Undangan yang terlupakan

557 71 0
                                    

Pagi pun datang, anak-anak kosan itu kini siap untuk berolahraga pagi. Rencananya mereka akan jogging keliling kompleks kosan tersebut. Apalagi kompleks ini tempat yang sangat nyaman untuk berolahraga, belum lagi udaranya masih belum tercemari oleh kentutnya Sinb.

sinb: ngajak ribut thor😈😡

Gue: eitsss salah mbak. Salah ketik maksudnya😐

Sinb: hmm. GANTI SEKARANG JUGA!!!😬😬😡

Gue: eh iya iya

Belum lagi udaranya tercemari oleh udara yang kotor.

Sinb: gitu donk. 'Tepuk tepuk jidat author'

Gue: iya iya 😧

Lanjut, mereka pun mulai berlari kecil di kompleks tersebut. Perlu diperingatkan, di komleks tersebut setiap warganya selalu memelihara hewan peliharaan. Mau itu anjing, kucing, burung, bebek, itik, angsa, ayam, kambing, kerbau, sapi, bahkan...ada yang memelihara babi.

Bukan suatu hal yang tak asing lagi kompleks tersebut. Bahkan di kompleks tersebut setiap warganya tak membutuhkan alarm untuk membangunkan mereka di pagi hari. Cukup punya hewan peliharaan seperti diatas sudah cukup.

Dan satu lagi, bahkan di kompleks itu ada sebuah mitos yang beredar loh...
Katanya, jika ada warga baru yang menetap dikomleks itu harus sesegera mungkin memelihara binatang. Jika tidak, mereka pun tidak akan nyaman tinggal di komleks tersebut. Karena, hewan-hewan peliharaan tetangga lain akan menjelma menjadi mahluk halus dan menghantui malam kelam mereka. Dan alhasil, mau tak mau warga baru yang menetap disitu harus memelihara hewan.

Taukah minimal dan maximal hewan yang harus dipelihara?

Minimalnya: 15 EKOR HEWAN

Maximalnya: 50 EKOR HEWAN

Tapi, nyatanya. Mitos itu tidak mempan bagi muda-mudi yang tinggal di kosan pak de itu. Mereka bahkan tak memelihara hewan seekor pun di kosan tersebut. Bahkan, mereka pun jarang ikut kerja bakti di komleks tersebut. Yang mereka lakukan hanyalah sibuk dengan urusan mereka masing-masing seperti inilah contohnya. Pagi ini seluruh warga komplek tersebut diharapkan untuk membantu syukuran pak Slamet, ketua rt mereka. Tapi, mereka malahan jogging dan dengan watadosnya melewati rumah pak slamet dengan santainya.

"Wah... ada acara ya..." gumam Youngjae sambil tersenyum simpul pada ibu-ibu muda disebelah sana yang sedang mengiris bawang. Lantas ibu-ibu itu berteriak histeris.

"Eh, ini rumah siapa?" Tanya Eunha bingung.

"Udah lanjut aja, buat apa coba kita lihatin acara orang. Toh kita ga di undang juga." Sahut Yuju. Lalu mempercepat larinya meninggalkan teman-temannya dibelakang.

"Eh, benar juga ya"
"Kita juga ga tau siapa yang buat acara"
"Hedeuh acara apaan sih, mending olahraga."
"Ayok. Kita ikutin aja si yuju."
"Ayoklah."

Mereka pun melanjutkan lari mereka. Meninggalkan para orang tua yang sedang kebingungan atas tingkah mereka itu.

"Bukankah itu anak-anak yang ada di kos-kosan itu ya?" Tanya seorang bapak-bapak kepada yang lainnya. Sebut saja pak tarno.

"Eh, iya ya. Bukannya kita udah bilang ke mereka kalau ada acara hari ini dirumah pak slamet." Sahut bapak bapak lainnya.

"Lah, tapi itu. Mereka kabur." Ucap ibu-ibu yang tiba-tiba saja datang entah darimana.

"Ehh, Rian! Kamu udah bilang kan ke mereka kalau ada acara disini?" Tanya pak slamet pada putranya, sebut saja rian.

"Udah pak. Rian udah bilang sama salah satu dari mereka kok." Jawab rian anak pak slamet.

"Beneran kamu? Trus kenapa mereka terlihat seperti tak tahu apa-apa?" Tanya pak slamet lagi.

"Lah mana aku tahu pak." Jawab rian.

Flashback

Rian, anak pak slamet datang ke kos-kosan pak de. Ia menatap dari luar pagar kos-kosan itu. Terlihat dari luar kos-kosan itu sangatlah damai. Bahkan, dikira tak berpenghuni.

Hmm, pagarnya ngga ke kunci, masuk ajalah. Batin rian.

Lalu rian pun masuk kedalam halaman kosan itu. Setelah itu, ia mengetuk pintu secara sopan.

Tok..tok..tok..

Ketukan pertama.

Tok...tok....tok...tok...

Ketukam kedua.

Tok...tok...tok...tok...tok..

Ketukan ketiga.

Duh, kemana sih manusia disini. Batin rian.

Ceklek...

Tiba-tiba saja pintu kosan itu terbuka. Menampilkan seorang cowok yang berpenampilan urakan.

"Ehh,,, an-anu...gue ri__" belum sempat rian menghabiskan ucapannya. Cowok itupun memotong pembicaraan rian.

"To the point. Gue ngantuk nih." Sarkas Bambam.

Lah, kok ngegas nih orang. Batin rian.

"Okay. Gue anak pak slamet. Nah, bapak gue tadi nyuruh gue kesini untuk bilang ama kalian kalau besok ada acara dirumah. Kalau bisa sih kalian bisa bantu-bantu paginya. Kalau mau sih. Dah itu aja." Ucap rian panjang lebar. Bambam hanya menampilkan wajah datarnya.

"Hmm. Besok kami kesana. Udahkan? Kalau udah bye bye aja." Ucap Bambam lalu menutup pintu dengan kerasnya.

Blam!

Eh busyet! Ga bisa santai ya tuh orang!. Batin rian lalu meninggalkan kos-kosan itu dengan perasaan kesal.

Flashback off

"Nah, gitu pak ceritanya." Kata rian.

"Oh, yaudah. Biarin aja kalau mereka lupa." Jawab pak slamet lalu melanjutkan pekerjaannya.

Ditempat lain...

"Aduh! Kok telinga gue gatal terus sih daritadi." Ucap bambam kesal.

"Nunna! Kemarin itu nunna masukin apa sih ke dalam masakannya?" Tanya bambam sembari menggaruk telinganya.

"Lah, kok masakan gue sih yang disalahin. gue ga masukin apa-apa juga kok!" Sahut Yerin.

"Mungkin telinga lo aja kali yang bermasalah!" Tambah Yerin lagi.

"Makanya mandi donk." Ucap Mark.

"Argh... gatal!!!!" Teriak bambam.

Kos-kosan GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang