3. Ganteng Mirip Oppa Korea

11.6K 881 23
                                    

Ale sempat meminta kepada driver ojek online yang ia tumpangi untuk berhenti sebentar di pinggir jalan saat ia melihat ada tukang siomay langganannya yang kebetulan sedang mangkal di tempat itu. Ale membeli siomay pesanan adiknya terlebih dahulu sebelum ia melanjutkan perjalanan.

Sepanjang perjalanan ia terus memikirkan teman sekelasnya yang ia temui di depan gerbang tadi. Siapa lagi kalau bukan Kana. Jujur dari kelas sepuluh Ale sudah sering mendengar nama Kana dari teman perempuannya di kelas. Mereka selalu membicarakan pesona Kana, dan mereka juga menyayangkan sifat Kana yang terlalu dingin. Tapi pada saat itu Ale tidak peduli dan tidak penasaran dengan sosok Kana. Sampai akhirnya ia satu kelas dengan Kana dan entah kebetulan atau apa Kana duduk tepat di belakangnya. Sudah terhitung satu minggu ia menjadi siswi kelas sebelas, dan dalam waktu seminggu itulah ia tahu betapa dinginnya Kana. Benar kata perempuan di kelasnya dulu, Kana memang sangatlah dingin.

"Neng yang ini kan rumahnya." Pikiran Ale tentang Kana hilang ketika driver ojek online menghentikan motornya tepat di depan rumah Ale.

"Eh iya bang." Ale langsung turun dari motor, "Ini uangnya bang, makasih ya." Ale lalu berlari memasuki pekarangan rumahnya.

"Neng ini kembaliannya!" Ujar driver ojek online.

"Buat abang aja, bonus udah mau nungguin saya beli siomay dulu!" Ujar Ale setengah berteriak.

Tanpa mengetuk pintu, Ale langsung memasuki rumah minimalis itu. Pintunya memang tidak dikunci karena memang di dalam sudah ada adiknya yang sudah terlebih dahulu pulang sekolah.

"Assalamu'alaikum! Istrinya Sehun pulang!" Teriak Ale saat memasuki ruang keluarga.

"Wa'alaikumsalam, lama banget si kak laper gue." Reza, adik semata wayang Ale yang sedang menonton tv di sofa yang menyahuti.

"Sabar busehh, masih untung kakak beliin, nih." Ale memberikan bungkusan siomay kepada Reza.

"Ganti baju dulu! Nanti seragam kamu kena bumbu siomay!" Ujar Ale, saat adiknya hendak menyantap siomay nya. Padahal adiknya itu masih memakai seragam sekolah lengkap.

"O iya lupa."

Mengingat badannya yang sudah sangat lepek dengan keringat karena hampir seharian beraktifitas di sekolah, Ale buru-buru menuju kamarnya dan membersihkan badannya.

Setelah selesai mandi, dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih santai, Ale mengambil ponselnya yang berada di tas lalu menelpon seseorang.

"Baru tadi ketemu udah kangen aja ya le?"

"Idihh gr banget lu!"

"Seorang Angel ga perlu gr juga emang ditakdirkan untuk selalu dikangenin kok le."

"Suka-suka lu deh ya. Eh tapi gue mau cerita deh."

"Weh apa tuh?"

"Kalo diliat dari deket yang namanya Kanaka itu ganteng njirr, kayak campuran Indo korea gitu."

"YA AMPUN ALEEEEE. KEMANA AJA SIH LUUUU."

Ale menjauhkan ponsel dari telinganya, "Ga usah triak juga kali!"

"Seantero sekolah juga tau yang namanya Kanaka itu ganteng, lu di sekolah ngapain aja si? Tidur? Kana juga duduk di belakang lu Aleciaaaa."

"Yehh walaupun dia di belakang gue tapi emang gw perhatiin dia? Peduli amat gue. Lagian juga baru seminggu. Dia juga pendiam banget. Ya kali saking penasarannya gue trus gue liatin tuh muka dia, sorry gue bukan cabe-cabean yang suka caper sama cowok."

I Can't [Complete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang