirkan apapun selain Ukhti Nilam dan calon bayi kalian. Jangan pikirkan hal lain," pinta Risya.

Ketika Rasya datang menjemput Nilam di rumah sakit, Firman melihat ada yang janggal dengan sikap Rasya yang tak seperti biasanya.

Mereka berkumpul di kantin rumah sakit seraya menunggu hujan reda.

"Akh Rasya baik-baik saja?," tanya Salwa.

Rasya menatap Firman.

"Aku ini terkadang keterlaluan ketika bicara kan Akh?," tanya Rasya pada Firman.

Firman yang tiba-tiba ditanya seperti itu pun merasa heran. Nilam menyentuh pundak suaminya dengan lembut.

"Ada apa Bi? Kenapa tiba-tiba bertanya begitu pada Akh Firman?," tanya Nilam.

Salwa dan Firman menunggu jawaban Rasya.

"Abi keterlaluan Mi..., Abi bertanya seenaknya pada Akh Ardi dan Ukhti Risya tanpa mencari tahu dulu apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka," jawab Rasya.

"Memangnya apa yang kamu tanyakan pada mereka berdua?," tanya Firman.

"Aku bertanya kapan mereka berencana akan memiliki anak, dan Akh Ardi menjawab kalau mereka tidak akan pernah memiliki anak. Ukhti Risya terlihat sangat terluka saat saya bertanya seperti itu...," Rasya tak mampu menahan diri untuk tidak menitikkan airmata.

"Astaghfirullah..., kenapa mereka menyembunyikan hal sebesar itu? Kenapa mereka tidak mengatakannya?," Nilam mulai gelisah.

"Mungkin mereka merasa malu kepada kita sehingga tidak mengatakan apapun. Kita harus tahu apa yang sebenarnya terjadi, agar kita bisa mencarikan mereka solusi yang terbaik," saran Salwa.

"Ya..., itu lebih baik," Firman setuju.

Rasya pun berpikir demikian.

'Kenapa kamu nggak membicarakannya denganku? Aku ini sahabatmu! Saudaramu! Pada siapa lagi kamu akan mengadu kalau bukan padaku?.'

* * *

Semerbak Wangi SURGAWI [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now